Sungguh bersukacita bahwa kekristenan diberbagai tempat semakin bertumbuh, tetapi harus diakui juga bahwa diberbagai tempat pula kekristenan mengalami pertumbuhan yang lambat. Kekristenan bertumbuh karena terpelihara dengan baik,bertumbuh karena dirawat, bertumbuh karena adanya ajaran yang benar. Sebaliknya pertumbuhan lambat dikarenakan terjadi suatu pengaruh yang luar biasa, yang efeknya menggoyahkan iman orang percaya.
Dengan kata lain yang bertumbuh adalah sesuai dengan ajaran Yesus, dan yang lambat petumbuhan telah terkontaminasi dengan suatu ajaran yang keliru yang mempengaruhi Iman jemaat , ajaran yang keliru ini akhirnya menyesatkan persekutuan . Dari manakah ajaran keliru ini? ada datangnya dalam persekutuan tetapi ada pula yang datang dari luar. Dan hal ini bukan terjadi saat ini , ini telah berlangsung lama.
Sebagaimana tema yang menuntun kita di Minggu Adven keempat ini “Tetaplah di Dalam Ajaran Kristus.” Dengan Pembacaan Alkitab 2 Yoh 1:4-11, secara umum 2 Yohanes yang ditulis oleh Rasul Yohanes bertujuan untuk meneguhkan iman jemaat dan memperingatkan kepada jemaat untuk berhati-hati terhadap para penyesat dan antikristus yang menyangkal bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. rasul Yohanes bahkan melarang jemaat menerima orang-orang seperti itu dalam rumah.
Dalam ayat 4 Yohanes menyatakan rasa sukacitanya, ucapan selamat atas prilaku yang dapat diteladani ketika mendapati separuh anak-anak hidup dalam kebenaran melakukan perintah yang diterima dari Bapa. Dalam surat 2 Yohanes ini, Yohanes menyapa jemaat dengan sebutan ibu yang terpilih dan anak-anak yang dikasihi, dari beberapa sumber menjelaskan ibu yang dimaksud menunjuk pada gereja sedangkan anak-anak menunjuk pada anggota jemaat. Dari ungkapan sukacita Yohanes mengambarkan betapa berbahagia apabila anak-anak mengikuti jejak yang baik yang diajarkan sejak dari mulanya, yaitu ajaran yang benar. Selanjutnya, ia menyampaikan untuk terus menuruti perintah yang Yesus sampaikan yaitu tentang ajaran untuk hidup dalam kasih dan saling mengasihi.
Mengapa kasih itu harus dilakukan ? ketika kasih dianggap sebagai perintah yang harus dilakukan, maka perintah ilahi itu akan mempengaruhi pikiran dan hati kita, karena memang perintah ini ditegaskan oleh Kristus Tuhan , saling mengasihi secara kudus yang tentu mendorong kekristenan untuk terus bertumbuh terlebih lagi ketika digambarkan bahwa orang yang hidup dalam kasih pasti menghasilkan buah-buah yang baik dalam hidup bersama jemaat Tuhan.
Rasul Yohanes menegaskan hal ini karena ia tahu bahwa kasih ini akan merosot dan bahkan muncul kemurtadan-kemurtadan lain. Dimana munculnya para penyesat-penyesat oleh rasul Yohanes memberi gambaran si penyesat dan penyesatannya, mereka antikristus “tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang didunia, para penyesat tidak mengakui Yesus sebagai Mesias bahkan menyangkal keberadaan Yesus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia.
Sehubungan dengan hal itu, maka nasehat disampaikan kepada kita untuk waspada, ketika didapati dalam persekutuan ada hal-hal yang sesat maka jemaat tidak komproni dengan hal itu, kita harus menolak dan menyatakan kebenaran yang sesungguhnya bahkan membimbing kearah yang benar sesuai ajaran Kristus, karena bisa saja jemaat terjebak dalam tipu daya.
Waspada bukan hanya ketika bertemu dengan si penyesat tetapi juga Rasul Yohanes menunjukkan bagaimana menghadapi para penyesat . Dengan kata lain agar kita tidak disesatkan, kita harus benar-benar memahami ajaran Kristus, karena orang yang tidak memahami ajaran Kristus akan mudah disesatkan, membentengi diri dengan firman Tuhan sehingga tidak tersesat apalagi menyesatkan. Lawan kesesatan dengan kebenaran, ibarat tubuh kita adalah rumah maka pintu itu harus tertutup rapat, tidak ada celah yang bisa dimasuki karena didalamnya sudah ada Yesus yang diimani, inilah ajaran yang benar.
Jemaat Tuhan, dimasa sekarang ini penginjilan/ pengajaran-pengajaran bisa dengan mudahnya kita peroleh, lewat media sosial atau yang marak sekarang lewat konten-konten yang ada. Hal ini tentu menuntut kita untuk menguji sesat atau benar, karena ada konten-konten yang mengajarkan kebenaran tetapi juga ada yang menyesatkan termasuk konten yang menolak keilahian Yesus. Untuk Menguji benar tidaknya hal tersebut harus berdasarkan ukuran yang pasti yaitu Firman Tuhan di dalam Alkitab.
Orang tua sangat bahagia dan bersukacita apabila anak-anaknya tumbuh dan menjadi anak yang mengingat ajaran-ajaran yang baik, yang telah diajarkan. Karena yang pasti ajaran itu juga mempengaruhi sikap prilaku anak. Demikianpun dengan kita sebagai jemaat ,kita telah mendengar tentang kebenaran yaitu firman Tuhan maka tentu kita akan melakukan ajaran itu dalam hidup kita secara benar.
Saudara-saudaraku, kita telah mendengar dan bahkan berulang-ulang kali diingatkan diajarkan untuk hidup menurut ajaran Kristus, yaitu Kasih. Ketika kasih menjadi bagian kehidupan kita, maka itu akan sangat berpengaruh pada pribadi kita dalam hidup bersama keluarga dan jemaat bahkan dimanapun kita berada. Kehidupan yang saling mengasihi, membuat persekutuan kita semakin kokoh dan terjaga dengan baik, sehingga kita akan kuat dalam menghadapi berbagai pergumulan, tantangan, pencobaan-pencobaan bahkan dalam menghadapi ajaran yang menyesatkan.
Diminggu-minggu adven, kita selalu diingatkan untuk mempersiapkan diri dalam merayakan Natal, Sang Juruselamat telah membawa kasih yang besar bagi manusia. Sebagaimana Kristus mengajarkan dan menunjukkan kasih, maka demikian kita hidup dalam kasihNya, berpegang teguh pada ajaran Kristus dan melakukan ajaran itu supaya kita tinggal didalam dan Dia, Allah Bapa dalam Kristus ada di dalam kita. Amin