ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pada hakikatnya, setiap manusia dalam kehidupannya di manapun ia berada pasti pernah mengalami tantangan, persoalan dan pergumulan berkaitan dengan ekonomi, lingkungan hidup, hukum, pendidikan, sosial, budaya, politik dan lain sebagainya. Secara khusus tentang tanah sabagai sarana produksi kebutuhan bahan pokok terancam kering dan gersang, menurun kualitas kesuburan karena penebangan pohon secara liar, polusi dan berbagai persoalan alam yang rusak karena dieksploitasi berlebihan melampaui batas toleransi. Situasi ini mengancam keberlangsungan hidup umat manusia dan alam. Sehingga tidak ada lagi sorak-sorai dan sukacita dalam kehidupan. Dengan demikian manusia membutuhkan pemulihan untuk melanjutkan hidup.
Menurut KBBI bersorak artinya berteriak-teriak ‘horehore’ dan sebagainya; bergembira (bersuka-suka) dengan berteriak-teriak. Bersorak-soraklah berarti: bergembira, bersukacita dengan girang. Sedangkan bersukacita artinya bersuka hati dan bergirang hati. Bagai orang percaya sukacita merupakan kualitas perasaan hati berdasarkan pada Tuhan Allah sebagai sumber kebahagiaan. Jadi, bersorak-sorak dan bersukacita adalah bentuk ekspresi dari sebuah pernyataan syukur atas pertolongan TUHAN yang memulihkan dan menyelamatkan manusia dan alam. Tema, “Bersorak-soraklah Dan Bersukacitalah Karena Tuhan” akan menuntun perenungan kita sepanjang minggu ini.
PEMBAHASAN TEMATIS ■
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Yoel artinya Tuhan (Yahweh) adalah Allah (Elohim). Nabi Yoel dikenal dengan pemberitaannya tentang Hari Tuhan (Yom Yahweh) yang besar dan mengagumkan dan mengajak para imam dan seluruh umat agar bertobat untuk menyambut kedatangan hari Tuhan. Juga menyatakan tentang bencana yang menimpa umat Israel. Janji pemulihan Tuhan bagi umat akan terjadi apabila mau bertobat, mereka akan menikmati berkat materi dan rohani. Berkat materi yakni melalui perubahan alam yang kembali bersemi dan memberikan keceriaan bagi tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Suatu kondisi yang kontras akan terjadi, masa kekeringan dan kelaparan (Yoel.1: 10-12, 16-18,20) akan diganti dengan masa kesuburan dan kelimpahan (Yoe1.2: 19, 21-24, 26); tanaman yang diserang oleh hama belalang (Yoe1.1:4) akan dipulihkan (Yoe1.2:15); ancaman dari bangsa yang kuat akan dijauhkan (Yoel.1:6; 2:19-20,25); dipermalukan dan menjadi celaan bangsa-bangsa tidak akan dialami lagi (Yoe1.2:17; 26-27). Walaupun waktunya tidak dinyatakan secara pasti, tetapi tersirat, umat berbalik kepada Tuhan Allah melalui pertobatan (2:12-17).
Yoel 2:18-27 merupakan pemberitaan tentang janji pemulihan Yehuda dan Yerusalem. Keadaan akan dipulihkan setelah malapetaka yang membinasakan tanah dan segala yang hidup di atasnya. Bicara soal tanah (erets) dipahami sebagai metafora ikatan perjanjian antara Yahweh dengan Israel yang selalu diingat disepanjang sejarah Israel sebagai umat Allah. Eksistensi Israel selalu terjamin selama tanah perjanjian itu memberikan kehidupan kepada mereka. Kehilangan atas pemilikan ataupun produktivitas tanah adalah suatu ancaman besar bagi perjalanan bangsa Israel dalam kedudukannya sebagai umat pilihan Tuhan.
Pernyataan dalam ayat 18, “Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya”…(ay.18a). Kata `cemburu. digunakan dalam Perjanjian Lama sebagai metafora hubungan Tuhan Allah dengan Israel sebagai pasangan suami istri (bdk. Hos.2:18-19). Dalam hubungan perkawinan tersebut maka sewajarnyalah akan menimbulkan kecemburuan bila terjadi ada satu pihak berperilaku yang tidak setia. (bnd. Keluaran 20:5; Yesaya 9:6). Cemburu (Ibr. Qana’) merasa tidak senang melihat; sirik; kurang percaya; curiga (karena iri hati): Cemburu (Ingg. Jealousy) iri hati yang membangkitkan kemarahan. Tuhan menjadi cemburu secara positif berarti Tuhan Allah menuntut kesetiaan dan ibadah hanya kepada-Nya.
Kecemburuan juga dihubungkan dengan murka Allah (bnd. Mazmur 79:5), dan teks ayat 18.a diartikan sebagai motivasi awal belas kasihan Tuhan Allah untuk menyelamatkan. (ay.18b). Cemburu dan belas kasihan menunjukkan bahwa Tuhan Allah memberi perhatian besar terhadap tanah-Nya sendiri dan kepada umat-Nya. Tuhan Allah tidak tega melihat penderitaan tanah dan umat-Nya yang telah dihancurkan.
Seruan dan pertobatan Yehuda dan Yerusalem didengarkan-Nya atas dasar perjanjian kasih yang telah terjalin sejak nenek moyang mereka. Kecemburuan Tuhan Allah juga harus dilihat sebagai reaksi atas pertanyaan bangsa-bangsa…di mana Allah mereka ? (ay.17). Allah mendengar, memerhatikan keluhan dan ratapan umat-Nya dipertegas dengan pernyataan di ayat 19 “Tuhan menjawab… sesungguhnya (lihatlah)…” memberi petunjuk bahwa ratapan dan doa Israel telah didengar oleh Tuhan. Perhatian Tuhan Allah mengubah ancaman kehancuran menjadi belas kasihan. Ia mendengar permohonan umat-Nya dan mereka dipulihkan.
Tuhan Allah memulihkan ekonomi umat: mengirim (Ibr. soleakh: ‘mengutus’, memberikan) gandum, anggur dan minyak yang merupakan kebutuhan dasar kehidupan dan produk primer pertanian sehingga Israel kenyang. Pemulihan tanah melalui pemulihan tatanan alam tentunya akan segera menghasilkan pasokan makanan yang melimpah bagi umat-Nya yang hidup dalam tatanan moral yang baru. Kehidupan yang damai sejahtera dengan pemenuhan kebutuhan pokok adalah cara untuk menyadarkan umat Israel bahwa Tuhan Allah masih berdiam di tanah perjanjian tersebut. Jawaban Tuhan Allah yang mendengar, memulihkan kehidupan umat agar mereka tidak lagi menjadi cela (hinaan) bagi bangsa-bangsa.
Selain itu, musuh dan tulah belalang (pasal 1) akan disingkirkan oleh Tuhan Allah sehingga umat menikmati kenyamanan dan keamanan (ay.20). Tuhan Allah membebaskan umat dari serangan musuh, maka jangan takut, hai tanah, bersorak-soraklah dan bersukacitalah. Tuhan Allah membarui tanah dan dibebaskan dari tulah belalang dan kekeringan. Kesuburan tanah akan memberikan hasil. Sebab kehilangan kepemilikan ataupun produktivitas tanah adalah suatu ancaman besar terhadap perjalanan bangsa Israel dalam kedudukannya sebagai bangsa pilihan.
Kini pemulihan dialami umat, sebagai tanda awal zaman kesejahteraan yang Tuhan Allah lakukan: maka bersoraksoraklah (bergembiralah) karena Tuhan Allah telah melakukan perkara yang besar! (ay.21). Jangan takut hai Binatang binatang, karena rumput akan bertumbuh dan menghijau. Pohon-pohon menghasilkan buah: yakni pohon ara dan pohon anggur memberi kekayaan (buah) dan kekuasaan. Segala perubahan ini menunjuk pada telah datangnya zaman keselamatan (ay.22).
Selanjutnya sapaan `hai bani Sion’ (penduduk Yehuda dan Yerusalem) menunjukkan bahwa hubungan Tuhan Allah dengan umat-Nya terjalin erat, ikatan perjanjian telah dipulihkan kembali. Sebagai ganti ratapan yang memilukan, umat diajak agar bersorak-soraklah (Ibr. gilu) dan bersukacitalah (lbr. wesimkhu), karena Tuhan Allahmu. Dia telah memberi berkat dengan memulihkan tanah dan pohon-pohon yang menghasilkan buah. Tuhan Allah juga akan menurunkan hujan awal (masa menanam) hingga hujan akhir musim (masa menuai) yang berkelimpahan ( ay. 23).
Pemulihan Tuhan Allah secara holistik dilakukan kepada tanah, hewan dan tumbuhan serta umat (bani Sion). Tuhan Allah memperbarui janji-Nya dan mengubah secara radikal kehidupan umat-Nya dari situasi sulit dan menggenaskan ke zaman kelimpahan, kemakmuran dan kesejahteraan. Melalui pemulihan yang dikerjakan Tuhan Allah maka tersedia makanan dan minuman. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak (ay.24). Di samping itu, semua kerugian yang pernah dialami oleh umat di masa bencana dipulihkanNya.
Akhirnya, umat kembali mengalami kemakmuran dan terdengar sorak-sorai yang memuliakan Tuhan Allah (ay. 25- 26). Puncaknya berita sukacita, ditegaskan dalam ayat 27, bahwa tidak ada nama lain yang berkuasa selain TUHAN Allah Israel. Keselamatan dan kesejahteraan, pemulihan dan kebangkitan kembali yang diperoleh Israel menjadi dasar kesaksian bahwa Tuhan Allah ada di tengah-tengah umat dan umat-Nya tidak dipermalukan lagi.
Makna dan Implikasi Firman
- Janji pemulihan Tuhan Allah hendak memberikan keselamatan kepada tanah dan umat-Nya. Tuhan Allah mendengar ratapan dan memerhitungkan kerendahan hati bangsa yang sedang menderita. Ia memulihkan apa yang telah rusak dan yang mengancam keberlangsungan hidup ciptaan-Nya. Pemulihan bersifat sangat kompleks dan konkrit meliputi tanah, gandum, anggur, minyak, rumput, binatang, peliharaan dan kehidupan manusia. Umat dipuaskan (dikenyangkan) bukan hanya kebutuhan jasmani tetapi juga pemulihan kebutuhan spiritualnya. Pemulihan adalah bukti bahwa Tuhan Allah bertindak ketika kehidupan telah terancam keberlangsungannya. Tatanan hidup baru adalah fase di mana Tuhan Allah memerhatikan dan memberikan janji pemulihan terhadap bangsa yang sedang terpuruk. Pemulihan secara fisik dan psikis adalah metafora pemulihan sosio-ekonomi serta kehidupan spiritual.
- Pembaharuan Tuhan Allah berisi pemulihan hidup secara menyeluruh sehingga orang percaya hidup dalam perdamaian, keselamatan dan pengharapan. Penderitaan dan kegentaran akan berakhir ketika Tuhan Allah sendiri yang mengadakan pembaharuan. Firman Tuhan Allah menegaskan bahwa pembaharuan yang dilakukan-Nya adalah pembaharuan yang sejati. Sebab tujuan utama pembaharuan-Nya bukanlah sekadar membebaskan bangsa Israel dari jajahan bangsa lain (ataupun memberikan kehidupan yang tenang dan aman). Tujuan utama pembaharuan Tuhan Allah adalah agar umat Israel kembali beribadah kepada-Nya. Arah pembaharuan sejati adalah mengembalikan manusia ke dalam hubungan yang benar dengan Tuhan Allah yaitu manusia yang menyembah, memuliakan dan menaati kehendak-Nya. Janji pemulihan jelas merupakan kabar baik yang membawa pengharapan dan sukacita karena Tuhan Allah sejatinya tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
- Gereja setiap saat mengalami pemulihan agar bersikap optimis menatap masa depan karena Tuhan Allah memberikan pengharapan. Pertobatan mendatangkan belas kasih dan pemulihan. Hal itu adalah bentuk penghiburan dan kekuatan dalam kelemahan dan penderitaan yang dihadapi gereja. Kepada umat-Nya, berkat keselamatan akan terus dialami dalam hidup, sehingga ritual bertemu dengan Tuhan (beribadah) akan berlangsung dengan baik dan terus-menerus.
- Bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena Tuhan Allah telah melakukan perkara yang besar. Ia telah memulihkan, memberkati dan menyelamatkan gereja. Ia memulihkan semua orang percaya untuk selalu datang bersujud, beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, memuliakan, menyembah dan melayani-Nya. Karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga.
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa yang anda pahami tentang “Bersorak-soraklah dan Bersukacitalah Karena Tuhan” menurut Yoel 2 : 18 – 27 ?
- Mengapa bersorak-sorak dan bersukacita karena Tuhan dalam kehidupan beriman?
- Bagaimana upaya-upaya Gereja dalam melakukan pemulihan di segala bidang kehidupan ?
NAS PEMBIMBING: I Petrus 4: 13
POKOK- POKOK DOA
- Orang-orang yang dalam penderitaan.
- Apa yang telah rusak dan yang mengancam keberlangsungan hidup. 3
- Upaya-upaya untuk menghadirkan sorak-sorai dan sukacita dalam kehidupan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Persiapan: NNBT. No.5 Sorak Sorailah
Ses. Nas Pemb.: PKJ. No. 216 Berlimpah Sukacitaku
Peng. Dosa: NNBT No. 31 Dalam Dunia Penuh Kemelut.
Pemb Anugerah Allah: KJ. No. 46 Besarkan Nama Tuhan
Pembacaan Alkitab: FirmanMu P’lita Bagi Kakiku”
Pengakuan Iman: KJ. No. 256 Kita Satu Di Dalam Tuhan
Persembahan: NKB No. 199 Sudahkah Yang Terbaik Kuberikan
Penutup: NKB No. 211 Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu
ATRIBUT Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.