SOBAT obor, sering kita menyanyikan lagu: “Saya Mau I kut Yesus” dengan sungguh-sungguh dan merasa terharu. Karena musiknya, penggalan katanya atau kesungguhan memaknainya? Kenyataannya memang tak semudah menyanyikan lagu ini untuk mengikut Yesus. Setelah memanggil muridmurid di pantai danau Genesaret itu, penginjil Lukas menyatakan bahwa mereka “meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus”. Dalam waktu sesingkat itu mereka memutuskan sesuatu yang drastis dalam hidup yang mengubah hidup mereka selanjutnya termasuk tentu berkaitan dengan relasi murid-murid dengan keluarganya, istri atau anak mereka, karena mengikut Yesus berarti secara total mengganti prioritas hidup. Hal ini mungkin jarang kita renungkan, bahwa pemberian diri dari murid-murid itu berarti berpisah dengan keseharian mereka yang sudah ada bahkan bersedia meninggalkan orang terdekatnya.
Kita renungkan, dalam tugas pelayanan kita seharian berada di gereja saja jujur sering membuat kita menggerutu. Apalagi jika waktu kerja kita harus terganggu. Menjala manusia memang bukan hal mudah. Dibutuhkan totalitas kita untuk melakukannya. Berapa banyak orang yang menginjil dan betul-betul menjala manusia dari penginjilannya? Kebanyakan karena pernikahan seseorang berpindah memeluk agama Kristen, tentu kita sepakat belum tentu otomatis mereka mengikut Yesus. Maka dibutuhkan sebuah rancangan yang sistematis dan menyeluruh dalam rangka menjala manusia. Dibutuhkan perngorbanan diri untuk mengubah prioritas hidup kita. Siapa yang masih punya semangat seperti ini?
Sobat obor, menjala manusia tentu dapat kita mulai dari lingkungan terdekat kita. Mungkin saja ada sahabat atau saudara Kristen kita yang sekedar identitas tapi belum betul-betul berada ditangkapan Yesus. Mulailah dari hal-hal kecil seperti ini untuk melakukan penginjilan. Mulalilah dengan menyentuh orangorang terdekat untuk memperkenalkan Yesus yang sesungguhnya agar mereka menjadi percaya. Setelah itu, baru misi kita mengarah pada dunia yang lebih luas. Atau jangan-jangan kita sendirilah yang memerlukan penginjilan itu? Terjagalah! Amin. (DLW)