SOBAT obor, Allah tidak akan memisahkan sesuatu yang baik darimu, melainkan akan menggantikan sesuatu yang jauh lebih baik. Oleh karenanya, jangan sampai kemudian kita menjadi kurang percaya kepada-Nya. Kurang percaya identik dengan keragu-raguan dan keragu-raguan tidak bisa dilepaskan dari kebimbangan. Jadi orang yang kurang percaya adalah orang yang ragu-ragu dan orang yang bimbang. Di dalam Alkitab ada beberapa bagian perikop dan ayat yang menyatakan tentang hal itu. Bahkan kalau kita membacanya maka akan ditemukan juga murid-murid Yesus pernah mengalami keragu-raguan atau menjadi kurang percaya. Kita mengingat tentang kisah Simon Petrus yang ragu-ragu dan akhirnya tenggelam saat berjalan di atas air. Ataupun kisah lain melalui Tomas yang meragukan kebangkitan Tuhan Yesus. Juga dalam bagian yang lain tentang mujizat kesembuhan seorang muda yang sakit ayan, Yesus menegur murid-murid-Nya yang kurang percaya. Yesus pun pernah menegur mereka yang kurang percaya sehingga tidak dapat menyembuhkan orang muda itu. Melalui peristiwa itu kita pasti ingat tentang perkataan Yesus ini: “sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini; maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Mat. 17:20).
Sobat obor, perhatikanlah segala sesuatu yang Tuhan anugerahkan dalam kehidupan ini. Mulailah dengan melihat betapa luar biasanya karyaNya atas keindahan dunia ini. Bukankah kita sering mengabadikan keindahan-keindahan ciptaan Tuhan ini dengan berfoto? Tidakkah kita menyadari keindahan-keindahan alam itu semakin indah karena ada kita di dalamnya. Lihatlah bagaimana semua itu terjadi dalam lukisan sang pelukis agung Tuhan yang kita sembah dan muliakan. Apa yang Dia lakukan terhadap alam dan keindahannya pasti tidak dapat menandingi keindahanNya mengatur dan merancang masa depan manusia.
Sobat obor, kita adalah karya agung-Nya dengan rancangan-Nya yang sempurna. Kehadiran kita menjadi keindahan dan kesempurnaan atas dunia ini. Tidaklah mungkin Dia sang pencipta, Tuhan dan Bapa kita membiarkan saudara sendiri ada dalam berbagai macam tantangan serta pergumulan hidupmu. Dia pasti ada dan menyertai, Dia selalu merindukan saudara berada dalam hadirat-Nya dalam keintiman yang sungguh padaNya dengan tidak berpaling dari-Nya. Keraguan akan janji Tuhan akan membuat kita menjadi orang muda yang bimbang dan menjadi kurang percaya atas setiap rancanganNya yang indah bagi kita sekalian. Tetaplah percaya! Amin. (ARMI)