Penulis : Pdt. Frani P. Kuron, S.Th
KORINTUS adalah sebuah kota pelabuhan yang cukup besar dibagian selatan Yunani. Di kota ini pelayanan Paulus dimulai pada sebuah rumah ibadah Yahudi, yang kemudian karena ketidaksukaan orang Yahudi, harus pindah ke rumah seorang Yunani yang telah menjadi pengikut
Kristus (Kis. 18:1-17). Sebagian besar jemaat Korintus adalah orang miskin (1 Kor 1:26-29), tetapi ada juga beberapa yang kaya (1 Kor. 11:18-21), dan bahkan salah satunya adalah seorang bendahara kota (Rm. 16:23). Ketika berada di kota Korintus, Paulus mencukupi kebutuhan hidupnya dengan bekerja sebagai pembuat tenda (Kis. 18:3; 1 Kor. 4:12, 9:1-18).
Walaupun disebut surat kepada jemaat Korintus yang pertama, tidak berarti surat ini adalah surat pertama yang Paulus kirim kepada gereja di Korintus. Hal ini dengan jelas kita ketahui karena dalam surat ini Paulus menyinggung soal satu surat yang telah ia kirim sebelumnya (5:9). Bahkan orang percaya di Korintus juga telah mengirimkan sebuat surat kepadanya (7:1); untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang mereka ajukan dalam surat itulah salah satu alasan mengapa Paulus menulis surat 1 Korintus ini.
Dalam surat ini Paulus memberikan perhatian Khusus yang pertama terhadap perselisihan yang telah memecah-mecah jemaat ke dalam kelompok-kelompok (1:10-4:21), dan yang kedua terhadap masalah bagaimana jemaat bersikap, antara satu dengan yang lain (5:1-6:20). Inilah dua hal utama yang menjadi perhatian Paulus ketika menulis surat ini. Selain itu, Paulus juga ingin menjawab pertanyaan mereka mengenai perkawinan (7:1-40) dan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala (8:1-13). Paulus menasehati jemaat untuk menyembah Tuhan dengan cara yang benar (10:1-14:40) dan untuk selalu kuat dalam iman bahwa Tuhan telah memberikan mereka kemenangan atas kematian (15:1-58).
Paulus mengingatkan jemaat di Korintus supaya erat bersatu, sehati sepikir, seia sekata, dan jangan hidup dalam perselisihan yang bermuara pada perpecahan dalam jemaat. Mulai dari pasal 1:10 Paulus telah menasehatkan jemaat mengenai bahaya perpecahan. Dalam bacaan ini Paulus memberikan ilustrasi mengenai dasar dan bangunan. Paulus meletakkan dasar atau memulai penginjilan di Korintus dan karena penyertaan Roh Allah maka penginjilan itu membuahkan hasil. Paulus menekankan bahwa dasar yang telah diletakkan itu yaitu Yesus Kristus (ayat 11), tidak ada dasar lain. Ketika pun orang lain membangun bangunan diatas dasar itu, Paulus tidak keberatan asalkan tidak mengubah dasar yang telah diletakkan. Bagi Paulus entahkan orang lain itu membangun diatas dasar dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Jika yang dibangun tahan uji maka akan mendapat upah, tapi pekerjaannya terbakar tentu akan menderita kerugian. Bagi Paulus yang utama bukan orang-orang yang memberitakan Injil dan melayani jemaat Tuhan tapi bagi Paulus supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia (1:17).
Dalam ayat 18-20, Paulus mengingatkan jemaat betapa bodohnya menolak hikmat Allah dan mengejar hikmat dunia ini. Ayat 21-23 Paulus mengingatkan “karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya. Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah” (3:21-23). Jemaat adalah umat Tuhan milik Kristus. Karena jemaat adalah milik Kristus maka janganlah ada yang memegahkan diri atas manusia. Jangan merasa lebih hebat dari yang lain. Membanggakan pekerjaan dan pelayanan yang dilakukan dan meremehkan pekerjaan dan pelayanan orang lain. Jemaat Tuhan milik Kristus, pelayan Jemaat Tuhan bekerja untuk sang Pemilik yaitu Kristus. Dalam bacaan ini Paulus menuliskan sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak, pelayanannya akan diuji.
Sobat obor, lewat bacaan kita saat ini kita diingatkan untuk seia sekata, erat bersatu, sehati sepikir, dan jangan ada perpecahan diantara kita. Jemaat Tuhan milik Kritus, jika kita diberikan kesempatan untuk bekerja melayani jemaat milik Kristus, layanilah dengan sungguh karena sekali kelak pekerjaan masingmasing orang akan nampak, jika tahan uji akan mendapatkan upah sebaliknya jika pekerjaannya terbakar akan menderita kerugian. Semoga kita dimampukan menikmati tanggung jawab pelayanan ini. Amin (fpk)