Berani Karena Benar S OBAT obor, orang yang teguh dalam kebenaran tak takut resiko apapun yang harus dihadapi dalam rangka mempertahankan kebenaran itu. Paulus itulah orangnya. Setahu Paulus ia tidak melakukan kesalahan apapun terhadap orang Yahudi atau hukum mereka. Paulus sesungguhnya memelihara hukum moral Perjanjian Lama lebih teliti dari setiap orang Yahudi yang hendak menghakiminya. Ia tetap teguh pada pembelaannya. Tidak jadi soal siapapun yang mengecam dia, hatinya sendiri tidak melakukannya dan karena itu lidahnya juga tidak akan mengecam dirinya sendiri. Itulah hebatnya orang yang benar. Ia tak mungkin mengkhianati hatinya sendiri dengan berkata berbeda dari apa yang ia pikirkan. Sampai binasa ia tetap akan mempertahankan bahwa dirinya tidak bersalah. Dibutuhkan orang muda yang punya prinsip seteguh ini dalam menyuarakan suara kebenaran Allah. Apalagi di masa sekarang, kekristenan menghadapi banyak sekali tekanan dari banyak orang yang merasa mayoritas. Sedikit sekali yang berani menyatakan kebenaran karena takut tekanan massa yang garang dan mencancam keselamatan jiwa.
Ketika tiba gilirannya berbicara, Paulus mempertahankan pembelaannya bahwa ia tidak bersalah” “aku sedikit pun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi mupun terhadap Bait Allah atau terhadap Kaisar”. Paulus mengetahui bahwa patokan- patokan hukum Taurat tidak pernah berubah sebagaimana halnya Allah tidak pernah berubah. Baginya, hukum Taurat itu kudus baik dan rohani, mengungkap watak Allah dan menuntut hidup yang benar. Malah para pemimpin Yahudi itulah yang munafik karena mereka menggunakan hukum Taurat yang seharusnya menjadikan mereka mengasihi Allah dan manusia, malah untuk menghakimi manusia bahkan mencari pembenaran untuk membunuh Paulus. Sikap berani karena benar inilah yang dibutuhkan dari pemuda gereja sat ini. Berani menyatakan kebenaran, tidak takut sekalipun menghadapi tekanan, apalagi ketika kita berhadapan dengan perbedaan politik dalam hidup masyarakat saat ini. Beranilah karena benar, wahai pemuda gereja! Amin. (DLW).