DODOKUGMIM. Jemaat Tuhan,
Siapakah penulis Surat Yudas ? Ada banyak nama Yudas dalam Kitab Perjanjian Baru. Ayat 1 menjelaskan bahwa ia adalah saudara Yakobus. Yakobus adalah ketua sinode gereja mula-mula yang berpusat di Yerusalem. Yudas adalah saudara seibu YESUS! (Matius 13:55) Sebelumnya, Yudas dan saudara-saudaranya tidak percaya bahwa YESUS saudara mereka adalah Anak Allah, Mesias, Juruselamat. Namun setelah mereka melihat dan merasakan mujizat yang dilakukan YESUS, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga mereka menjadi percaya dan jadi pemberita Injil.Berita kebangkitan! Kemenangan YESUS atas maut! Sebagai jalan keselamatan.
Yudas prihatin dengan perpecahan yang terjadi dalam persekutuan pengikut YESUS. Penyebabnya adalah karena ‘ada orang tertentu yang telah menyelusup di tengah-tengah kamu’ (Ayat 4). Petrus mengatakan penyelusup tersebut adalah guru-guru palsu. (1 Petrus 2:17) Apa motif guru-guru palsu menyelusup ke tengah-tengah persekutuan orang percaya? Setelah peristiwa pentakosta, ribuan orang Yahudi diaspora menjadi percaya kepada YESUS dan memberi diri dibaptis. Ketika mereka kembali ke kampung halamannya dan oleh pekabaran Injil para Rasul serta Paulus maka banyak pengikut YESUS membangun persekutuan jemaat. Mereka setia bersekutu, berdoa, beribadah dan berbagi kebutuhan bersama sehingga tidak ada yang berkekurangan. Pemimpin jemaat yang memberi diri sepenuhnya memberitakan firman dijamin kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, paling tidak ada dua motif penyelusupan guru-guru palsu itu. Pertama, agar mereka dengan mudah mendapatkan pengikut. Kedua, demi keuntungan ekonomi dan pemuasan hawa nafsu. (ayat 16)
Guru-guru palsu menyelusup artinya berada di tengah-tengah persekutuan seakan-akan pengikut YESUS tetapi sebenarnya ajaran mereka menyangkal YESUS KRISTUS sebagai satu-satunya Penguasa dan Tuhan dunia. (Ayat 4) Karena ajaran mereka bertentangan dengan ajaran para rasul YESUS. Mereka percaya YESUS tetapi menyalahgunakan kasih karunia ALLAH dengan perilaku hidup seperti binatang, ‘Guru-guru palsu ini seperti binatang yang tidak berakal’ 2 Petrus 2:12.
Jemaat Tuhan,
Ada banyak guru palsu dan pengikut guru palsu dalam kehidupan persekutuan jemaat mula-mula. Bahkan sangat mungkin ada di tengah-tengah persekutuan jemaat GMIM. Paulus pernah mengalaminya. Ketika berkeliling memberitakan Injil, seorang perempuan selalu mengikuti Paulus dari belakang sambil berseru, katanya: “Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.” Kis. 16:17 Tetapi ternyata ucapan perempuan itu karena dirasuki oleh roh iblis. Jadi dalam kehidupan persekutuan akan selalu ada penyelusup-penyelusup yang menjadi pemecah-belah persekutuan jemaat. Mulut memuji YESUS, tapi kelakuan seperti binatang yang dikuasai hawa nafsu birahi, nafsu kekuasaan, keserakahan ekonomi, dan nafsu-nafsu lain yang bertentangan dengan firman Tuhan. Karena itu, Yudas mengingkatkan lagi apa yang dikatakan rasul-rasul YESUS bahwa “Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka.” (ayat 18)
Jemaat Tuhan,
Yudas menasihati persekutuan orang percaya agar tetap berjuang mempertahankan iman yang telah diberitakan oleh para rasul YESUS. (ayat 2) Dalam suratnya ini Yudas mengemukakan cara mengidentifikasi guru-guru palsu itu.
Ada lima indikator yang dikemukakan dalam ayat 16 untuk menentukan guru palsu dan pengikutnya;
- Suka menggerutu
- Suka mengeluh tentang nasibnya
- Suka hidup menuruti hawa nafsunya
- Suka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan
- Suka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
- Menggerutu, γογγυστής: goggustēs ; a grumbler: – murmurer: mengomel, berungut-sungut. Orang yang suka menggerutu atau bersungut-sungut atau mengomel, menurut Yudas adalah seperti bangsa Israel yang bersungut-sungut di padang belantara menuju tanah Kanaan. Mereka adalah orang yang tidak percaya pada kemahakuasaan TUHAN ALLAh dan akibatnya mereka binasa.(ayat 5) Jadi orang yang suka mengomel, bersungut-sungut, mengerutu adalah orang tidak percaya kemahakuasan pemerintahan ALLAH atas dunia ini. Mengapa kehidupan di Mesir lebih baik dari di padang belantara menuju tanah Kanaan? Mengapa hidup orang lain lebih baik dan lebih sukses dari saya? Tidak pernah puas ! Menggerutu, mengomel, bersungut-sungut atas kuasa, kasih, pemeliharaan Allah dan pemimpin yang dipilih Allah.
- Mengeluh , μεμψίμοιρος: mempsimoiros: blaming fate that is querulous (discontented): – complainer: menyalahkan nasib (tidak puas): Menganggap diri benar dan selalu menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan bahkan menyalahkan TUHAN ALLAh. Harus diingat bahwa tidak semua orang mau memperhatikan keluhan kita. Bahkan mungkin ada yang senang ketika kita mengeluh.
- Hawa nafsu, nalurinya seperti binatang yang tidak berakal (ayat 10), hidupnya dikuasai oleh keinginan dunia atau keinginan daging dan hidup tanpa ROH KUDUS. (Ayat 19)
- Perkataan-perkataan yang bukan-bukan. Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang (ayat 13) Membuihkan, orang Manado bilang tukang ba gabu. Kata-kata bohong, hoaks. Bermimpi- mimpian (ayat 8) tukang menghayal
- Menjilat orang untuk mendapat keuntungan. Mengutip firman atau kata-kata yang menyenangkan telinga orang kaya dan berkuasa, orang Manado bilang sorga talinga.
Jemaat Tuhan,
Rasul Paulus mengatakan, “ Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”
(1 Tesalonika 5:21) “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.” (1 Korintus 13:5) Marilah kita memakai indikator yang diberikan Yudas pada ayat 16 untuk menguji, apakah pemimpin Jemaat/Gereja kita adalah guru-guru palsu atau tidak? Dan marilah kita juga menguji diri kita sendiri bercermin dari apa yang dikemukakan Yudas, apakah saya menganut ajaran palsu atau tidak ? Indikator lain yang dikemukakan Yudas adalah guru-guru dan murid-murid Yesus yang palsu adalah penyebab perpecahan dan kehancuran peresekutuan orang percaya. Murid yang setia diperdaya, dimanfaatkan dan disesatkan. Yudas mengingatkan bahwa pengajar dan pengikut ajaran palsu menimbulkan murka TUHAN dan berakibat kesengsaraan dan kebinasaan.
Yudas menasihati jemaat agar berjuang mempertahankan iman yang benar (ayat 3), pelihara diri agar jangan dikuasai oleh nafsu kebinatangan. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan merampas mereka dari api. Dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan dosa. (ayat 21,22,23) Pakaian adalah metafora perilaku hidup.
Jemaat Tuhan,
Jika kita telah mengenal dan mengetahui ciri-ciri guru-guru palsu dan pengikutnya, bagaimana kita berjuang menangkal ajaran sesat ?
Yudas menasihati, ayat 20, “Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.” Membangun iman adalah selalu membangun keyakinan bahwa TUHAN ALLAH adalah maha kuasa, maha mengetahui, maha hadir dan di dalam dan melalui YESUS, Ia mengaruniakan kita jalan keselamatan dan kebahagiaan kekal di dunia ini dan di dunia nanti.
Beribadah atau berbakti melayani TUHAN adalah bentuk pengakuan dan pengabdian. Mengucap syukur dalam segala keadaan artinya tidak menggerutu, bersungut-sungut, mengomel, mengeluh (menyalahkan orang lain, keadaan, bahkan menyalahkan Tuhan) . Berdoa menjaga hubungan dengan TUHAN. Sebab, “ Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.” (ayat 24-25)