SOBAT obor, tentu mustahil bagi semua tokoh dalam silsilah Kristus ini dapat meneruskan keturunan tanpa adanya sepasang lakilaki dan perempuan. Selain tentu Yesus Kristus sendiri yang dilahirkan tanpa pembenihan seorang lelaki karena dikaryakan oleh Roh Kudus, tentu semua anak yang dilahirkan berasal dari pasangan laki dan perempuan. Kita tentu segera menyimpulkan bahwa tradisi patrilineal-lah yang menyebabkan hanya laki- laki kebanyakan yang disebut dalam silsilah Kristus ini. Tapi menariknya dalam silsilah ini ada beberapa perempuan yang disebutkan khusus. Tentu saja ada maksud Tuhan melalui penulis Injil Matius menyebutkan tokoh perempuan itu. Misalnya Rahab seorang perempuan Kanaan yang juga seorang sundal dan Rut seorang perempuan Moab.
Penulisan kedua perempuan dalam silsilah ini hendak menunjukkan beberapa makna yakni bahwa karya Allah untuk menghadirkan diri- Nya dalam rupa manusia melewati setiap batasan yang dibuat manusia. Tradisi yang tidak adil khususnya bagi kaum perempuan kala itu dirombak habis habisan dengan kedatangan Kristus. Tuhan malah mencantumkan nama perempuan dalam silsilah kelahiran Yesus. Kedua, para perempuan yang disebutkan dalam silsilah Yesus ini adalah perempuan biasa- biasa malah lebih mengarah kepada manusia yang hina keadaannya. Rahab seorang perempuan Kanaan yang tidak termasuk warga negara Israel. Demikian Rut, seorang perempuan Moab yang karena kesetiaannya terhadap mertua ia bertahan sebagai warga Israel. Ternyata mereka malah dipakai Tuhan. Perempuan ini dipakai Tuhan untuk menggenapkan rancangan keselamatan bagi manusia. Mungkin para perempuan ini tak pernah menyangka bahwa keputusan yang mereka ambil di masa itu ternyata berpengaruh sampai pada kelahiran Sang Mesias. Tapi yang pasti, mereka diperhitungkan karena kesetiaan mereka. Anak muda mau dipakai Tuhan? Setialah dan yakinlah bahwa Tuhan bisa memakaimu sebagai alat- Nya, siapapun kamu dan apapun latar belakangmu. Amin. (DLW)