ALASAN PEMILIHAN TEMA
Berkorban dari dasar kata korban memiliki beberapa arti: pertama, menyatakan kebaktian, kesetiaan, menjadi korban, menderita. Kedua, memberikan sesuatu sebagai korban. Berkorban demi kelangsungan hidup banyak orang sesungguhnya merupakan tindakan terpuji dan bagi orang percaya itu adalah tindalwn iman yang berani dan rela memberikan sesuatu yang betarti demi menjamin hidup banyak orang.
Kemajuan teknoloqi dan peradaban dunia berdampak lanqsunq terhadap qaya hidup manusia saat ini. Manusia cenderunq menjadi sanqat individualis dan menuntut seqala bentuk kemudahan serta lebih inqin dilavani. Cenderunq menqorbankan oranq lain untuk kepentinqan dirinva dan sedapat munqkin menqhindari untuk berkorban. Fenomena inipun mempenqaruhi qaya hidup oranq Kristen. Kecenderunqan menuntut untuk dilavani daripada melayani mewarnai kehidupan berqereja sekaranq. Itulah sebabnva kehadiran orang percaya menjadi beban dan bukan menjadi berkat dan hal ini tentu tidak sesuai dengan tujuan kehadiran Gereja dan kehidupan orang kristen di dunia ini.
Yesus Kristus telah datang ke dalam dunia ini dan berkorban nyawa demi menyelamatkan umat manusia dari dosa dan maut. la telah memberikan teladan kasih kepada umat-Nya. Oleh karena itu perenungan firman di minggu berjalan ini menyoroti tema: “Berkorban Demi Kelangsungan Hidup Banyak Orang”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exeqese)
Kitab Ester sanqatlah unik sebab dalam kitab ini nama Allah atau pun nama YHWH tidak tertulis. Namun Allah bekerja melalui Mordekhai dan Ester. Pemeliharaan Allah tampak di seluruh kitab ini. Hal ini kelihatan pertama kali dalam pemilihan seorang perawan cantik bernama Hadasa (nama Ibrani) atau Ester (Persia, Yunani) untuk menjadi Ratu Persia pada saat yang kritis dalam sejarah Yahudi (pasal 1-2, 4: Est 1:1–2:23; Est 4:4). Pemeliharaan Allah tampak lagi ketika Mordekhai yang adalah pengasuh Ester (Est 2:7). berhasil mengungkap konspirasi untuk membunuh raja sehingga raja Ahasyweros mengingat Mordekhai sebagai oranq vanq perlu diberikan penqharqaan.
Ester 4:1-17 menqisahkan tentanq usaha Mordekhai untuk menolonq oranq Yahudi dari arcaman pembinasaan Haman. Ancaman pembinasaan itu sendiri berawal dari kebencian Haman kepada Mordekhai yang meluas ke semua orang Yahudi, sehingga ia merancangkan hukuman yang kejam dan dengan liciknya meyakinkan Raja Ahasyweros agar mengeluarkan perintah untuk memusnahkan semua orang Yahudi pada tanggal 13 bulan Adar (Est 3:13).
Mordekhai adalah salah seorang pegawai raja yang bertugas di pintu gerbang istana (Est 3:2). Setelah mengetahui segala yang direncanakan Haman termasuk kuasa raja Ahasyweros yang diberikan kepadanva, Mordekhai kemudian menqoyakkan pakaiannva lalu menqqunakan kain kabunq dan abu, kemudian keluar berjalan di tenqah-tenqah kota. Sambil berjalan menuju pintu qerbanq istana raja, Mordekhai senqaja melolonq-lolonq denqan suara nvarinq dan pedih sampai di pintu qerbanq istana raja (avat 1,2). la berharap ratu Ester vanq berada di dalam istana raja akan mengetahui ancaman pembinasaan Haman itu, sebab di setiap daerah kemana titah dan undanq-undanq raja telah sampai, ada perkabunqan vanq besar disertai puasa dan ratap tanqis (avat 3). Harapan Mordekhai terwujud. Davanq-dayanq dan sida-sida ratu Ester vanq menqetahui tindakan Mordekhai itu, memberitahukan kepada sanq ratu apa vanq dilakukari Mordekhai. Ratu Ester menjadi risau hati, dan menqirimkan pakaian supaya dipakaikan kepada Mordekhai aqar ditanqqalkannva kain kabunqnya itu, namun tidak diterima oleh Mordekhai (ayat 4). Percakapan tidak lanqsunq terjadi antara ratu Ester denqan Mordekhai melalui Hatah vanq adalah seorang sida-sida raja yang ditetapkan raja untuk melayani Ester.
Ratu Ester menanyakan kepada Mordekhai apa arti dan apa sebabnya ia menqenakan kain kabunq dan abu, lalu keluar berjalan di tenqah-tenqah kota, sambil melolonq-lolonq denqan suara nyarinq dan pedih? (ayat 5-6). Melalui Hatah, Mordekhai menceritakan dan menvampaikan kepada sanq ratu seqala vanq dialaminya, termasuk berapa banyak perak yang dijanjikan oleh Haman vanq akan ditimbanq untuk perbendaharaan raja sebaqai harqa pernbinasaan oranq Yahudi (avat 7). Beqitu juqa salinan surat undanq-undanq vanq dikeluarkan untuk memunahkan semua oranq Yahudi di wilayah kerajaan Ahasyweros (avat 8a), semua disampaikan kepada ratu Ester melalui Hatah. Mordekhai juqa meminta Hatah supaya ia menvampaikan kepada ratu Ester, aqar ia perqi menqhadap raja untuk memohonkan karunianva aqar dapat membela banqsanya (avat 8b). Hatah menjadi perantara vanq baik, sehinqqa semua informasi dan pesan tersampaikan secara utuh dan diterima baik oleh sang ratu maupun Mordekhai.
Permintaan Mordekhai supaya sanq ratu perqi menqhadap raja dan membela bangsanya ke hadapan raja, ditanqqapi ratu Ester denqan menyuruh Hatah menvampaikan ini ayat lla: “Semua peqawai raia serta penduduk daerah-daerah keraiaan menqetahui bahwa baqi setiap laki-laki atau perempuan, vanq menqhadap raja di pelataran dalam denqan tiada dipanqqil, hanva berlaku satu undanq-undanq, vakni hukuman mati. Hanva orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup.” Ratu Ester, walaupun sejak awal memikat hati sanq raja, namun enqqan memanfaatkan keseqanan sanq raja untuk melanqqar hukum vanq berlaku. Sebab peraturan itu iuqa berlaku baqi Ester sekalipun adalah ratu banqsa itu. Ia tidak bisa menqhadap raja tanpa diundanq, sekalipun selama 30 hari ini sang ratu belum dipanggil menghadap raja (ayat 11c).
Mordekhai menanggapi penolakan ratu Ester seperti tertulis di ayat 13-14: “Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” Pernyataan Mordekhai ini menunjukkan betapa hatinya gusar, dan itu disebabkan karena ancaman yang sangat besar dan pasti, yang tidak hanya menimpa semua orang Yahudi, tetapi iuqa akan menimpa dia dan ratu Ester sendiri. Karena itu Mordekhai menekan sanq ratu Ester supaya cepat berpikir dan bertindak. Sebab jika ratu Ester tidak mau menqambil resiko baqi vanq lain. maka itu sama artinva denqan membahavakan dirinva sendiri. Mordekai menqinqatkan ratu Ester bahwa hal vanq palinq berbahava adalah tidak melakukan apapun. Mordekhai vakin bahwa ratu Ester adalah harapan baqi banqsa Yahudi, sebab itu ia menqinqatkan denqan teqas kepada ratu Ester bahwa keselamatan dirinva, keluarganya bahkan bangsa Yahudi yang ada di Susan ada di tanqannya sendiri.
Kata-kata Mordekhai yanq kuat, teqas dan menekan, menvadarkan sanq ratu akan kuasa Allah vanq sanqqup memberi kelepasan. Maka sebelum ia menqhadap raja, ia memberikan perintah aqar Mordekhai menqumpulkan seluruh oranq Yahudi di Susan dan berpuasa baqinva. Janqan ada vanq makan atau minum selama 3 hari, sianq dan malam, sebab dia dan pelavannvapun akan melakukannva juqa sebelum perqi menqhadap raja (avat 15-16). Ratu Ester akhirnva bersedia, rela berkorban melawan hukum dan mempertaruhkan nyawanya. Dia memutuskan untuk membahayakan hidupnva demi banyak oranq, seperti unqkapannva : “..kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati” (avat 16b). Mordekhai vanq sanqat berqumul denqan ancaman pembinasaan masal Haman melakukan semua yang dipesankan ratu Ester (ayat 17).
Makna dan Implikasi Firman
Kisah tentanq usaha Mordekhai untuk menolonq oranq Yahudi dalam Ester 4:1-16 mengingatkan dan mengajarkan kita beberapa hal:
- Kasih setia Tuhan senantiasa menyertai dan memberkati umat pilihan-Nya. Dalam perkenanan Allah, Mordekhai menqetahui semua vanq direncanakan Haman untuk membinasakan banqsa Yahudi. Dan denqan hikmat Tuhan, Mordekhai dapat memberitahukan ancaman pemusnahan masal itu kepada ratu Ester dan meyakinkannya untuk bertindak.
- Ancaman dalam kehidupan adalah kenvataan vanq harus dihadapi bukannya dihindari. Mordekhai dan Ester diberi Tuhan kemampuan untuk menqhadapi bersama ancaman pemusnahan masal vanq akan menimpa mereka dan banqsa Yahudi, walaupun harus melewati dialog panjang dengan berbaqai pertimbanqan.
- Doa dan puasa adalah karunia Allah baqi setiap oranq percava. Doa vanq disertai denqan puasa memberikan kekuatan dan keberanian baqi ratu Ester untuk berkorban demi kelanqsunqan hidup banvak oranq. Ratu Ester tidak takut dan qentar mempertaruhkan hidupnya: berkorban demi kelanqsunqan hidup banvak oranq karena ia telah menyerahkan dirinya kepada Allah didalam doa dan puasa.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang saudara pahami tentang Berkorban Demi Kelangsungan Hidup Banyak Orang menurut Ester 4:1-17?
- Masih adakah orang yang mau berkorban demi kelangsungan hidup banyak orang sekarang ini? Sebutkani
- Bagaimana peran gereja dan orang percaya sehubungan dengan pelaksanaan kampanye pada tahapan Pemilu 2024?
NATS PEMBIMBING: Roma 8 : 28
POKOK-POKOK DOA
- Agar jemaat tidak hidup mementingkan diri sendiri atau mau arnan sendiri.
- Agar jemaat mau memainkan peran sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan secara baik dan bertanggung jawab.
- Agar jemaat dapat berpartisipasi dalam tahapan Pemilu 2024 lewat kegiatan Kampanye 75 hari mulai hari ini.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NNBT No.5 Sorak Sorailah
Pembukaan: NKB No.15 Hidup Yang Penuh Berbeban
Pengakuan Dosa & Pengampunan: NNBT No.31 Dalam Dunia Penuh Kemelut
Ses. Pembacaan Alkitab: NNBT No.46 O Alangkah Indah Hidupku
Persembahan: Betapa Hatiku Nyanyian
Penutup: NKB No.195 Kendati Hidupku Tent’ram
ATRIBUT: Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.