ALASAN PEMILIHAN TEMA
Manusia sebagai mahluk sosial akan selalu berinteraksi dengan sesama, mahluk ciptaan lain dan alam ciptaan Tuhan Allah. Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu sejak lahir ia butuh perhatian dan pertolongan orang lain. Dan setelah dewasa tetap butuh diperhatikan dan memperhatikan, ditolong dan menolong. Kasih adalah nilai yang melandasi interaksi sosial yang membuat manusia dapat bertahan dan mengembangkan kehidupan.
Semua agama pada hakikatnya mengajarkan berbuat kebaikan atas dasar kasih. Sebagai orang Kristen atau pengikut Yesus Kristus maka seharusnya meneladani cara hidup yang diteladankan oleh-Nya. Dasar kehadiran Yesus Kristus di dunia adalah perwujudan Kasih Karunia Tuhan Allah untuk menyelamatkan manusia. Kasih Karunia Tuhan Allah merekonsiliasi hubungan manusia yang rusak dengan-Nya. Kasih yang membawa damai seharusnya menjadi karakter hidup orang Kristen. Namun mewujudkan kasih dalam realitas dunia yang berubah-ubah ternyata tidak mudah. Bahkan banyak orang Kristen menerapkan kasih menurut kehendak dunia sehingga menjadi egois. Karena itu perenungan Firman minggu ini akan dituntun oleh tema “Mengasihi Saudara Wujud Mengasihi Allah”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Atkitab (Exegese)
Inti pesan firman dalam perikop 1 Yohanes 4:7-21 ialah Allah adalah kasih, “agape”. Karena itu semua orang percaya lahir dari Allah atau menjadi anak-anak Allah (1 Yonanes 3:2. sekarang kita adalah anak-anak Allah), yang mengenal Ailah seharusnya mengasihi saudaranya, baik saudara biologis maupun saudara seiman, bahkan sesama ciptaan-Nya.
Mengapa rasul Yohanes menekankan bahwa Allah adalah kasih “agape” sehingga sehingga Kristen harus saling mengasihi ? Apakah orang Kristen pada waktu itu tidak saling mengasihi? Mereka menerapkan kasih, tetapi kasih yang mereka lakukan adalah kasih menurut dunia. Kasih menurut dunia oleh paham helenisme yang dipengaruhi oleh pandangan filsuf Plato dijelaskan sebagai berikut: Ada yang saling mencintai karena kasih Eros yaitu cinta romantis atau cinta fisik yang biasanya terkait dengan ketertarikan seksual. Orang yang fisiknya buruk rupa tidak diperhatikan, apalagi dicintai. Ada yang mencintai karena kasih Philia yaitu cinta persahabatan atau sesama teman yang saling menguntungkan. Jadi jika tidak ada lagi kepentingan yang saling menguntungkan atau terjadi kepentingan saling bertentangan, maka putuslah tali persahabatan. Ada saling mencintai karena ikatan sedarah atau bersaudara. Kasih ini disebut kasih Storge .Dan sangat jarang orang Kristen pada waktu itu mengasihi secara Agape. Agape adalah bentuk cinta tanpa pamrih. Ini adalah kasih yang tidak tergantung pada kepentingan pribadi atau kondisi tertentu. Agape fokus pada kepedulian, pengorbanan dan pelayanan kepada orang lain tanpa memandang perbedaan atau harapan balasan.
Ayat 8, 11-12 adalah inti pesan firman yang disampaikan rasul Yohanes, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih (Agape).” “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.” (ayat 11-12)
Kasih Tuhan Allah adalah cinta kasih yang dinyatakan secara tanpa pamrih kepada umat manusia, terutama melalui kerelaan mengorbankan diri-Nya, taat dan setia melaksanakan misi Bapa-Nya menyelamatkan manusia dari kebinasaan akibat dosa.
Makna dan Implikasi Firman
- Manusia butuh makan, minum, dihormati, dihargai, mencintai dan dicintai. Kelangkaan sumber kebutuhan mendorong manusia saling berpkompetisi meraih kebutuhannya. Langka pekerjaan, langka kebutuhan pokok, langka energi, langka cinta kasih dan persahabatan yang tulus, Penulis Romawi abad ke 3 dan ke 2 sebelum masehi menyatakan ” lupus est homo homini, non-homo, quom qualis sit non novit”; “Man is no man, but a wolf, to a stranger.” Oleh banyak filsuf dan rohaniawan menyingkat, “homo homini lupus” “manusia adalah srigala bagi sesamanya”. Semangat kompetisi di era modern saat ini diwarnai oleh sikap “homo homini lupus”. Semua manusia ingin menjadi pemenang dalam kompetisi dan persaingan. Bahkan untuk meraih kemenangan, meraih kebutuhan hidup dan memenuhi keinginan serta harapan, ada manusia yang rela melakukan segala cara untuk menyingkirkan sesamanya. Kasih Eros (pco) Philia (4)iX(a), Storge (a.ropyrj) sangat mengemuka dalam dunia modern. Sangat langka manusia yang mengasihi secara Agape ‘tyCerri).
- Gereja idir oleh karena Kasih Karunia Tuhan Allah (agape) di dalam ian melalui Yesus Kristus untuk menyelamatkan manus 1. Dosa manusia ditebus oleh darah Yesus Kristus sehingga terjadi rekonsiliasi atau hubungan manusia dengan Tuhan Allah dipulihkan dan didamaikan. Orang Kristen yang telah diselamatkan harus menjadi pembawa damai, baik dengan sesama, maupun dengan ciptaan-Nya. Rasul Paulus mengatakan “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”. (Roma 12:18)
- Damai yang sesungguhnya adalah jika manusia saling mengasihi dalam arti saling menghormati, menghargai, menolong sehingga tidak ada yang berkekurangan, dilecehkan dan tidak ada yang hak azasinya dilanggar. Saling mengasihi yang tulus dan tidak munafik hanya dapat terwujud seperti teladan Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia, ketika la mengajar dan menyadarkan agar manusia bertobat, menyembuhkan, memberi makan yang membutuhkan, membela orang lemah dan menentang ketidakadilan dengan rendah hati dan lemah lembut.
- Apakah ada orang percaya yang dapat menerapkan kasih agape” secara sempuma? Tentu merupakan suatu perjuangan! Karena kita masih hidup di daging cenderung mengasihi secara Eros , Philia, Storge. Untuk itu ada persekutuan (koinonia) untuk saling melayani, menasihati, menegur, memperbaiki kesalahan, melindungi, menguatkan, menopang, menolong sehingga kasih dapat menjadi sempurna.
- Gereja, terutama Pelayan Khusus, harus menjadi pelopor dan teladan menerapkan kasih tanpa pamrih untuk memanusiakan manusia agar citranya sebagai imago dei berkembang menjadi sempurna di dalam kasih Yesus Kristus
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apakah yang saudara pahami tetang kasih “Agape” dalam Kitab 1 Yohanes 4:7-21?
- Mengapa Rasul Yohanes mengemukankan pentir Inya kasih “Agape”?
- Bagaimana kita menerapkan kasih “Agape” utau saling mengasihi yang tulus kepada saudara sedaging, saudara seiman, sesama manusia dan sesama ciptaan-Nya?
NAS PEMBIMBING: Matius 22:37-40
POKOK-POKOK DOA:
- Agar jemaat memahami dan menyadari bahwa Tuhan Allah adalah kasih “Agape” yang dinyatakan melalui kehadiran Anak-Nya, Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup kekal.
- Agar jemaat meneladani cara hidup Yesus Kristus yang penuh cinta kasih yang tulus dan berbelaskasihan kepada mereka yang lemah; baik secara fisik, ekonomi, maupun secara politik.
- Agar jemaat menjadi duta Yesus Kristus menyatakan kasih-Nya kepada dunia dengan mengasihi sesama dalam bentuk menolong yang membutuhkan tanpa pamrih.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK I.
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Panggilan Beribadah : Kasih Dari Sorga
Nas Pembimbing : PKJ. No 128 Kasih Tuhan Yesus Tiada Bertepi
Pengkuan Dosa : KJ. No. 27 Meski Tak Layak Diriku
Pemberitaan Anugerah Allah: KJ. No. 178 Kar’na Kasih-Nya Padaku
Pengakuan Iman : KJ. No. 280 Aku Percaya
Hukum Tuhan : NKB. No. 17 Agunglah Kasih Allahku Seb Pembacaan Firman : NKB. No. 119 Nyanyikan Lagi Bagiku
Persembahan: PKJ. No 216 Berlimpah Sukacita di Hatiku
Nyanyian Penutup : PKJ. No. 221 Kasih Allah Pengikatnya
ATRIBUT Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.