Yohanes 4:11-12
(11) Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
(12) Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?”
Suara Air Kehidupan Mengubahkan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan hari ini adalah ajakan untuk menjalani kehidupan dengan tidak selalu mengandalkan kepikiran manusia semata yang terbatas dan lemah. Perempuan Samaria yang merenspon bahwa tidak mungkin keinginan Tuhan Yesus minum air dari sumur terpenuhi karena tidak punya timba dan sumurnya dalam adalah normal, logis dan manusiawi. “Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?” Yesus berbicara tentang air rohani dan perempuan itu berbicara tentang air jasmani. Bahkan ia lanjut berkata, “adakah Engkau Iebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?” Tuhan Yesus meminta, “Berilah Aku minum?” Pernyataan perempuan Samaria dan permintaan Tuhan Yesus menegaskan tentang hak sumur itu adalah milik orang Samaria yang diwariskan oleh Yakub. Bahwa di samping tidak punya timba, Tuhan Yesus orang Yehuda tidak memiliki hak atas sumber air sumur ini.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada dua hal yang menjadi pelajaran bagi kita orang Kristen: Pertama, air adalah kebutuhan utama jasmani manusia. Karena itu semua sumber air adalah untuk kepentingan bersama. Dan harus dipelihara, dijaga kebersihan dan dibagi. Kedua, Tuhan Yesus mendayagunakan kesempatan dan kebutuhan jasmani sebagai sarana untuk membuka cara berpikir, bersikap terbuka, jujur untuk menyelamatkan manusia yang berpikir sempit, mencurigai, mewarisi dendam dan kebencian. Tuhan Yesus menggunakan kuasa dan kemampuan ilahi-Nya mengungkapkan keberadaan perempuan Samaria bukan untuk memojokkan, menjelekkan, melecehkan, menghina dan menghakiminya. Tapi untuk menyelamatkan. Luar biasa, cara Tuhan Yesus mengubah hidup perempuan Samaria! Perempuan Samaria yang mendengar “Suara Air Kehidupan” telah mengubah kehidupannya. Dan ia menjadi pemberita tentang Tuhan Yesus (Air Kehidupan) kepada kerabat, teman, saudara dan seluruh warga kotanya.
Ada dua hal yang menjadi pelajaran bagi kita orang Kristen: Pertama, air adalah kebutuhan utama jasmani manusia. Karena itu semua sumber air adalah untuk kepentingan bersama. Dan harus dipelihara, dijaga kebersihan dan dibagi. Kedua, Tuhan Yesus mendayagunakan kesempatan dan kebutuhan jasmani sebagai sarana untuk membuka cara berpikir, bersikap terbuka, jujur untuk menyelamatkan manusia yang berpikir sempit, mencurigai, mewarisi dendam dan kebencian. Tuhan Yesus menggunakan kuasa dan kemampuan ilahi-Nya mengungkapkan keberadaan perempuan Samaria bukan untuk memojokkan, menjelekkan, melecehkan, menghina dan menghakiminya. Tapi untuk menyelamatkan. Luar biasa, cara Tuhan Yesus mengubah hidup perempuan Samaria! Perempuan Samaria yang mendengar “Suara Air Kehidupan” telah mengubah kehidupannya. Dan ia menjadi pemberita tentang Tuhan Yesus (Air Kehidupan) kepada kerabat, teman, saudara dan seluruh warga kotanya.
Sebagai keluarga Kristen kita diingatkan bahwa saat ini ada banyak suara yang mempengaruhi hidup; adat istiadat, tetangga, orang tua, anak, saudara, pemerintah, gereja, pendeta, dan lain sebagainya. Petiklah yang baik dan selalu mengujinya dengan “Suara Air Kehidupan” sebagaimana firman-Nya dalam Alkitab. Amin.
Doa: Bapa Sorgawi, terima kasih atas firman-Mu yang mengingatkan kami untuk selalu menjadikan “Suara Air Kehidupan” yaitu Tuhan Yesus sebagai ukuran, penuntun, pedoman hidup keluarga, jemaat dan masyarakat di mana kami Engkau tempatkan. Agar hidup kami selalu diubahkan dan menjadi saksi-Mu Amin.