SOBAT obor, pembacaan firman Tuhan ini berisi dorongan bagi orang-orang muda agar mereka memperhatikan perintah yang diberikan orang tua dan atau guru. Isi pengajaran tegas, baik formal disampaikan oleh guru maupun pengajaran informal dari orang tua. Orang yang memperhatikan pengajaran disebut sebagai orang yang bijak hati, yakni orang yang tidak saja menghormati orang tua dan guru yang memberikan pengajaran kepadanya, tetapi juga ia suka akan pengajaran tersebut sehingga menjadi bijak dalam seluruh pemikiran intelektual, emosional, moral dan etika. Orang yang bijak hati dipenuhi dengan roh hikmat yang membuat dia mampu melakukan tugasnya. Sedangkan orang yang bodoh sembarang berbicara dan tidak mau mendengarkan orang lain dan tidak mau melakukan firman Tuhan. Jalan orang bijak lurus dan jujur dibandingkan jalan orang fasik atau orang bodoh bengkok penuh tipu muslihat. Kehidupan orang ini dipenuhi dengan ketakutan yang bukan karena intervensi langsung dari Tuhan, melainkan karena masalah yang datang dari sesama manusia yang diperlakukan dengan tidak jujur, dan hukuman yang diterima berdasarkan undang-undang yang berlaku untuk tindakan penipuan yang dilakukan. Kesusahan terjadi takala rencana jahat dilakukan dan ketahuan. Kemudian perkataan yang jujur menjadi salah satu jalan menegur orang lain yang telah berbuat salah. Diharapkan teguran yang membangun sehingga ada pertobatan dan penyesalan dari diri sendiri dan mau kembali ke jalan Tuhan.
Sobat obor, masa muda adalah masa yang singkat. Jika kita ingin menjadi orang benar maka hidup kita harus berjalan lurus sesuai kehendak Tuhan. Tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Perkataan yang jujur, lebih baik mendengar daripada berbicara dusta. Mengikuti ajaran, nasihat dari orang tua dan guru untuk kebaikan saat ini dan masa depan. Intelektual ilmu pengetahuan harus seimbang dengan iman, moral, etika dan emosional. Apa yang kita lakukan saat ini menentukan langkah kita ke depan. Amin (NAH)