SOBAT obor, bagaimana seseorang bisa ampuh dalam memberi nasihat? Ya, ketika ia telah mengalami apa yang ia nasihatkan itu. Seorang petani berani mengajarkan cara bertanam padi yang baik kalau ia sudah pernah membajak di sawah dan menanam secara langsung. Seorang konselor narkoba lebih jitu ketika dia pernah bergelut dengan orang- orang yang mengalami kecanduan narkoba. Demikian pula, seorang hamba Tuhan menjadi berkat atas jemaat, kalau ia sudah mengalami berkat Tuhan atau mengalami kesusahan dalam pelayanan yang membuat ia lebih kuat dan kokoh melayani.
Kata Paulus: “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda- tanda milik Yesus”. Tanda- tanda, dalam bahasa Yunani, kata ini juga berarti tanda yang dibuat untuk “mencap” seorang budak atau seekor binatang. Paulus hendak mengatakan bahwa ia diberi cap fisik oleh “tanda- tanda” akibat penganiayaan yang dialaminya karena imannya kepada Yesus Kristus. Penderitaan fisik ini tidaklah membuat Paulus kecewa atau mundur dalam menyaksikan tentang Kristus kepada dunia. Malah sebaliknya, ia semakin bersemangat karena penderitaan fisik itu membuatnya semakin kuat dan mampu menjadi berkat dalam pemberitaan Injil Kristus. Maka benarlah perkataan iman yang mengatakan: jangan cepat- cepat mundur atau menghindar ketika pergumulan harus Tuhan hadirkan bagi kita, tetapi mintalah kekuatan dari Tuhan untuk menghadapinya dengan sabar sampai tiba kemuliaan Tuhan.
Maka, setelah berbagai pengalaman pelayanan Paulus lalui. Setelah mengalami pertobatan, dan menderita karena Kristus maka pantaslah seorang rasul Paulus menjadi berkat bagi jemaat. Perkataan-perkataannya penuh dengan kuasa kasih yang menjadikan jemaat kuat dan terhibur sekalipun dalam penderitaan. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah. Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin. (DLW).