Tindakan yang diambil Raja Salomo sangat extreme. Penggal jadi dua! Apa jadinya jika seorang bayi di bagi dua? Namun demikianlah solusi yang diambil Raja Salomo untuk memecahkan perkara dua orang ibu yang membenarkan diri dengan argument masing-masing, yang paling berhak atas kepemilikan seorang bayi. Mengklaim sebagai ibu dari bayi.
Jika kondisi itu diperhadapkan dengan kita, ibu mana pun, bahkan dengan standart bukan ibu yang baik sekalipun, pasti tidak akan menginginkan anak nya dipenggal dan di bagi dua. Ibu yang sebenarnya, pemilik bayi, pasti akan merelakan apapun untuk keselamatan bayi itu. Bahkan dengan merelakan kepemilikan bayi berpindah pada yang lain, agar bayi tetap selamat. Pasti demikian bukan?
Saudaraku kekasih dalam Tuhan,
Kita tentu mengingat Permintaan Raja Salomo ketika ia menggantikan ayahnya Daud menjadi Raja atas Israel, Pasal 3 ayat 9 “Maka berikanlah kepada hambaMu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umatMu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat”
Ayat 10, adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
Hikmat artinya kebijaksaan, kearifan (menurut KBBI), Wisdom. Minggu ini kita dituntun dengan tema “Hikmat Allah Menuntun untuk Bertindak Benar”
Firman Tuhan tertulis dalam Amsal 9:10 “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang maha Kudus adalah pengertian.
Salomo hidup dalam ketaatan seperti ayahnya Daud. Gibeon adalah tempat dimana biasanya Salomo mempersembahkan korban, mendirikan Mezbah untuk Tuhan(pasal 3:4) Salomo tidak tanggung-tanggung soal bagaimana memberi yang terbaik untuk Tuhan.
Ketaatan kepada Tuhan, kepekaan untuk mendengar suara Tuhan, dan hubungan yang selalu ada dengan mengenal ruang Kudus Tuhan, menjadikan Salomo pantas untuk terima berkat Hikmat dan Pengetahun yang dimintanya.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan,
Hikmat bukan semata soal kepintaran analisa yang kita manusia miliki, bukan juga soal latar belakang pendidikan akademik kita. Hikmat bicara soal hubungan/relasi yang terus terbuka antara kita dengan Tuhan. Hikmat bicara soal kepekaan untuk mendengar suara Tuhan, bersedia dituntun oleh Roh Kudus.
Hikmat yang benar asalnya dari Tuhan. Tuhan Allah kita sumber hikmat dan pengetahun kita manusia.
Mencontoh dari Raja Salomo, cara mendapatkan hikmat adalah datang pada Tuhan dan Minta pada Tuhan. Permintaan yang didasari dengan komitmen untuk bertekun dan tetap taat. Permintaan yang ditindaklanjuti dengan ketekunan, dengan ketaatan, dengan tetap setia mencari dan menemukan Tuhan. Memperkuat kepekaan dan kesediaan untuk mendengar suara Tuhan.
Saudaraku kekasih dalam Tuhan,
Dari Raja Salomo kita diajari bahwa, yang pantas atau berhak menerima Hikmat dari Tuhan adalah yang takut akan Tuhan. Dari Raja Salomo lewat bacaan ini kita diajari bahwa, bangunlah ketaatan dan kesetiaan supaya kita layak menerima Hikmat dari sumber hikmat yaitu Tuhan.
Sebagai seorang pemimpin umat yang sangat besar, Salomo dasar betul bahwa Salomo tidak punya kekuatan apa-apa yang dapat diandalkan, Salomo perlu Tuhan dan Salomo meletakkan kepercayaan yang dia terima kepada Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Jangan menunggu menjadi pemimpin umat yang sebesar umat Israel. Jangan berpikir hikmat hanya diperlukan hanya diperlukan untuk pemimpin sekelas Raja Salomo, untuk pemimpin saja, hanya untuk pelayan saja, hanya untuk yang diberi tanggung jawab khusus saja. Sedangkan kita, sebagai umat atau jemaat, itu bukan untuk kita.
Saudaraku kekasih dalam Tuhan,
Hikmat Allah bukan saja kita perlukan untuk mengambil keputusan besar-besar saja, hikmat Allah kita perlukan setiap saat,setiap waktu, untuk setiap keputusan-keputusan hidup kita sehingga keputusan-keputusan itu jadi keputusan iman kita.
Dengan hikmat Allah, kita dituntun untuk bertindak benar, benar menurut apa kata Tuhan, dasarnya jelas apa kata Firman yang kita temukan dalam Alkitab bukan benar menurut kita manusia. Keputusan-keputusan iman inilah yang harus kita miliki sebagai umat Tuhan sebagai jemaat, sebagai pelayan, bagi kita, bagi semua orang.
Salomo memilih HIKMAT dari pada NIKMAT.
Apa nikmat kekayaan tidak penting bagi Raja Salomo? Jawabannya:Penting. Apa perlengkapan perang dan pasukan berkuda tidak penting bagi Salomo sebagai Raja untuk pertahanan dan keamanan? Jawabannya: Penting.
Tapi lebih dari semua itu Salomo merasa lebih penting adalah hikmat dari Tuhan dan yang terpenting adalah tuntunan Tuhan Allah dan bagi Salomo utamanya adalah hidup dan kepemimpinannya di kenan oleh Tuhan.
Berefleksi dari bacaan ini, saya dan saudara diajak untuk mari miliki kerinduan seperti Salomo. Datang pada Tuhan, minta dan permintaan yang disertai ketaatan, disertai kesetiaan dan komitmen yang sungguh untuk hidup dalam Tuhan.
Apalah gunanya kekuasaan, apalah gunanya kesempatan pelayanan, apalah gunanya waktu hidup yang panjang, apalah gunanya segala yang kita miliki di dunia ini jika kita tidak mendapatkan hikmat dari Allah. Hikmat untuk berlaku benar hikmat untuk bertindak benar Hikmat untuk tetap menjaga hidup berkenan kepada Tuhan.
Terpujilah Tuhan sumber hikmat dan pengetahuan.AMIN