ILMU kedokteran modern menyadari bahwa faktor psikis atau tekanan pada diri seseorang turut menyebabkan penyakit. Seorang anak yang kurang di sayang bapak ibunya, seorang yang di bully dan ditolak teman, seorang yang tidak dihargai ditempat kerjanya, sering jatuh sakit. Persaingan untuk merebut dan mempertahankan kedudukan mengakibatkan berbagai-bagai gangguan kesehatan. Golongan masyarakat yang terasing, terbelakang atau tertekan menunjukkan kadar penyakit yang jauh lebih tinggi dari masyarakat biasanya.
Mengapa penyakit itu ada? Dalam bacaan ini Pemazmur menyatakan: hubungannya dengan Tuhan telah terganggu karena dosanya. Itulah sebabnya ia jatuh sakit. Dengan memanggil nama Tuhan, Pemazmur menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah Israel dan menyadari bahwa hubungannya dengan Tuhan telah terganggu karena dosa. Baginya, penyakit tidak disebabkan karena oleh suatu pelanggaran tertentu, namun karena hubungannya dengan Tuhan tidak utuh lagi akibat dosa. Karena itu di dalam sengsaranya ia berkata : “Tuhan, kasihanilah aku. Sembukanlah aku, sebab terhadap Engkau, aku telah berdosa”.
Sobat obor, dalam lubuk hati tiap orang terdapat sebuah kerinduan untuk berpulih. Misalnya, berpulih dari sakit ataupun pulih dari suatu hubungan yang retak. Pulih dari kekacauan, pulih dari ketidakadilan, dsb. Memang pada kenyataanyan, tubuh kita muda rapuh dan jiwa kita mudah resah. Bahkan hubungan kita dengan orang lain mudah putus dan retak. Maka tiap hari kita perlu dipulihkan. Itulah juga yang menjadi kerinduan Pemazmur dalam perikop ini. Ia ingin berpulih dari penderitaan dan sakitnya. Dan Ia sangat menyadari, bahwa ia telah berdosa dan karena itu memohon pemulihan. Benarlah, bahwa orang yang tulus ikhlas mengaku dosanya dihadapan Tuhan, mengaku keterbatasan dan kelemahannya, pasti akan didengar Tuhan. Dan pada waktunya, Ia akan memberi pemulihan. Karena itu, marilah dengan tulus ikhlas kita membangun persekutuan indah di dalam Tuhan, dimana pemulihan kita peroleh dengan hati yang penuh pertobatan. Amin (MT)