TEMA BULANAN : “Firman Tuhan Allah, Berkuasa Memulihkan”
TEMA MINGGUAN : “Komitmen Pada Perjanjian”
BACAAN ALKITAB: Kejadian 15:1-21
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Komitmen adalah tindakan untuk melakukan sesuatu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam rumusan yang lain dikatakan bahwa komitmen adalah suatu persetujuan atau penyerahan diri untuk melakukan sesuatu diwaktu yang akan datang; sesuatu yang sifatnya mengikat dan diperjanjikan atau disetujui; keadaan atau kondisi di mana seseorang menjadi terikat atau diwajibkan melakukan sesuatu atau didesak secara emosional untuk melakukan seuatu. Dari rumusan-rumusan di atas maka dapat dikatakan komitmen lebih dari sekedar perkataan atau melakukan sesuatu.
Sedangkan perjanjian pada hakekatnya sering terjadi didalam masyarakat bahkan sudah menjadi kebiasaan. Perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seseorang berjanji kepada seorang yang lain atau di mana dua orang itu sedang berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
Perjanjian adalah persetujuan (tertulis atau dengan lisan) yang dibuat oleh dua pihak atau lebih masing-masing bersepakat akan menaati apa yang tersebut dalam persetujuan itu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Banyak orang menyangka bahwa berjanji atau bersumpah dengan satu tangan di atas kitab suci dan satu tangan teracung dengan jari membentuk huruf v dapat digolongkan sebagai komitmen. Kenyataan yang ada adalah janji atau sumpah yang dibuat seseorang kadangkala dilanggar. Dengan kata lain manusia suka berjanji tetapi terkadang tidak menepatinya. Bahkan banyak orang mudah membuat sumpah atau ikrar namun dalam langkah berikutnya mereka dengan entengnya menyangkal. Karena itu diangkatlah tema: “Komitmen Pada Perjanjian.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Kejadian adalah kitab pertama dalam Alkitab. Dalam bahasa Ibrani kitab ini disebut “Beresyit” yang berarti pada mulanya. Sedangkan dalam bahasa Inggris “Genesis”. Kejadian 15:1-21, terbagi dalam 2 perjanjian.
- Ayat 1-6 berisi perjanjian tentang pemberian keturunan (Kej 12:1,2; 13:15-16). Perjanjian keturunan seperti yang tertulis dalam pasal 12:1, 2 di mana Allah berjanji akan memberikan sebuah bangsa yang besar kepada Abram. Pada waktu itu Abram berumur 75 Tahun dan tidak mempunyai keturunan dijanjikan banyak keturunan. (Kej 12:4) Janji ini dikembangkan dalam Kej 17:6 di mana Allah menjanjikan bahwa bangsa dan raja akan berasal dari leluhur yang tua ini. Perjanjian keturunan ini juga berlanjut dalam perjanjian Daud dalam 2 Sam 7:12-16. Dari keturunan Raja Daud berujung pada kerajaan Allah di mana Yesus Kristus Sebagai Raja. (Kejadian 12:1,2).
- Sedangkan ayat 7-21 berisi perjanjian tentang tanah (Kej 12:7; 13:14-17), Allah memanggil Abram dari Ur Kasdim untuk pergi ke tanah yang akan diberikan kepadanya. Janji ini diulang lagi dalam Kej 13:14-18, dan Abram harus berjalan mengelilingi batas tanah tersebut. Perjanjian atau Kovenan Abram adalah penting untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang konsep perjanjian. Sebab hubungan yang terjalin dengan Allah adalah hubungan perjanjian. Istilah perjanjian dalam bahasa latin: conuenir.
- Perapian sering menjadi lambang atau simbol kehadiran Allah (theofani). Dalam teks ini Allah membuat perjanjian kepada Abram dan Allah sendiri yang memprakasai itu. Peristiwa dalam ayat 17-18 ketika matahari telah terbenam dan hari menjadi gelap. Perapian yang berasap serta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan.
Peristiwa terjadinya perjanjian Allah dengan Abram. Ditandai kehadiran Allah yang melewati potongan-potongan korban. Berbeda dengan Ulangan 19:1, yang mengikutsertakan Musa dan Bangsa Israel dalam perjanjian di Sinai. Perjanjian Allah dengan Abram adalah inisiatif dari Allah. Kovenan Abram adalah kovenan tak bersyarat pada awalnya. Di mana awalnya Allah sendiri yang berikthiar untuk menjadikan perjanjian sebagai mengikat Diri-Nya sendiri dalam perjanjian itu. Allah dari awal telah merencanakan mengadakan perjanjian dengan manusia paskah kejatuhan manusia dalam dosa (Kej 3). Rencana keselamatan yang Allah buat bersifat kekal, tidak dapat dibatalkan. Namun pada waktu-waktu tertentu jika bangsa Israel melanggar perjanjian itu, maka membut Allah murka dan menghukum. Tapi tidak membatalkan ikatan perjanjian-Nya.
Perjanjian Allah kepada Abram, dapat disimpulkan menjadi 3: 1) Janji tanah, 2) Janji Keturunan, 3) Janji berkat. Perjanjian Allah kepada Abram (Kej 12:2-3) meliputi: (1) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar; (2) dan memberkati engkau; (3) membuat namamu masyhur; (4) dan engkau akan menjadi berkat (5) olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Kejadian 15:1-21 merupakan bagian dari seluruh kisah Abram yang memperlihatkan dan menjelaskan sebuah tindakan Allah sebagai pembuat perjanjian. Allah yang penuh kuasa secara aktif datang kepada Abram. Dan meyakinkan Abram bahwa ia akan membuktikan perjanjian-Nya tetapi dengan syarat Abram harus percaya dan setia kepada-Nya. Ini sebuah pembuktian dan dengannya Allah akan menepati janji-Nya. Abram percaya kepada TUHAN, dan la memperhitungkannya sebagai kebenaran. (6)
Makna dan Implikasi Firman
- Janji-Mu S’perti Fajar Pagi Hari, yang tiada pernah terlambat bersinar……….. , Kutipan kata-kata lagu ini adalah ungkapan iman karena janji Tuhan adalah kepastian dan jaminan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Karena itu jangan pernah ragukan janji Tuhan. Ketika berada dalam pergumulan yang berat, jangan pernah putus pengharapan. Demikian juga ketika kita sedang diliputi dengan rasa takut. Pandanglah pada Tuhan Yesus dan pegang janji firman-Nya. Jangan melihat kepada berapa besar masalah yang kita hadapi dan alami, tetapi lihatlah dengan mata iman bahwa sangat besar kemampuan Tuhan, karena kuasa-Nya sungguh tak terbatas untuk menolong umat-Nya. Kalau permohonan doa kita belum beroleh jawaban, jangan kecewa! Tetaplah menanti-nantikan Tuhan dan praktikkan firman-Nya. Sebagaimana “Abram percaya kepada TUHAN, dan ]a memperhitungkannya sebagai kebenaran.
- Sangat mudah bagi manusia untuk berjanji tapi terkadang sangat jarang menepatinya. Benarlah syair lagu yang bertutur: “memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata, tinggi gunung seribu janji lain di bibir lain di hati.” atau syair lagu “janji-janji tinggal janji, bulan madu hanya mimpi, janji-janji tinggal janji di bibirmu. ” Manusia sangat egois jika sudah dapat yang diinginkannya. Karena itu gampang sekali lupa atau besar kemungkinan ia segera lupa janji. Berbeda dengan Tuhan, apa yang dijanjikan Tuhan kepada umat-Nya, cepat atau lambat pasti akan ditepati-Nya. Janji Tuhan itu pasti, sebab Dia tidak pernah lupa pada janji-Nya.
Abraham disebut sebagai bapa orang beriman. Sebagaimana janji Tuhan kepada Abraham yang tidak pernah gagal, maka janji-Nya kepada kita juga tidak pernah diingkari-Nya. Dan berkat janji-Nya kepada Abraham maka kita menikmati keselamatan dan berkat-Nya di dalam dan melalui anak-Nya Yesus Kristus.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
- Apakah maksud tema Komitmen Pada Perjanjian menurut Kejadian 15: 1- 21?
- Menurut pengamatan saudara, apakah “Komitmen Pada Perjanjian” masih relevan saat ini?
- Berilah contoh-contoh “Komitmen Pada Perjanjian” dalam kehidupan orang percaya!
NAS PEMBIMBING: Roma 4:3
POKOK POKOK DOA
- Berdoa untuk pemimpin-pemimpin bangsa agar tetap Komitmen Pada Perjanjian.
- Berdoa untuk gereja agar tetap malakukan Komitmen Pada Perjanjian.
- Berdoa untuk umat agar menjadi umat yang selalu Komitmen Pada Perjanjian.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK V
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Menghadap Hadirat-Nya: “Janji-Mu S’perti Fajar Pagi Hari”
Bersekutu Dalam Nama-Nya: “Bagi Tuhan Tidak Ada yang Mustahil”
Persekutuan yang Mengaku Dosa: KJ. No. 467. “Tuhanku, Bila Hati Kawanku”
Jaminan-Nya Menguatkan: KJ. No. 388. “S’Iamat Ditangan Yesus”
Nyanyian Mohon Tuntunan Roh: “Kusiapkan Hatiku Tuhan”
Berilah Yang Baik: NNBT. No.20. “Kami Bersyukur Pada-Mu Tuhan”
Tembang Tekad: KJ. No. 369. “Ya Yesus Ku Berjanji”
ATRIBUT: Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.