Markus 2:3-4
(3) ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
(4) Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
SOLIDARITAS TERHADAP SESAMA YANG BUTUH PERTOLONGAN.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Manusia hidup sebagai makhluk individu tapi juga sebagai makhluk sosial. Kita tidak dapat hidup seutuhnya tanpa orang lain, demikian sebaliknya. Apalagi mereka yang menderita karena keterbatasannya seperti kelumpuhan dan disabilitas lainnya. Kelumpuhan secara fisik menjadi kendala untuk melakukan banyak hal, termasuk untuk menghadiri pertemuan ibadah. Perhatian dan kepedulian terhadap orang lain, entah itu anggota keluarga, tetangga, teman dan kerabat serta orang yang tinggal di lingkungan tempat tinggal sangat berarti. Kita harus memiliki rasa simpati dan empati bagi orang yang butuh pertolongan. Solidaritas dan kepedulian sosial adalah panggilan ilahi yang harus kita lakukan untuk mengaktualisasikan kasih Tuhan Allah. Hal ini dapat dilakukan sendiri atau bersama orang yang ada di sekitar kita.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Mewujudkan solidaritas terhadap sesama manusia, memerlukan kesediaan hati yang ikhlas, kerelaan hati yang murni serta pengorbanan diri yang tulus; baik waktu, tenaga, pikiran serta materi. Semua itu harus dilakukan dengan segenap hati, sebagai rasa cinta-kasih kita terhadap Tuhan Allah dan sesama. Firman mengatakan, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23)
Dari firman hari ini, kita perlu belajar dari orang-orang yang membawa si lumpuh. Menghadapi kendala berjumpa YesusKristus karena orang banyak, mereka tidak putus asa dan terus mencari upaya sekalipun dengan cara yang tidak biasa yaitu dengan menaikkan ke atas, di atap rumah kemudian membuka atap dan menurunkan tilam. Untuk tugas yang mulia ini, acap kali kita diperhadapkan dengan tantangan dan pergumulan. Tetapi setiap niat dan tindakan positif kita untuk menolong orang lain, bukanlah muncul secara kebetulan karena Tuhan Allah punya rencana indah dalam hidup kita untuk orang lain. “… bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (bnd. Roma 8:28) Amin
Doa: Ya Yesus Kristus, ajarilah kami hidup bukan untuk diri kami sendiri tetapi juga untuk menghidupkan hidup orang lain. Pakailah kami sesuai rencana-Mu yang indah untuk menjadi berkat bagi sesama kami, kendatipun kami juga tidak luput dari bergumulan. Amin.