Yeremia 29:5
Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya;
Dirikanlah Rumah Demi Masa Depan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Mendirikan dan membangun rumah tempat kehidupan tujuannya bukan untuk menguasai tanah dan merampas milik orang lain. Juga bukan untuk kepentingan tertentu, melainkan belajar hidup dalam keadaan apapun termasuk dalam suasana penderitaan sekalipun. Begitu pula dalam menata ekonomi melalui dunia pertanian, sebagai bentuk menjalankan amanat Allah untuk mengelola bumi demi kelangsungan hidup. Mendirikan rumah dan berkebun merupakan wujud tanggungjawab terhadap hidup di manapun kita berada, itulah yang menjadi amanat bagi orang percaya. Didalamnya juga kita belajar memaknai penderitaan sehingga menjadi berkat bagi orang lain, dan demikian kita turut membangun kepentingan hidup bersama.
Firman Tuhan berkata: Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya. Melalui Yeremia, Tuhan memerintahkan kepada umat untuk melanjutkan hidup tanpa bergantung pada orang atau bangsa lain. Jika selama ini umat hanya hidup berdasarkan pengasihan bangsa Babel, sekarang mereka harus mandiri membangun rumah untuk mereka tinggal dan berkebun agar menghasilkan. Sebab hidup dalam ketergantungan pada bangsa penjajah membuat mereka malas dan tidak memiliki pengharapan untuk masa depan yang lebih baik. Pembuangan telah menjadi suatu panggilan bagi umat dan hal ini telah menjadi tanggungjawab dan semuanya ini merupakan beban, tetapi harus dikerjakan dan dijalani oleh mereka. Umat Tuhan diperintahkan untuk sungguh-sungguh hidup sebagaimana di tempat sendiri. Hidup secara normal dengan membangun rumah (tempat tingggal) dan berkebun untuk menghasilkan demi kesejahteraan. Mereka diajak untuk menjadi tuan rumah di negeri orang. Bukan berarti mengambil alih tanah orang. Sama sekali tidak, tetapi sungguh-sungguh hidup di negeri orang, tempat buangan seperti di negeri sendiri dengan mendirikan dan membangun kehidupan untuk keberlangsungan hidup.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan!
Firman Tuhan saat ini mengajari kita tentang kemandirian dalam daya dan dana yang Tuhan inginkan kepada gereja. Tuhan menghendaki umat-Nya bekerja keras. Jangan seperti benalu yang menumpang hidup dan merugikan orang lain. Artinya, kerja adalah bentuk penghormatan kita terhadap hidup yang Tuhan berikan. Membangun rumah dan berkebun ini merupakan bentuk kemandirian dan kematangan hidup. Sebab zaman ini dengan kemajuan IPTEK, sering membuat orang terlena dengan apa yang dimilikinya tanpa lagi mengembangkan potensi diri dan sumber daya yang ada. Etos kerja mulai menurun, ada banyak lahan tidur (tidak dikerjakan) karena terjangkit penyakit malas. Pesan Paulus, “orang yang bekerja pasti diberi makan” mengingatkan kita tidak bermimpi tentang keberhasilan tanpa kerja keras dan cerdas. Jangan pernah berharap tentang kesuksesan, jika malas bekerja, berfoya-foya dan tidak mau susah. Supaya hidup dapat dibangun, milikilah mental pejuang. Talenta tidak punya arti jika disertai kemalasan dan cari gampang. Di daerah yang sangat subur ini, ada banyak peluang, kita hanya perlu menangkap peluang itu disertai usaha yang sungguh-sungguh. Orang yang bekerja pasti diberkati. Orang yang menabur pasti akan menuai. Amin.
Doa: Tuhan, terima kasih atas kesehatan dan kekuatan yang Kau beri sehingga kami boleh bekerja dan berkarya untuk membangun kehidupan iman dan ekonomi. Amin.