ALASAN PEMILIHAN TEMA
Perubahan hidup di era revolusi industri four point zero (4.0), melahirkan gaya hidup global dan menggeser selera masyarakat yang semula bertumpu pada gaya dan cara hidup tradisional. Datangnya cobaan dan godaan memuaskan keinginan meski dengan cara yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, dengan berusaha memperoleh yang terbaik dan menjadi yang terhebat serta selalu ingin tampil sebagai pemenang dalam persaingan. Kemajuan teknologi informatika dan komunikasi telah membuka peluang mempengaruhi mulai dari anak-anak sampai pada orang tua. Melalui perangkat teknologi, anak-anak bisa langsung menerima pengaruh dari luar yang mempunyai sisi baik dan buruk, positif dan negatif. Sehingga orang tua dan gereja tidak lagi menjadi pewarna tunggal dalam pola sikap dan tingkah laku anak. Lingkungan baru dengan menawarkan beragam perilaku (diamati, dipilih, ditiru) anak-anak sehingga sering terjadi prilaku penyimpangan terhadap norma-norma hidup berjemaat dan bermasyarakat serta mempengaruhi kehidupan manusia pada umumnya.
Menghadapi situasi ini orang Kristen sering kehilangan identitas dan jati diri sebagai pengikut Kristus, mudah digoda dan tergoda oleh kebutuhan harga diri (prestasi dan prestise), popularitas (kekayaan dan kehormatan) dengan rela menghalalkan segala cara. Di sinilah gereja hadir menyatakan peran dan sikapnya serta menyuarakan firman Tuhan bagi semua orang, agar terjadi pemulihan seluruh ciptaan Tuhan. Sebagaimana Tuhan Yesus pada saat mempersiapkan diri memulai misi pelayanan-Nya di dunia, berhadapan dengan berbagai godaan iblis yang menawarkan kerajaan dunia asal Yesus tidak tunduk pada Allah Bapa. Orang Kristen harus menaruh harapan pada Tuhan, percaya pada kuasa Firman Tuhan dalam menangkis segala godaan iblis. Firman Tuhan harus diberitakan baik atau tidak baik waktunya untuk menyatakan apa yang salah, menegur dan menasihati dengan segala kesabaran dan pengajaran (2 Tim 4:2). Pengalaman Yesus dicobai ini menolong umat-Nya mampu: “Menghalau Godaan dengan Firman Tuhan.” Inilah Tema perenungan minggu ini.
PEMBAHASAN TEMATIS
- Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Tujuan Injil Matius adalah menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, Mesias atau Juruselamat sebagaimana dinubuatkan para nabi Perjanjian Lama. Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus. Sebelum peristiwa pencobaan di padang gurun, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Peristiwa ini menjadi momen penting di mana Allah Bapa memproklamirkan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan kepada-Nyalah Ia berkenan. Setelah penyataan Allah ini, Yesus dituntun oleh Roh Allah ke padang gurun untuk dicobai iblis (Yun: diabolos, Ibr: satan artinya penuduh/pendakwa). Kemudian “Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. ” (Luk 4:1).Allah mengijinkan iblis menggoda Yesus untuk membuktikan Keilahian-Nya. Sebab setelah peristiwa ini Yesus menjalankan misi penyelamatan Allah sebagai Hamba Allah yang menderita oleh karena dosa manusia dan kematian-Nya di kayu salib sebagai penggenapan kehendak Allah (Rm 6:3-5).
Godaan (Yun: peirazo artinya ujian untuk melatih dan menguatkan iman) adalah suatu peristiwa yang umum dialami
dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya godaan memiliki dua sisi yang berlawanan: melemahkan atau menguatkan pertumbuhan rohani orang Kristen. Dan hal itu sangat bergantung pada sikap seseorang dalam merespons pencobaan yang dialaminya. Godaan yang dialami Yesus adalah usaha iblis untuk membelokkan Yesus dari jalan ketaatan pada kehendak Allah. Iblis menjumpai dan menggoda Yesus dalam tiga bentuk pencobaan, yaitu:
1. Ayat 3-4. Godaan terhadap keinginan daging. Iblis mencobai kemanusiaan Yesus sebagai Anak Allah. Iblis menggoda Yesus saat lapar sebagai titik lemah manusia yang butuh makanan (kebutuhan tubuh) dan harga diri (kebutuhan jiwa). Iblis berkata kepada Yesus: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti (ay. 3). Godaan yang menggiurkan ini dihardik Yesus dengan mengucapkan Firman Tuhan: “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (ayat 4). Kondisi yang lapar dan butuh makanan saat itu, apalagi berada di padang gurun, tetapi tidak membuat Yesus tergiur.
Puasa yang dilakukan Yesus merupakan kepasrahan dan penyerahan diri kepada Allah dalam melaksanakan misi Allah bagi dunia untuk mengalahkan kuasa dosa, iblis dan maut. Yang utama bukan uang atau roti tapi carilah Tuhan dan firman-Nya (Mat 6:33).
2. Ayat 5-7. Godaan terhadap keinginan diakui dan dipuji. Godaan untuk menyalahgunakan otoritas sebagai Mesias, Anak Allah, menantang Yesus secara psikologi untuk menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah. Iblis menjustifikasi kehendaknya dengan menggunakan ayat firman seperti dalam Mazmur 91:11- 12, bahwa Allah pasti menyuruh malaikat-malaikat-Nya menatang Yesus. Intensitas godaan ditingkatkan iblis supaya Yesus tunduk padanya, namun sedikitpun Yesus tidak terpengaruh. Iblis mengoda Yesus melakukan demonstrasi mujizat, namun Yesus tetap taat kepada firman Allah dan menjawab desakan iblis: “Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu.” (ayat 7).
3. Ayat 8 – 10. Godaan terhadap keinginan memperoleh kemegahan dunia. Godaan menukar harga diri dengan kekuasaan, supaya Yesus mendapatkan mahkota tanpa salib. Yesus diminta sujud menyembah iblis supaya menjadi penguasa kerajaan dunia. Iblis berkata: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku” (ay.9). Yesus tidak tertarik dan berkata: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (ayat 10).
Kunci kemenangan Yesus melawan iblis ialah taat melakukan Firman Tuhan. Sebab firman Tuhan adalah senjata Allah atau pedang Roh (Efesus 6:17). Yesus membinasakan perbuatan-perbuatan iblis (1 Yoh 3:8). Diakhir kisah ini, iblis pun meninggalkan Yesus dan malaikat-malaikat datang melayani Dia (ayat 11). Nyata kemenangan Yesus atas kuasa iblis karena tidak kompromi dengan kehendak iblis. Hanya kepada Allah sajalah pengikut-Nya harus berbakti dan tidak boleh tunduk serta menyembah apapun dan siapapun (bnd Kel. 20:4-6). Takut akan Allah dan kepada Dialah umat-Nya hams berpaut dan beribadah (UI. 10:20).
· Makna dan Implikasi Firman
- Kunci kemenangan Yesus ialah fokus pada firman Tuhan. Sebagai orang beriman, hidup jangan tergantung pada hal-hal yang bersifat sementara. Kebutuhan jasmani manusia bukan yang utama. Jangan mencari dan menempuh jalan pintas yang cepat dan gampang dikerjakan padahal tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
- Hendaknya tidak memaksa Tuhan menolong menurut kehendak dan waktu kita. Mujizat Tuhan dengan sendirinya datang, bilamana kita hidup sesuai firman-Nya. Firman Tuhan menjadi barometer sikap dan tindakan kita.
- Prioritaskan kehendak Tuhan dan jangan menggeser kedudukan-Nya dalam hidup kita. Kerajaan, kemegahan dan kesenangan dunia yang ditawarkan iblis tidak mampu menaklukkan Yesus. Tuhan Yesus lebih memilih jalan penderitaan (Via Dolorosa), jalan ketaatan pada Bapa agar dunia dipulihkan.
- Godaan iblis akan selalu ada dalam berbagai cara dan bentuk. Ketika kita menghadapi penderitaan, kesulitan, tertekan, disiksa, dilukai, sakit atau saat sukses, berkuasa, kaya lalu lupa diri, lupa kawan dan mengabaikan penderitaan sesama. Bahkan melupakan Tuhan sebagai pencipta dan pemberi nafas kehidupan kepada manusia!
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Apa dan bagimana sikap dan tindakan Yesus ketika digoda dan dicobai iblis menurut Matius 4:1-11?
2. Apa tanggapan saudara terhadap orang Kristen yang mudah tergoda dengan kenikmatan dan kepuasan diri melalui cara-cara yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan?
3. Keinginan daging, keinginan mata dan kesombongan hidup meniadi titik serangan iblis terhadap manusia. Bagaimanakah cara saudara menghindarinya sehingga tetap mengandalkan kuasa firman Allah?
POKOK-POKOK DOA
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK II
- Bersyukur untuk penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup dan dalam pelayanan Gereja di semua aras.
- Memohon kekuatan Tuhan agar mampu menghadapi segala cobaan dan godaan dunia, sehingga tidak mengandalkan dan meninggalkan Tuhan.
- Menghadapi beragam kesukaran hidup mohon pencerahan- Nya agar dipahami sebagai ujian terhadap ketaatan iman kepada Tuhan dan firmanNya.
- Berdoa bagi pemulihan dari covid 19, keamanan dan kesejahteraan Bangsa dan Negara: Pemerintah, TNI, POLRI dan masyarakat.
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Kemuliaan Bagi Allah: NNBT No. 1. “Pujilah Dia, Pujilah Dia” Ses Doa Penyembahan: NNBT No. 6. “Allah Bapa Yang Kumuliakan”
Pengakuan Dosa: NNBT No. 10. “Ya Tuhan Yang Kudus” Janji Anugerah Allah: KJ. No. 436. “Lawanlah Godaan” Puji-Pujian: NKB No. 72. “Nama Yesus Berkumandang” Ses Pembacaan Alkitab:” Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil” Persembahan: NKB No. 197. “Besarlah Untungku” Nyanyian Penutup: KJ. No.412. “Tuntun aku Tuhan Allah”
ATRIBUT
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas
Gelombang.