Galatia 2 : 21
Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
SOBAT Obor, dalam surat- surat Paulus, kita sering menemukan istilah yang dibentuk dari kata ‘benar’ antara lain “dibenarkan”, “kebenaran”, seperti dalam ayat ini. Paulus menegaskan bahwa manusia dibenarkan karena iman dan bukan karena melakukan hukum Taurat. Di satu pihak, berdasarkan prakarsa-Nya yang penuh anugerah, Allah memilih Israel sebagai umat-Nya dan mengikat diri-Nya dengan sumpah kepada mereka. Di pihak lain, Israel dituntut hidup sesuai dengan ketentuan yang digariskan dalam hukum Taurat yang diberikan sebagai pedoman hidup bagi umat perjanjian. Oleh karena kesetiaan-Nya yang dikukuhkan dengan sumpah, Allah membebaskan dan menyelamatkan umat-Nya. Tindakan Allah yang setia pada perjanjian yang dibuat dengan umat-Nya menunjukkan bahwa Dia benar. Sebaliknya umat pilihan-Nya justru tidak benar. Berulang kali mereka tidak setia kepada Tuhan sehingga mereka menuai akibat murka-Nya. Akan tetapi, para nabi seperti Yeremia menubuatkan bahwa kelak Tuhan akan memperbarui perjanjian yang telah diingkari umat-Nya. Di kemudian hari, umat pengikut Kristus melihat penggenapan nubuat tentang perjanjian baru itu dalam karya penebusan Kristus lewat kematian-Nya.
Karya Kristus merupakan dasar baru yang menentukan benar atau tidaknya manusia di hadapan Allah. Seperti yang berulang kali dinyatakan oleh Paulus benarnya manusia dalam hubungan dengan Allah merupakan pemberian cumacuma yang berdasarkan iman. Bagaikan di hadapan hakim yang memutuskan perkara, oleh iman kepada Yesus Kristus, orang berdosa yang mestinya dijatuhi hukuman, kini telah dibenarkan yakni dinyatakan benar di hadapan Allah. Melalui pembenaran tersebut, hubungan Allah dengan umat- Nya dipulihkan kembali. Karena dasarnya bukan hukum Taurat melainkan karya Kristus, umat Allah dalam perjanjian yang diperbarui tidak lagi terbatas pada Israel lahiriah yang wajib memberlakukan hukum Taurat. Di dalam Kristus terbuka jalan masuk kepada kasih karunia Allah bagi semua yang percaya kepada-Nya, sehingga mereka kini hidup dalam damai sejahtera dengan Allah dalam hubungan yang benar dengan Dia. Amin. (DLW)