ALASAN PEMILIHAN TEMA
Gereja lahir karena pengorbanan Yesus Kristus yang menyelamatkan umat manusia. Gereja bukan diciptakan oleh manusia, tetapi Yesus Kristus adalah Kepala gereja. Tugas gereja adalah mengabarkan Injil kerajaan Allah di dunia ini dengan melaksanakan panggilan-Nya dalam bersekutu, bersaksi dan melayani. Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib. Gereja sehat berkomitmen dalam pelayanan dan sukacita memberi persembahan dengan tulus hati kepada Tuhan Allah.
Persembahan berasal dari kata “sembah ” yang berarti penyataan hormat dan khidmat (KBBI). Pemberian persembahan adalah bagian dari ibadah (Ibr: abodah). Juga merupakan salah satu bentuk ucapan syukur sekaligus tanggung jawab iman dari gereja atas berkat dan anugerah-Nya. Persembahan yang diberikan warga gereja berdasarkan ajaran firman Tuhan Allah dalam Alkitab. Orang Kristen memberi persembahan dengan tulus hati. Ketulusan merupakan sikap tanpa pamrih dan tidak pernah mengharap balasan atau imbalan atas semua yang telah dilakukannya. Persembahan berkaitan dengan ibadah, maka penyerahan hidup kepada Tuhan Allah menjadi hal utama dari semua persembahan. Sebab persembahan bukan hanya sekedar simbol memberi apa yang dimiliki baik uang atau barang lainnya. Tetapi hal terbaik dari memberi persembahan untuk Tuhan Allah ialah harus dengan tulus hati (Lat. Sincerus: kudus, murni, asli) tanpa paksaan dan memiliki motivasi tinggi di landasi iman yang kuat
Memberi persembahan dengan tulus hati masih belum sepenuhnya dihayati warga gereja. Karena masih ada jemaat yang diberkati oleh Tuhan Allah secara ekonomi namun belum memiliki kerelaan dan ketulusan hati memberi persembahan. Ada yang memberi tapi dengan motivasi untuk mendapat pujian dan disanjung. Ada juga warga gereja yang suka membawa persembahan berupa uang, barang, dan sesajian di tempat-tempat keramat; di pekuburan, pohon-pohon dan batubatu besar. Kebiasaan ini disebabkan karena jemaat masih kurang memahami dengan baik bahwa semua harta kekayaan, jabatan, kedudukan dan kehormatan termasuk tubuhnya adalah milik Tuhan Allah yang seharusnya dipersembahkan untuk hormat dan kemuliaan-Nya. Menyikapi realitas kehidupan umat Tuhan Allah seperti yang tergambar dalam uraian di atas maka perenungan sepanjang minggu ini dipilih tema “Berilah Persembahan Dengan Tulus Hati Kepada Tuhan”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab 1 Tawarikh merupakan salah satu kitab sejarah yang ditulis sesudah zaman pembuangan. Penulis mau memberikan sebuah laporan atau menceritakan kembali tentang kisah-kisah penting raja-raja Israel terutama Daud dari sudut pandang yang berbeda. Kitab ini ditujukan kepada bangsa Israel yang baru kembali dari pembuangan di Babel. Mereka masih diliputi perasaan takut dan cemas akan hubungan dengan Tuhan Allah sambil bertanya-tanya, apakah janji yang pernah dinyatakan-Nya kepada nenek moyang mereka masih tetap berlaku? Atau apakah Ia tidak lagi memberi perhatian kepada umat-Nya? Daud adalah tokoh paling penting dalam kitab 1 Tawarikh. Dia adalah orang yang menjadikan Yerusalem sebagai pusat penyembahan terhadap Tuhan Allah, sekaligus menetapkan cara yang benar dalam beribadah dan memberi persembahan.
Perikop 1 Tawarik 29: 1-9 mengungkapkan pokok-pokok sebagai berikut:
Ayat 1-2. Daud mengatakan kepada umat Israel bahwa Salomo anaknya dipilih Tuhan Allah dari sekian banyak anak yang dikaruniakan kepadanya untuk menduduki takhta pemerintahan kerajaan Israel. Tuhan Allah berfirman kepada Daud bahwa Salomo yang akan mendirikan dan melaksanakan pekerjaan pembangunan Bait Suci dan pelataran-Nya, sekalipun dia masih sangat muda dan kurang berpengalaman. Karena itu Daud berkata kepada umat Israel bahwa dia sudah menyiapkan dengan segenap kemampuannya dan telah mengadakan persediaan semua kebutuhan untuk pembangunan rumah Tuhan Allah. Hal ini diucapkan oleh Daud mengingat pekerjaan pembangunan Bait Suci sangatlah besar dan dibuat bukan untuk manusia melainkan bagi kemuliaan Tuhan Allah (ayat 1). Daud mengumumkan bahwa dia dengan ketulusan hati akan memberikan persembahan seperti: emas, perak, tembaga, besi, kayu dan batu permata (band. 1 Taw. 22:14) dari kepuyaannya pribadi untuk pembangunan Bait Suci (ayat 2).
Ayat 3-5. Daud sangat mencintai rumah Allah (Ibr.: Beit Adonai), maka sebagai tambahan dari persembahan yang sudah disediakannya untuk rumah Tuhan Allah dia memberikan lagi emas dan perak dari kepuyaannya sendiri (ayat 3). Emas dari Ofir (suatu negeri kaya emas yang diberkati Tuhan) sebanyak tiga ribu talenta (1 talenta=442 juta) emas dan tujuh ribu talenta perak murni (ayat 4). Dengan dasar ini pula Daud memotivasi sekaligus mengajak dan meminta kemurahan hati dari umat Tuhan Allah untuk memberi sumbangan atau persembahan dengan sukarela, tulus hati dalam pembangunan Bait Suci (ayat 5).
Ayat 6-7. Para kepala puak dan para kepala suku Israel dan kepala para pasukan seribu dan para pemimpin pekerjaan untuk raja tergerak hatinya di mana setiap orang yang terdorong jiwanya menyatakan kerelaan hati membawa persembahan khusus kepada Tuhan Allah untuk pekerjaan pembangunan Bait Suci dan melengkapi segala keperluan ibadah di dalam rumah Tuhan (ayat 6). Persembahan yang dibawa untuk keperluan ibadah di rumah Allah berupa lima ribu talenta emas dan sepuluh ribu dirham (kepingan logam yang di cetak dari perak yang digunakan sebagai upah perkeja sehari), sepuluh ribu talenta perak dan delapan belas ribu talenta tembaga serta seratus ribu talenta besi (ayat 7).
Ayat 8-9. Daud sebagai raja Israel mengajak siapa yang punya batu permata hendaknya diserahkan kepada Yehiel (Tuhan itu hidup), orang Gerson putra sulung Lewi yang bertugas memelihara bagian Kemah Suci, untuk perbendaharaan rumah Tuhan (ayat 8). Raja Daud dan seluruh umat Israel sangat bersukacita karena mereka boleh memberi persembahan dengan tulus hati (benar-benar keluar dari hati yang suci) dan sukarela (atas kehendak sendiri) kepada Tuhan Allah. Hal inilah yang membuat raja Daud dan bangsa Israel benar-benar sangat bergembira serta bersukacita (ayat 9).
Makna dan Implikasi Firman
- Daud memiliki keinginan besar untuk membangun Bait Suci tetapi Tuhan Allah tidak menyetujui rencananya untuk mendirikan Bait Suci. Alasannya, karena Daud telah banyak menumpahkan darah selama ia berperang. Tuhan Allah berkata kepada Daud bahwa Dia yang akan mendirikan rumah untuk dia dan takhta kerajaannya akan ditetapkan Tuhan Allah selama-lamanya. (band Yer.33:17, 2 Taw 7:17,18). Jika Tuhan Allah telah memilih, merencanakan dan menetapkan seseorang melaksanakan pekerjaan pembangunan Bait Suci untuk kemuliaan-Nya maka tidak ada satu orang manusia yang dapat menghalanginya. Demikian sebaliknya.
- Daud dipilih oleh Tuhan Allah untuk memerintah Israel dan putranya Salomo ditetapkan untuk menggantikannya sebagai raja dan ditugaskan mendirikan rumah bagi Allah (pasal 28). Daud diberikan oleh Tuhan Allah banyak harta benda dan bersedia, memiliki keinginan (motivasi) yang besar untuk membangun rumah Tuhan Allah. Karena itu dia menyediakan apa yang diperlukan dalam pembangunan Bait Suci. Semua persembahan diberikannya dengan tulus hati sebab dia menyadari Tuhan Allah melindungi, menjaga, menolong, menuntun serta memberkati jalan hidupnya.
- Spiritualitas Daud dan keberhasilannya dalam memimpin umat-Nya menjadi teladan bagi setiap orang percaya untuk melakukan perbaikan dalam mengelola, memanfaatkan keuangan dan harta benda. Sebagai contoh: uang dan harta benda dijadikan illah atau dipergunakan untuk kepuasan duniawi, bermain judi dan lain sebagainya. Padahal uang dan harta benda adalah pemberian Tuhan Allah yang seharusnya dipergunakan untuk kesejahteraan umat dan untuk hormat dan kemulian nama-Nya.
- Persembahan adalah salah satu bentuk ucapan syukur gereja atas segala berkat yang diterima dari Tuhan Allah. Umat yang memiliki kesadaran berdasarkan iman dan diberkati oleh Tuhan Allah dengan uang dan harta benda akan memberi dengan kerelaan, tulus hati untuk menopang pembangunan rumah Tuhan dan pelayanan gereja membangun spritualitas jemaat. Memberi persembahan adalah bagian dari tanggung jawab iman sebagai respons kepada Tuhan Allah sebagai sumber segala berkat yang memberkati dan memberi sukacita.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang anda pahami tentang “Berilah Persembahan Dengan Tulus Hati Kepada Tuhan” menurut 1 Tawarikh 29:1-9?
- Mengapa harus memberikan persembahan dengan tulus hati?
- Bagaimana kerja pelayanan gereja meningkatkan kualitas iman jemaat dan pembangunan fisik secara berimbang?
NAS PEMBIMBING: 2 Korintus 9:7
POKOK — POKOK DOA :
- Untuk Para pemimpin agama dan bangsa agar peduli dan sungguh-sungguh memberi perhatian terhadap pembangunan fisik dan spiritualitas warga gereja.
- Bagi warga gereja yang diberkati oleh Tuhan Allah dengan harta kekayaan supaya dapat menggunakannya dengan baik dan bertanggung jawab.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NKB No. 7 Nyanyikanlah Nyanyian Baru
Ses.Doa Pembukaan: PKJ. No. 150 “Ya Tuhan, Hanya Inilah”.
Pengakuan Dosa: KJ No 28 “Ya Yesus, Tolonglah”.
Berita Anugerah: NKB No 131 “Tuhanku, Pimpinlah, Tanganku, Peganglah
Ses. Pembacaan Alkitab: Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku.
Persembahan : KJ. No.393 “Tuhan Betapa Banyaknya”.
Penutup: NNBT No 20 -Kami Bersyukur Pada-Mu Tuhan
ATRIBUT Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.