ALASAN PEMILIHAN TEMA
Setiap manusia punya rasa ingin tahu, apalagi secara khusus menyangkut eksistensinya sebagai manusia, mengenai dari mana ia berasal. Inilah yang melandasi setiap manusia mencari tahu identitas kehidupannya tentang dari mana dia berasal, siapa orang tuanya, keturunannya dari mana, demikian seterusnya.
Pada zaman Perjanjian Baru, sangat mementingkan daftar nenek-moyangnya dan menyimpan daftar-daftar itu. Karena itu, ketika mereka hendak mencari pembuktian bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Raja Daud, bahkan keturunan dari Abraham, mereka langsung menggunakan daftar yang mereka simpan itu. Meskipun bagian Alkitab dalam Matius 1:1-17 ini bukan untuk menjelaskan tentang daftar silsilah semata-mata. Tapi tujuan dibalik penyusunan daftar ini, yaitu ingin menjelaskan secara teologis tentang kehadiran Yesus Kristus bahwa Ia benar adalah penggenapan janji Tuhan kepada Abraham. Dan karena itu ia disebut sebagai anak Abraham, sekaligus keturunan raja Daud, sangat tepat menjadi Raja.
Yesus Kristus oleh Matius, meskipun konsep kerajaan ini kemudian diperluas, bukan hanya milik bangsa Israel, tetapi bagi segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja dalam kehidupannya (Band. Ibrani 1:8). Sehingga tahta Yesus Kristus sebagai Anak Allah adalah tetap untuk selamalamanya bahkan tongkat kerajaan-Nya adalah tongkat kebenaran, akan digunakan dalam masa pemerintahan-Nya, sambil menantikan langit baru dan bumi yang baru (Lih.Why.21). Karena itu, Silsilah Yesus Kristus sangat penting dalam memberikan pemahaman masa lalu, masa kini dan masa depan, dalam perspektif Yesus Kristus yang diimani sebagai Raja yang berkuasa dan menguasai kehidupan setiap orang orang percaya. Tema perenungan minggu ini tentang, “Silsilah Kelahiran Yesus”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Injil Matius diawali dengan mencantumkan silsilah Yesus Kristus, karena alamat tulisannya untuk pembaca Kristen berlatar belakang Yahudi, yang hidup sebelum kehancuran kota Yerusalem tahun 70 M. Matius berusaha memaparkan kisah hidup Yesus Kristus sebagai penggenapan atas nubuatan dalam Perjanjian Lama, dan pembuktian historis itu harus diawali dengan pembuatan silsilah-Nya. Hal ini penting untuk memberikan pemahaman bahwa sesungguhnya kelahiran Yesus Kristus cocok dengan nubuat para nabi.
Ayat 1, adalah sebuah prolog tentang silsilah Yesus Kristus yang nantinya dijelaskan secara lengkap dari ayat. 2 – 17. Nama Abraham, dikaitkan dengan janji kepadanya tentang berkat kepada keturunannya di muka bumi ini (Kej.22:18), serta janji tentang kekuasaan akan diberikan melalui Daud dan keturunannya (2 Sam.7:12). Karena itu penulis Injil Matius ingin memberikan bukti logis bahwa benar Yesus Kristus adalah anak Abraham dan Daud, maka para pembaca akan mengakui Yesus Kristus adalah Mesias sesuai janji yang disampaikan itu. “Mesias” (Mashiakh) adalah kata Ibrani yang berarti “yang diurapi oleh Tuhan”, dan kata ini merupakan padanan kata Yunani yaitu Khristos = Khristos yang punya pengertian yang sama (Lih. Dan. 9:25-26). Yesus Kristus juga kemudian mengakui bahwa Dialah Mesias yang disebut Kristus, seperti yang dijanjikan itu (Band. Yoh.4:25-26).
Matius mengelompokkan silsilah ini dengan tiga (3) kelompok besar, yaitu: Pertama: Abraham sampai Daud, ayat 2-6a; Kedua: Daud sampai pembuangan ke Babel, ayat 6b-11; dan Ketiga: Pembuangan ke Babel sampai Yesus Kristus, ayat 12-17. Selanjutnya, mari kita lihat ayat 2-6a, dalam bagian ini, dari beberapa nama yang disampaikan, hendak menjelaskan bahwa penulis menyampaikan pesan apa adanya. Tidak ada hal yang ditutup-tutupi dengan merekayasa hanya hal-hal baik untuk memberikan kesan positif bagi pembaca kitab ini. Hal itu nampak dari dicantumkannya kisah tentang Yehuda yang memperanakan Perez dan Zerah dari Tamar. Kedua anak ini, dimana salah satunya yakni Perez, yang masuk dalam daftar Riwayat keturunan Yesus Kristus, ternyata adalah anak hasil perzinahan antara Yehuda dan Tamar menantunya (Lih. Kej.38). Orang-orang seperti ini, ternyata turut dilibatkan dalam merintis jalan keselamatan dari Tuhan Allah. Dengan demikian pintu keselamatan terbuka bagi siapa saja, dalam latar belakang kehidupan yang dianggap nista sekalipun oleh manusia pada umumnya. Merekapun tetap menjadi alamat keselamatan dari Yesus Kristus.
Selanjutnya, Rut adalah seorang perempuan Moab yang dibawa oleh Naomi, ibu dari suaminya Mahlon. Hal inipun hendak menyatakan bahwa keselamatan dari Tuhan Allah dalam Yesus Kristus bersifat universal. Bangsa Israel memang membanggakan diri sebagai bangsa pilihan Tuhan Allah. Sehingga klaim tentang kemurnian umat pilihan Tuhan Allah, harus mereka jaga dan pelihara. Dan bahkan pemahaman partikularistik, mereka usahakan tetap terpelihara, yang memiliki konsekuensi etis, bahwa bangsa diluar Israel harus melalui proselitisme (proses pengyahudian), karena sudut pandang yang menganggap bangsa lain lebih rendah derajatnya dari mereka.
Pada bagian yang kedua, ayat 6b-11, menjelaskan juga tentang beberapa nama, diawali dengan dua nama yang sangat terkenal dan yang mempengaruhi pemerintahan kerajaan Israel, yaitu Daud dan Salomo. Melalui Daud, bangsa Israel tumbuh menjadi bangsa yang disegani dalam percaturan politik di masa itu. Perluasan dan penaklukan bangsa-bangsa sekitar, membuat bangsa Israel sebagai bangsa yang kuat dan ditakuti di masa pemerintahan Daud. Hal ini berkelanjutan sampai dengan Salomo. Matius memberi penekanan tentang Daud yang memperanakkan Salomo dari isteri Uria, untuk menunjukkan ada kesalahan yang diperbuat olehnya.
Sementara Salomo juga tercatat sebagai raja yang awalnya sangat baik, sebab dia meminta hikmat dan pengertian dari Tuhan Allah (2Taw.1:10), tetapi akhirnya dia jatuh dalam penyembahan berhala, saat ia terpikat dengan istri-istrinya dari bangsa lain. Hukuman Tuhan Allah teralami ketika anaknya yakni Rehabeam menggantikannya. Kerajaan Israel pecah menjadi dua bagian, Utara dan Selatan. Rehabem memerintah bagian selatan yakni Yehuda, sementara sepuluh suku lainnya di Utara telah memisahkan diri darinya.
Beberapa nama raja yang sempat memerintah di Israel, adalah pencampuran antara mereka yang berbuat baik dan jahat. Misalnya, Rehabem yang jahat memiliki anak Abia yang jahat; Abia yang jahat memiliki anak Asa yang baik; Asa yang baik memiliki anak Yosafat yang baik; Yosafat yang baik memiliki anak Yoram yang jahat. Bagian ini mau memberikan penekanan bahwa rencana Tuhan Allah untuk menggenapi janji-Nya, sama sekali tidak ditentukan oleh eksistensi manusia yang penuh kelemahan dan kekurangan serta berdosa. Tuhan Allah berkenan memakai siapa saja untuk menggenapi janji-Nya. Anugerah Tuhan Allah memiliki otoritas sendiri dan tidak ditentukan oleh perbuatan baik dan jahat dari manusia.
Ayat 12-17, nama-nama yang ditampilkan hampir tidak memiliki peran yang berarti. Misalnya, nama Yekhonya yang terangkut dalam pembuangan di Babel, pemerintahannya yang sangat singkat, hanya tiga bulan (2 Raj.24:8-17), ia dan ibunya serta permaisuri diangkut dan dibuang. Lalu Sealtiel, Abihud, Elyakim dan lainnya sampai Yusuf. Hanya ada Zerubabel yang diberi kepercayaan sebagai wakil penguasa untuk daerah Yudea. Dia dipakai Tuhan Allah untuk memimpin orang Israel kembali dari pembuangan untuk mendirikan kembali mezbah dan Bait Suci di Yerusalem. Puncak keemasan dari keturunan Abraham sampai dengan Daud dan Salomo, sesudah itu terjadi kemunduran dan kemerosotan untuk menjadi berkat bagi bangsabangsa, bahkan hal itu berlangsung sampai dengan akhirnya menjadi keluarga “tukang kayu” (Mat.13:55), yaitu keluarga Yusuf dan Maria. Tetapi melalui kelahiran Yesus yang disebut Kristus, cahaya yang penuh kemuliaan itu kembali bersinar untuk menerangi, bukan saja bagi bangsa Israel, tetapi terang-Nya diperluas untuk seluruh ciptaan Tuhan Allah. Bahkan dalam diriNya ini perwujudan dari janji Mesianis telah berlaku (Band. Luk.2:11). Penekanan pada kata Kristus, menunjukan minat dari Matius yang menekankan pada pribadi-Nya sebagai Raja (ay.16), sebab di sini silsilah berakhir dengan kalimat: “Yesus yang disebut Kristus”. Dan ini merupakan alasan penulisan silsilah untuk memperkuat gagasan bahwa yang berhak atas tahta Kerajaan itu adalah keturunan Daud.
Dan bagian terakhir, ay.17, sebagai konklusi dari silsilah ini, Matius menutupnya dengan rangkuman berupa pembagian tiga kali empat belas orang, untuk sampai kepada Yesus Kristus.
Makna dan Implikasi Firman
- Dalam masa raya minggu Adven ini, kita diajak untuk mempersiapan pribadi dan keluarga masing-masing, tetap fokus pada panggilan iman bahwa sesungguhnya kelahiran Yesus Kristus adalah sebuah penggenapan terhadap nubuatan dalam Perjanjian Lama. Sekaligus hendak menunjukkan bahwa Tuhan Allah setia dengan perwujudan janji-janji-Nya. Kesetian Tuhan Allah ini harus dijawab oleh setiap orang percaya dalam kesetiaan untuk menjadikan Yesus Kristus sebagai pusat perayaan natal oleh gereja-Nya. Bahkan untuk tetap setia dalam setiap tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita, baik yang berkaitan dengan pelayanan di gereja, maupun pelayanan di masyarakat.
- Kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia sebagai seorang manusia, yang ditunjukkan melalui daftar silsilah ini mau menyatakan bahwa Dia hendak merangkul manusia untuk mewujudkan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini. Nama-nama yang ditampilkan, menunjukkan beberapa orang adalah raja, secara khusus raja Daud, membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah sah sebagai Raja, Mesias yang di janjikan. Untuk memulihkan secara sempurna tahta Daud dan mengalihkannya menjadi Kerajaan Allah. Dan dalam posisi ini, Yesus Kristus mengubah kerajaan Israel dari yang sifatnya nasional, menjadi Raja untuk semua orang bahkan untuk segenap ciptaan Tuhan Allah.
- Masalah perbedaan gender, suku, bahkan anggapan bahwa para pendosa seperti Tamar, Rahab dan Batsyeba, serta orang non Yahudi seperti Rut, tidak masuk dalam bagian karya keselamatan dari Tuhan seringkali menjadi sekat dan dinding yang membatasi kelompok yang satu dan yang lainnya, telah diruntuhkan melalui silsilah Yesus Kristus. Pemahaman ini terkait dengan perhitungan tiga kali empat belas sebagai angka-angka penjumlahan dari dua kali tujuh menunjuk pada angka kesempurnaan. Dimana silsilah kelahiran Yesus Kristus melalui orang-orang yang memiliki karakter yang jahat dan baik, sebab dengan jalan ini Yesus Kristus sungguh-sungguh menjadi manusia.
- Leluhur Yesus Kristus adalah orang-orang yang tidak sempurna, sebab akhirnya hukuman Tuhan Allah dinyatakan melalui peristiwa pembuangan, walaupun hal ini dipandang sebagai bagian dari pemurnian untuk mendapatkan Israel baru. Tetapi peristiwa ini dipandang sebagai buah kegagalan menerapkan firman Tuhan secara benar dan konsekuen. Namun kegagalan manusia ini tidak akan membatasi apalagi menghalangi rencana keselamatan dari Tuhan Allah. Sejarah keselamatan itu terus bergerak menurut cara dan kehendak Tuhan Allah. Gereja Tuhan diciptakan secara baru oleh Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang saudara pahami tentang pesan Firman Tuhan melalui daftar silsilah Yesus Kristus ini?
- Jelaskan relevansi firman Tuhan ini dalam pelayanan di jemaat dan masyarakat!
NAS PEMBIMBING: Yesaya 9 : 5 – 6
POKOK-POKOK DOA:
- Kesiapan pribadi dan keluarga di Minggu Adven.
- Tetap taat dan setia pada kehendak Tuhan.
- Warga gereja yang bekerja dalam berbagai bidang kehidupan seperti di eksekutif, legislatif dan yudikatif.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU ADVEN III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Persiapan: PKJ No.2 Mulia, Mulia Nama-Nya
Sesudah Nas Pembimbing: KJ No. 81 O Datanglah Imanuel
Sesudah Hukum Tuhan: KJ No.294 Beribu Lidah Patutlah
Pengakuan Dosa: NNBT No.11 Ya Allahku, Kami Mengaku Dosa
Pemberitaan Anugerah Allah: NNBT No.27 Ya Tuhan, Engkaulah”
Persembahan KJ No. 85 Kusongsong Bagaimana
Nyanyian Penutup: KJ. No. 396 Yesus Segala-galanya
ATRIBUT: Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin Berwarna Ungu