ALASAN PEMILIHAN TEMA
Sebagai orang percaya, kita dituntut untuk memelihara iman dan setia melakukan kehendak Tuhan Allah dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. Ketaatan kita kepada Tuhan Allah akan membuat, way of life (cara hidup) kita berbeda dengan orang yang tidak percaya. Perbedaan ini sekaligus menjadi kesaksian kepada dunia tentang Tuhan Allah yang kita imani. Itu berarti, penting bagi orang percaya untuk selalu belajar/membaca Alkitab dan melakukannya dengan setia. Namun, melihat realitas saat ini, banyak orang Kristen yang tidak membaca Alkitab, bukan karena mereka tidak memiliki Alkitab tetapi karena tidak memberi waktu untuk membacanya. Ada juga orang yang membaca Alkitab dan merenungkannya tetapi tidak melakukannya. Ada yang berupaya mempelajari isi Alkitab tetapi tidak ada orang menolong untuk memahami firman secara benar. Ada yang belajar isi Alkitab dan melakukannya, tetapi tidak melakukannya dengan konsisten. Alkitab memiliki arti penting dalam kehidupan orang Kristen.
Alkitab menolong orang percaya untuk bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia. Alkitab juga menolong orang percaya untuk memahami perintah/ Firman Tuhan Allah. Bacaan minggu ini, mengajarkan bahwa jika kita mau mendengar, melakukan dan memelihara perintah Tuhan Allah dalam Alkitab dengan taat dan setia, maka berkat Tuhan Allah akan berlimpah dalam kehidupan. Tema, “Mendengar dan Melakukan Firman Mendatangkan Berkat Sorgaud” akan menuntun perenungan kita sepanjang minggu ini.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Ulangan ditulis dalam konteks keruntuhan Israel Utara (Israel) dan ancaman sinkretisme baalistik (penyembahan berhala) di Israel Selatan (Yehuda) yang menantang iman umat Allah. Umat Israel Selatan (Yehuda) diajak untuk mendengar, taat dan setia melakukan dan memelihara perintah Tuhan Allah agar mereka tidak dihukum seperti saudara mereka (Israel Utara) yang telah terlebih dahulu dibawa ke pembuangan di Asyur.
Teks ini memuat dua hal penting: pertama, ajakan untuk taat dan setia mendengar, melakukan dan memelihara perintah Tuhan; dan kedua, berkat yang menyertai ketaatan dan kesetiaan tersebut. Pertama, ajakan untuk taat dan setia mendengar, melakukan, dan memelihara perintah TUHAN ditemukan di dalam ayat 1-2, 9b-c, 13b-14, seperti: mendengar suara TUHAN (ayat 1 a dan 2b), mendengarkan perintah TUHAN (ayat 13b), melakukan dengan setia segala perintah-Nya (ayat 1), berpegang pada perintah TUHAN (ayat 9b), hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya (ayat 9c), dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri (ayat 14).
Kata mendengar (Ibr. sama’) arti dari kata ini bukan hanya mendengar tetapi juga berarti memperhatikan dan menaati. Kata sama’ (ay.1) digunakan dalam dua bentuk sekaligus: bentuk Qa1 Infinitif dan Qal Imperfek: ‘im-samo`a tisma`. Dalam penggunaan seperti ini maknanya adalah penegasan kata kerja tersebut dan karenanya diterjemahkan: jika kau akan mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Itu berarti, maknanya bukan mendengar secara pasif melainkan mendengar dengan aktif: sungguh-sungguh mendengar, memperhatikan dan menaati.
Sedangkan kata melakukan dengan setia (Ibrani: lismor la’asot = melakukan dengan hati-hati, dengan penuh perhatian) dan berpegang pada perintah TUHAN (Ibrani: tismor memelihara, menjaga) menggunakan kata kerja yang sama: samar. Kata ini artinya bukan hanya sekedar menjaga dan memelihara tetapi juga bermakna melakukan dengan hati-hati, dengan penuh perhatian. Melakukan dengan setia adalah upaya untuk menjaga dan memelihara perintah/Firman Tuhan Allah tersebut.
Kata jalan dalam kalimat hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, menggunakan kata Ibrani derek yang berarti cara, kebiasaan, sikap/tindakan, perilaku. Umat diajak untuk berjalan atau hidup menurut jalan/cara Tuhan Allah yang ditunjukkan dalam perintah/Firman yang diberikan kepada mereka.
Pernyataan terakhir dalam bagian ini adalah ajakan untuk tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah Tuhan dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya. Kata tidak menyimpang menggunakan kata Ibrani welo’ tasur yang artinya; tidak menyimpang/berbalik, tidak meninggalkan, tidak menjauh, tidak mengabaikan, tidak berhenti. Jadi, ajakannya adalah tidak menyimpang/berbalik, tidak meninggalkan, tidak menjauh, tidak mengabaikan, tidak berhenti melakukan perintah Tuhan Allah. Tindakan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya adalah tindakan yang bertolak belakang dari perintah Tuhan Allah, sebab itu berarti menyimpang/berbalik, meninggalkan, menjauh, mengabaikan, dan berhenti melakukan perintah Tuhan Allah. Itu jelas dilarang. Melihat konteks Israel, hal itulah yang telah menjadi sebab sehingga Israel Utara (Israel) dibawa ke pembuangan di Asyur, dan kemudian Israel Selatan (Yehuda) dibawa ke pembuangan di Babel. Artinya tindakan tersebut tidak mendatangkan berkat tetapi mendatangkan kutuk dan hukuman bagi umat.
Dari keseluruhan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ajakan untuk taat dan setia kepada perintah Tuhan Allah itu berarti: sungguh-sungguh mendengar suara dan perintah Tuhan Allah, melakukannya terus-menerus (secara konsisten), dengan sepenuh hati hidup menurut jalan/cara Tuhan Allah, serta tidak menyimpang/berbalik, tidak meninggalkan, tidak menjauh, tidak mengabaikan, tidak berhenti melakukan perintah Tuhan Allah. Ketaatan dan kesetiaan itu bukan hanya berlangsung untuk suatu waktu tertentu saja tetapi secara terusmenerus atau konsisten dan harus menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan atau dihentikan kapan saja. Jika demikian itu menjadi cara hidup atau the way of life dari umat Allah. Dengan cara demikianlah sepatutnya mereka menjalani kehidupan.
Kedua, teks ini menguraikan dengan detail tentang berkat (Ibrani: berakah) yang diberikan oleh Tuhan Allah kepada umat yang mendengar, melakukan dan memelihara perintah Tuhan Allah dengan taat dan setia. Semua berkat tersebut diuraikan di dalam ayat lb, ayat 3-9a dan ayat 10-13a. Berkat-berkat yang diberikan Tuhan Allah adalah:
- Tuhan akan mengangkat umat di atas segala bangsa di bumi (ayat lb). Tuhan akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi (Ibrani: unetaneka yehowah ‘eloheyka `elyon). Kata unetaneka, artinya: dia telah memberikan /menempatkan/meletakkan kepadamu. Sedangkan kata `elyon artinya: tinggi, di atas. Kata ini juga dipakai sebagai salah satu nama Allah: Allah yang Mahatinggi. Jadi, Tuhan Allah akan menempatkan/meletakkan mereka menjadi tinggi (di atas segala bangsa di bumi). Kekalahan Israel dari bangsa-bangsa lain (Asyur dan Babel) memang dapat dipandang sebagai bentuk hukuman Tuhan Allah kepada Israel karena dosa mereka. Namun, kekalahan tersebut juga menempatkan orang Israel dalam posisi rendah sebagai bangsa yang lemah dan kalah. Jika teks ini mengatakan bahwa Tuhan Allah akan mengangkat mereka, itu berarti, Tuhan Allah akan membuat mereka kuat dan mengalahkan bangsa-bangsa yang lain. Tuhan Allah akan memberikan kemuliaan dan kehornatan kepada mereka. Perubahan status ini mampu dikerjakan Tuhan Allah kepada umat-Nya karena Ia adalah Tuhan Allah atas seluruh bangsa di dunia. Sehingga Ia juga dapat menghukum bangsa-bangsa yang mengalahkan Israel karena dosa kesombongan mereka di hadapan Tuhan Allah.
- Berkat keamanan di mana pun umat berada (ayat 3, 6, dan 8). Diberkati di kota dan di ladang (ayat 3), diberkati pada waktu masuk dan pada waktu keluar (ayat 6), dan diberkati di negeri yang diberikan kepadamu (ayat 8). Kemana pun dan di mana pun, mereka akan menikmati keamanan tanpa takut bahaya apapun. Sebab Tuhan Allah memberkati, menjaga dan memelihara mereka.
- Berkat atas keluarga, keturunan dan kehidupan ekonomi keluarga (ayat 4, 5 dan 11). Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu (ayat 4). Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu (ayat 5). Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu (ayat lla). Berkat atas buah kandungan menjamin adanya anak dan keturunan dalam keluarga. Berkat atas hasil bumi, hasil ternak, bakul dan tempat adonan, memberi jaminan kecukupan makanan dan peningkatan ekonomi bagi keluarga dan seluruh bangsa. Jadi, Tuhan Allah memelihara kelangsungan hidup umatNya.
- Berkat atas usaha kerja (ayat 8a dan 12a). TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu (ayat 8a). TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu (ayat 12a). Sebagai masyarakat petani dan peternak, hujan merupakan satu hal penting dalam pekerjaan. Salah satu berkat yang diberikan Tuhan Allah adalah hujan yang turun pada masanya, pada waktu ketika air dibutuhkan, sehingga pekerjaan mereka menghasilkan panen berlimpah yang akan memenuhi lumbung. Dengan kata lain, pekerjaan mereka akan membuahkan hasil.
- Berkat bagi persekutuan umat (ayat 9a): TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus. TUHAN yang menguduskan umat bagi-Nya. Bukan karena Israel tetapi karena Tuhan Allah sendiri yang memilih dan menguduskannya.
- Berkat bagi persekutuan hidup mereka sebagai satu bangsa dalam relasi dengan bangsa-bangsa lain (ayat lb, 7, 10, 12, dan 13). TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi (ayat 1b). TUHAN akan membiarkan musuhmu… terpukul kalah olehmu (ayat 7). Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu (ayat 10). Engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman (ayat 12). TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun (ayat 13). Pernyataan-pernyataan ini menjelaskan bahwa Tuhan Allah akan membuat Israel berbeda dari bangsa-bangsa lain dan lebih dari bangsa-bangsa yang lain. Hal itu karena Tuhan Allah berkuasa dan bekerja di dalam kehidupan Israel. Ini menjadi kesaksian bagi bangsa-bangsa lain bahwa Tuhan Allah Israel adalah Allah atas seluruh bangsa di muka bumi.
Jika kita perhatikan, maka berkat yang diberikan Allah itu mencakup seluruh aspek kehidupan umat, yaitu aspek sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya. Berkat Allah itu juga bukan hanya diberikan kepada satu orang yang melakukan firman tetapi juga untuk keluarga, persekutuan umat dan bangsanya.
Makna dan Implikasi Firman
- Sumber ajaran gereja adalah Alkitab. Dari Alkitab kita belajar mengenal Tuhan Allah dengan pekerjaan dan karyaNya yang ajaib kepada umat-Nya dan seluruh ciptaan-Nya. Dari Alkitab juga kita belajar tentang hal-hal yang mendatangkan berkat dan yang mendatangkan kutuk. Dari Alkitab juga kita belajar bahwa Tuhan Allah menuntut kita untuk hidup taat dan setia melakukan perintah-Nya. Sebab itu akan mendatangkan berkat dalam kehidupan bersama dengan orang lain. Tuhan Allah menuntut umat untuk taat dan setia karena Ia mau memelihara kehidupan umat-Nya.
- Ketaatan kepada TUHAN dimulai dengan kesediaan untuk mendengar dan memperhatikan dengan baik segala pengajaran firman Tuhan Allah di dalam Alkitab. Kemudian melakukannya, bukan hanya pada waktu tertentu saja, tetapi dengan konsisten dan setia di sepanjang kehidupan kita. Buah dari ketaatan dan kesetiaan tersebut adalah berkat berlimpah di seluruh aspek kehidupan yang dinikmati oleh banyak orang dan kita.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa maksud mendengar dan melakukan firman mendatangkan berkat sorgawi menurut Ulangan 28:1-14?
- Jelaskan bentuk-bentuk ketaatan dan kesetiaan pada perintah TUHAN?
- Bagaimana upaya gereja menyatakan ketaatan dan kesetiaan dalam mendengar, melakukan dan memelihara perintah Tuhan Allah dalam Alkitab?
POKOK — POKOK DOA :
- Berdoa bagi seluruh warga gereja untuk rajin dan setia membaca, merenungkan, melakukan dan memelihara perintah TUHAN di dalam Alkitab.
- Agar Pelayan Khusus diberi kemampuan dan kesungguhan membantu warga gereja memahami firman Tuhan Allah dalam Alkitab.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: PKJ No. 1 Hai Kristen,
Nyanyilah Pembukaan: PKJ. No.14 Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan
Pengakuan Dosa dan Pengampunan: KJ No. 178 Kar’na KasihNya Padaku
Ses Pembacaan Alkitab: KJ No. 54 Tak Kita Menyerahkan
Persembahan: KJ No. 393 Tuhan Betapa Banyak-Nya
Nyanyian Penutup: NKB No. 196 Ku Beroleh Berkat.
ATRIBUT Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.