ALASAN PEMILIHAN TEMA
Suka dan duka hidup merupakan realita yang harus dijalani oleh manusia. Kebahagiaan dan penderitaan, semuanya tidak dapat menahan arus kehidupan yang terus bergerak dan berubah. Kesenangan dan kesedihan, keberanian dan ketakutan serta ketenangan dan kekuatiran/ kecemasan terus bergulir mewarnai kehidupan semua orang. Kuatir dapat berarti takut, gelisah, bingung, kacau, galau, was-was, bimbang terhadap sesuatu hal yang belum diketahui dengan pasti.
Zaman sekarang, di satu pihak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuka banyak jalan untuk menikmati berbagai kesenangan, di lain pihak membuka banyak ruang penderitaan sehingga kekuatiran semakin melebar. Ada banyak hal yang dapat memicu kekuatiran manusia, kuatir tentang masa depan dan terhadap lingkungan tempat tinggal dan sebagainya.
Di tengah-tengah ketidakpastian dunia, firman Tuhan tetap sama, baik kemarin, hari ini sampai selama-Iamanya. Tema perenungan minggu ini adalah Jangan Kuatir, Tuhan Yesus Memelihara Hidupmu.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Lukas ditulis oleh seorang tabib rekan sekerja rasul Paulus yang menemaninya dalam perjalanan pelayanan penginjilan. Lukas mengalami langsung pengalaman iman rasul Paulus dan menyaksikan kematiannya. Begitu akrab Rasul Paulus dan tabib Lukas sehingga tak heran kalau rasul Paulus memberi semangat, bantuan dan petunjuk-petunjuk praktis padanya (F1m.24; Ko1.4:14; 2 Tim.4: 11-13). Tabib Lukas juga bergaul akrab dengan orang-orang yang pernah mengalami pelayanan bersama Yesus yakni para murid dan orang-orang yang menjadi saksi Kristus. (band. Kis.21:17-26). Pokok sentral atau ciri khas kitab Lukas adalah keselamatan universal bukan hanya untuk bangsa Israel dan atau jemaat mula-mula tetapi semua orang. Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia. Ia menawarkan pengampunan dan penebusan dosa kepada siapa saja. Yesus Kristus digambarkan sebagai Juruselamat yang berkuasa memulihkan dan menyembuhkan secara total.
Lukas 12:22-34, Yesus memberikan pengajaran sekaligus perintah pada murid-murid-Nya supaya jangan kuatir (Yun. µeptµvaT£-merimnate) akan kehidupan yang menyangkut sandang pangan. Hidup ( tpuXri-psukhe) menyangkut tubuh dan jiwa lebih penting daripada makanan dan pakaian. Hidup yang bermakna bukan hanya sampai pada sekedar adanya nafas (jiwa) dalam tubuh di dunia tetapi menyangkut sampai ke kehidupan kekal. Kekuatiran terhadap kurangnya atau tiadanya makanan dan pakaian untuk masa yang akan datang merupakan ancaman. Benar, bahwa semua mahkluk hidup membutuhkan makanan dan perlindungan terhadap fisik, tetapi tidak bijaksana dengan sikap kuatir dapat mencelakakan kehidupan seseorang (ay.22-23). Yesus memberikan gambaran bahwa burung-burung gagak yang sekalipun tidak menabur dan tidak menuai, yang tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah (ay.24a). Semua binatang siklusnya sama dengan burung-burung yang dipelihara oleh Tuhan. Murid-murid Yesus sangat mengenal burung gagak (reop-korax) dengan kehidupannya karena di Israel adalah negeri yang kaya burung, baik burung-burung lokal maupun burung-burung yang melintas dari benua Afrika ke Eropa dan Asia Barat secara berkala. Burung gagak adalah salah satu jenis burung yang tidak diburu dan dilarang untuk dimakan (Imamat 11:15, Ul 14:14). Saat nabi Elia berada dalam persembunyian di tepi sungai Kerit, Tuhan memerintahkan burung-burung gagak untuk membawa roti dan daging pada waktu pagi dan petang bagi Elia. (1 Raja-raja 17:4-6). Tuhan menjaga dan memberi
makan pada burung gagak apalagi manusia. Hal ini dipertegas “betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu “(ay.24b), menunjuk pada harkat martabat manusia lebih tinggi dibandingkan dengan binatang. Sedangkan burung gagak yang adalah najis (Im.11:15) Tuhan berikan makanan dan lingkungan habitat yang cukup, dipelihara oleh Allah, apalagi manusia, pasti Ia menjaga dan memelihara. Jangan kuatir berarti manusia harus melepaskan diri dari pikiran dan perasaan takut terhadap segala sesuatu yang belum pasti terjadi, bahwa ada Tuhan yang memelihara. Kekuatiran tidak bermanfaat bahkan hanya menciptakan suasana hati lemah dan kemunduran karakter seseorang sekaligus rneiemahkan iman. Tidak akan pernah manusia yang oleh kekuatirannya menambahkan jalan hidupnya. Yesus mengingatkan pada murid-murid-Nya, “siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? Pertanyaan ini menggugat pikiran dan perasaan dangkal tentang kebutuhan dasar biologis yakni kehidupan jasmani. Kadangkala pikiran dan perasaan terhadap sesuatu yang belum pasti melahirkan kekuatiran, (ay.25-26).
Kemudian Yesus mengangkat kehidupan bunga bakung yang tidak memintal dan tidak menenun, namun diperlengkapi dengan kemegahan dan keindahan yang melebihi keindahan pakaian raja Salomo (ayat 27). Murid-murid Yesus pun mengenal seluk beluk bunga bakung (Yun.krina), karena jenis tanaman berumbi dan berbunga ini banyak tumbuh di daerah Israel. Yesus mengangkat kehidupan tumbuhan untuk menjadi metafora atau khiasan, bahwa sedangkan tumbuhan, seperti juga rumput di ladang (ayat 28), yang hanya hidup sehari di pelihara dan didandani oleh Tuhan apalagi orang percaya, pasti Tuhan lebih mengindahkannya. Dengan fakta ini Yesus mengeritik murid-murid yang kurang percaya akan pemeliharaan Allah, atau yang masih mempersoalkan apa yang akan dimakan dan minum. Yesus mengecam dan memerintahkan supaya jangan cemas hati/berhenti dari kekuatiran (Yun. meteourizesthe). Karakter, hati dan pikiran
harus dirobah, sebab sikap hidup seperti itu adalah model orang yang tidak mengenal Tuhan. Bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Tuhan berusaha mencari semua itu (kebutuhan dasar jasmani: makanan dan minuman) sebagai satu-satunya tujuan kehidupan atau yang utama (primer). Yesus tidak menyangkal hal tersebut, bahwa itu juga dibutuhkan oleh murid-murid, namun Yesus memberikan pencerahan bahwa hal itu bagi orang percaya bersifat sekunder (bukan utama) yang nantinya akan ditambahkan juga setelah mengutamakan Kerajaan Sorga (ayat 29-31). Bahwa Tuhan bukan hanya memberikan apa yang dibutuhkan manusia secara jasmani, tetapi juga berkenan memberikan kerajaan itu, maka jangan takut (ayat 32). Yesus mau mengarahkan supaya hati dan pikiran murid-murid tidak hanya tertuju pada kepunyaan/harta yang ada di dunia. Tetapi kepunyaan/harta yang jauh lebih mulia ada di dalam Tuhan, yang tidak dapat diambil oleh pencuri dan tidak rusak. Karenanya bermurah hatilah bagi sesama manusia (membagi berkat), supaya boleh terkumpul harta sorgawi (ayat 33). Hati dan pikiran yang tertuju pada harta dunia mengobarkan kekuatiran yang kronis, karena “di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”. Membagi harta dengan sesama manusia yang membutuhkan merupakan ekspresi tiadanya kekuatiran, tidak takut terhadap masa yang akan datang dan ini merupakan proses terkumpulnya harta sorgawi sehingga pasti hati juga berada di sana (ayat 34).
Makna dan Implikasi Firman
- Kuatir adalah gejala mental yang dialami oleh seseorang, saat dia takut/gelisah/cemas terhadap sesuatu hal yang belum diketahui pasti. Perasaan ini tentu wajar bagi manusia, tetapi menjadi bahaya besar jika seseorang hidup terus dalam kekuatiran karena itu mengancam kehidupannya. Dalam keyakinan kekristenan, kekuatiran adalah berlawanan dengan kehendak Tuhan atau merupakan sikap tidak percaya. Makanya Tuhan Yesus melarang murid-murid hidup dalam kekuatiran terhadap apa yang akan dimakan dan dipakai.
- Sebagai murid Kristus, tentang apa yang akan dimakan dan pakai, merupakan hal sekunder. Berbeda dengan orang yang tidak mengenal Tuhan, makanan dan pakaian adalah prioritas utama dalam hidup mereka. Murid Kristus harus cerdas membedakan mana yang utama (kerajaan Allah) dan mana yang merupakan tambahan (sekunder). Jika seorang murid Kristus masih kuatir apa yang akan
dimakan dan dipakai, itu menunjukkan ketidakpercayaan atau meragukan Tuhan yang sanggup memberil’an yang terbaik baginya. Ketika Tuhan menyatakai “jangan kuatir”, maka pada saat yang sama Dia menjaga dan memelihara hidup kita di dunia ini, bahkan sampai hidup kekal dalam kerajaan sorga.
- Gambaran tentang burung gagak dan bunga bakung yang dipelihara oleh Tuhan meru:, akan bukti nyata, bahwa kasih Allah lebih besar bagi manusia daripada mahkluk hidup lainnya. Kasih Allah bukan hanya sebatas kehidupan di dunia seperti pada burung dan bunga, tetapi kasih-Nya menjamin kehidupan kekal dalam kerajaan sorga bagi orang percaya. Jangan kuatir bukanlah hanya sekedar tawai a~ ~ psik.-:.logis agar hidup tenang, tetapi merupakan perintah untuk hidup sesuai kehendak Tuhan, sebab jika tidak, berdosalah manusia karena melawan kehendak Tuhan.
- Jangan kuatir, Tuhan Yesus memelihara hidupmui Inilah jaminan kehidupan dan keselamatan bagi orang percaya. Makanya setiap orang percaya hams berjuang mengendalikan hati dan pikiran agar tidak hanyut dalam kekuatiran. Walaupun mengalami kemiskinan, bencana, penderitaan dan berbagai persoalan rumit ada di depan mata. Setiap orang percaya harus yakin bahwa “Tuhan menyediakan” (Kej. 22:14) akan apa yang akan kita makan dan pakai. Hidup dalam kekuatiran bukan hanya menggiring kita pada kerusakan karakter, tetapi menjerumuskan manusia dalam keberdosaan. “Jangan kuatir”! Ini bukan hanya sekedar perintah Tuhan Yesus untuk menikmati kedamaian hidup, tetapi merupakan amanat misi Tuhan supaya murid Kristus menebar karakter tangguh bagi siapapun sekaligus keyakinan bahwa Tuhan akan memelihara hidup umat-Nya. Tuhan bukan hanya sekedar memerintahkan “jangan kuatir” supaya umat percaya dan taat, tetapi supaya orang
percaya boleh menikmati pemeliharaan-Nya. Janji
Tuhan bahwa “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. “(Ibr.13:5b; U1.31:6,8; Yos.1:5).
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Jelaskan “Jangan kuatir, Tuhan Yesus memelihara hidupmu” menurut Injil Lukas 12:22-34?
- Sebutkan hal-hal apa saja yang membuat manusia sering kuatir ?
- Bagaimana gereja menanggulangi kekuatiran sehingga orang percaya merasakan pemeliharaan Tuhan?
NAS PEMBIMBING: 1Petrus 5:7
POKOK-POKOK DOA:
- Jemaat yang hidup dalam kekuatiran
- Hal-hal yang membuat kekuatiran berkepanjangan.~
- Ketaatan hidup dalam kehendak dan perintah Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Masuk: NNBT No. 1. Pujilah Dia
Ses Nas Pembimbing: Serahkanlah Hidupmu
Pengakuan Dosa: KJ No. 26 Mampirlah, Dengar Doaku
Ses Berita Anugerah Allah: KJ.No. 400. Ku Daki Jalan Mulia
Ses Pembacaan Alkitab: Firman-Mu Pelita
Persembahan: KJ. No. 450. Hidup Kita Yang Benar
Penutup: NKB. No. 195. Kendati Hidupku Tentram
ATRIBUT Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin di atas Palungan