Matius 27:39-40
(39) Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,
(40) mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”
Jangan Menghujat
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Menghujat artinya mengeluarkan kata-kata yang mencela, mencaci maki dan mengolok-olok sesama yang menyakitkan hatinya. Yesus Kristus mengalami hal itu. Ayat 39 mengatakan bahwa orang-orang yang lewat di tempat Ia disalibkan menghujat Dia. Mereka berkata “Hai Engkau yang akan merubuhkan Bait suci dan membangunnya kembali dalam tiga hari selamatkanlah diriMu jika Engkau Anak Allah, turunlah dari salib”. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa orang-orang yang lewat itu rupanya adalah orang-orang yang mengenal dan pernah mendengar tentang pengajaran-Nya. Dalam Injil Yohanes 2:19 ketika Yesus Kristus mengusir orang-orang yang berjualan di Bait Allah, Ia mengatakan, “Rombak Bait Allah ini, dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali”. Yang dimaksudkan dengan Bait Allah itu adalah tubuh-Nya sendiri. (band. Yoh. 2:21) Jadi ungkapan tersebut sebenarnya merupakan kiasan tentang kematian dan kebangkitan-Nya pada hari yang ketiga. Tetapi orang-orang yang mendengarnya memahaminya secara hurufiah.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Menghujat harus dihindari sebab bukan sikap yang baik. Kita diingatkan untuk bijaksana dalam berkata-kata. Kita jangan sampai menggunakan ayat-ayat Alkitab dengan maksud menyindir, menghujat orang, membenarkan diri dan menyalahkan orang lain tanpa memahami arti sesungguhnya ayat firman Tuhan. Ayat-ayat firman Tuhan seharusnya dipakai untuk membangun kehidupan beriman agar semakin memperoleh pengenalan yang benar tentang kehendak-Nya. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Tim. 3:16)
Keluarga Kristen diajak untuk hidup berdampingan dengan rukun dan damai dalam hidup keluarga, jemaat dan masyarakat serta di manapun kita berada. Hidup saling membantu, membangun dan saling pengertian dengan bertutur kata yang ramah, lemah lembut adalah kunci perdamaian dan hidup menjadi berkat. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, kami bersyukur atas karya selamat-Mu bagi kami. Firman-Mu mengajarkan kami untuk bersikap ramah, santun dan berkata-kata lemah lembut dengan bijaksana. Tolonglah kami agar mampu dalam tuntunan-Mu menjadi pelaku firman-Mu dengan setia dan benar. Amin.