Yoel 2:23-24
(23) Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.
(24) Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak.
Bersorak-soraklah dan Bersukacitalah Karena Tuhan!
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Bersorak artinya berteriak-teriak ‘hore, hore’ dan sebagainya; bergembira (bersuka-suka) dengan berteriak-teriak. Jadi, bersorak-soraklah berarti: bergembira, bersukacita dengan girang. Sedangkan bersukacita artinya bersuka hati dan bergirang hati. Sukacita merupakan kualitas atau watak dan perasaan hati yang didasarkan pada Tuhan Allah sebagai sumber kebahagiaan. Sukacita harus didasarkan pada iman ibarat gelombang dan air yang tak terpisahkan. Bersorak-sorak dan bersukacita adalah bentuk ekspresi dari pernyataan syukur atas pertolongan Tuhan Allah yang telah memulihkan dan menyelamatkan. Walaupun saat ini banyak orang yang tidak dapat bergembira karena perang, bencana, sakit penyakit dan kemiskinan serta berbagai penderitaan yang dialami.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Firman Tuhan menyatakan kepada bani Sion supaya bersorak-sorak dan bersukacita karena Tuhan Allah mereka. Karena Tuhan Allah sudah memberikan hujan kepada mereka dengan adil-Nya. Tuhan Allah menurunkan hujan pada awal dan pada akhir musim. Tempat-tempat pengirikan pun menjadi penuh dengan gandum. Sementara itu, tempat pemerasan anggur dan minyak berlimpah-limpah. Tuhan Allah menjanjikan hujan pada awal masa menanam, hingga tuaian berkelimpahan. Israel yang sedang lumpuh secara ekonomi dan sosial disentuh dengan penghiburan suara Tuhan Allah bahwa kehidupan harus tetap berjalan sebelum kedatangan hari Tuhan. Kehidupan dengan tatanan baru sudah dan sedang dimulai.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Musim kemarau yang panjang sering kita alami. Yang bertani mengalami gagal tanam, rumput-rumput di taman kering dan terbakar panas terik matahari. Air di sumur menjadi kering sehingga tanahnya mengeras dan retak-retak. Situasi ini membuat kita berharap turunnya hujan. Sebab hujan dapat mengembalikan kondisi bumi yang rusak akibat kekeringan. Sadar atau tidak, kehidupan kita pun bisa seperti itu. Seringkali kita secara tidak sengaja melakukan kesalahan yang bisa membawa konsekuensi berat di kemudian hari. Kita mentolerir dosa yang kita anggap kecil atau biasa saja, tetapi apa yang terlihat kecil itu kemudian berdampak begitu besar sehingga kita pun harus menanggung kerugian. Semakin lama kita membiarkan dosa menguasai kehidupan, semakin lama kita bermain-main dengan dosa, maka semakin sulit untuk terlepas dari cengkramannya. Akibatnya kita pun terjerat musim kemarau panjang yang merugikan, jauh dari hujan berkat Tuhan Allah. Jalan terbaik adalah kita harus menghindar sebelum terjebak. Tetapi bagaimana jika kita sudah terlanjur jatuh akibat dosa? Kasih Tuhan Allah yang begitu besar membuka kesempatan pemulihan bagi kita yang mau bertobat. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, kami bersyukur karena dapat memahami bahwa Engkau menganugerahkan keselamatan karena kasihMu, bukan karena segala kebaikan dan usaha kami. Sadarkan kami supaya bertobat dari pernahaman yang keliru tentang keselamatan. Amin.