Penulis : Pdt. Andre R. M. Izaak, M.Th
PASTI kita semua pernah berjanji. Ada yang kemudian menepati janji itu tapi ada juga yang tidak. Apakah yang dimaksudkan dengan janji? Apa sesungguhnya Janji itu? Janji adalah ucapan yang disampaikan
seseorangkepadaoranglain sebagaisuatukesanggupan untukmelakukansesuatu. Sekarang menjadi pertanyaan bagi kita adalah mengapa janji itu seringkali sulit untuk ditepati atau dilakukan? Ini tidak bisa terlepas dari diri kita sendiri, yang tidak memiliki komitmen untuk menjaga atau memeliharanya dengan sungguh dan setia. Diperlukan komitmen yang kuat untuk dapat memberlakukan semua janji yang diucapkan, apakah itu melalui perkataan ataupun tulisan.
Di dunia ini, kita biasa mendengar ungkapan “janji manis manusia”. Suatu ungkapan yang sebenarnya membahasakan suatu janji yang kenyataannya tidak semanis dengan apa yang didengar. Untuk itu janji akan terwujud karena adanya komitmen yaitu suatu tindakan untuk melakukan sesuatu yang telah dijanjikan sebagai tanggung jawab moralnya.
Sobat obor, saat ini kita belajar bahwa, dalam iman kita melihat komitmen TUHAN atas janji-Nya melalui kisah Abram. Kita membaca bersama bagaimana Abram yang di datangi oleh TUHAN dalam suatu penglihatan (ayat 1). Hal ini mengajarkan kepada kita semua, bahwa TUHAN tidak pernah berubah atas semua janji-Nya kepada Abram. Bahkan, IA menjumpai Abram untuk kembali menegaskan janjiNya itu. TUHAN mengawali dengan perkataan jangan takut, Akulah perisaimu, upahmu akan sangat besar (ayat 1). Mengapa TUHAN menjumpai Abram dan mengatakan perkataanNya sebagaimana yang dibahasakan di ayat ke-1? Karena TUHAN sangat mengenal Abram. DIA melihat ada keraguan yang melahirkan
ketakutan dalam diri Abram. Hal ini menjadi jelas dengan ungkapan Abram pada ayat ke-2, “Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu”. Untuk itulah TUHAN mendatangi Abram untuk kembali menegaskan komitmen atas janji-Nya. Komitmen TUHAN atas janjiNya bisa kita lihat dalam ayat ke-5, ayat 13-15 serta ayat 17-21. TUHAN menyatakan kepada Abram bahwa keturunannya akan seperti bintang di langit. Keturunannya akan menjadi orang asing dan diperbudak tetapi mereka tidak akan dilupakan di tanah perbudakan. TUHAN berjanji melepaskan mereka, dan bangsa yang memperbudak mereka akan dihukum. Dan akhirnya bahwa keturunan Abram akan memiliki serta mewarisi negeri yang luas dan besar.
Sobat obor, melihat janji TUHAN kepada Abram maka hal ini akan terus menyadarkan kita dalam semua harapan dan kerinduan kita yang mungkin belum terwujud sampai saat ini. Ketika TUHAN berjanji pasti DIA akan menepatinya. Sebagaimana yang dituliskan dalam Bilangan 23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya? TUHAN merindukan setiap umatNYA, anak-anakNYA setia menanti janji TUHAN dalam kehidupan ini. Mungkin ada rasa khawatir, cemas dan membuat kita takut sebagai anak-anakNYA tapi ingatlah perkataan TUHAN kepada Abram, Jangan Takut, Akulah perisaimu. Tetaplah percaya kepada TUHAN sebagaimana Abram percaya. Dan sebagai bentuk percaya kita kepada TUHAN maka kita pun siap melewati proses untuk menerima semua janji TUHAN. Proses ini bisa berupa perbudakan yang dialami oleh bangsa Israel. Dimana terjadi penderitaan, ada dukacita dan air mata, bahkan mungkin ada keputusasaan. Tapi yakinlah bahwa kalau TUHAN yang membentuk, maka kita akan muncul seperti emas yang berkilau. Sebagaimana syair lagu JanjiMu S’perti Fajar yang berkata ketika kuhadapi kehidupan ini jalan mana yang harus kupilih? Dan pada bagian refreinnya berkata janjiMU s’perti fajar pagi hari dan tiada pernah terlambat bersinar. CintaMu s’perti sungai yang mengalir dan ku tahu betapa dalam kasihMU.
Sobat obor, marilah dengan sukacita iman kita percaya akan kebenaran Firman TUHAN ini. Sambil kitapun terus belajar mengikut TUHAN yang setia dalam komitmen dan janjiNYA kepada kita semua. Agar kita pun bisa berusaha untuk menjaga komitmen dalam setiap janji di tengah kehidupan. Amin (ARMI)