Hidup senang, dan bahagia juga di berkati adalah dambaan setiap orang. Untuk mewujudkan semua ini sebagai manusia kita harus saling mengasihi, mengahargai, menghormati, dan memperlengkapi, bukan hanya untuk keluarga, teman, sahabat, tapi juga untuk sesama manusia. Di lingkungan kita hidup tidak dapat di pungkiri bahwa kita manusia dalam hal ini orang percaya kepada Tuhan punya keunikkan masing-masing, ada keterbatan dan ada kelemahan, tapi kita juga punya kelebihan kita masing-masing, untuk itulah kita di berikan kesempatan oleh Tuhan untuk saling mengasihi, menghormati, dan menghargai juga memperlengkapi sesama kita manusia, baik dalam kehidupan berjemaat tapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Kita menyadari juga akan setiap keterbatasan yang ada dalam diri kita kadangkala menimbulkan perbedaan yang memicu konflik.tak jarang juga hanya karena perbedaan sampai menimbulkan kerusuhan, antar pribadi, keluarga, kelompok, jemaat, dan Masyarakat. Namun sebagai orang yang percaya kita terus di ajak untuk hidup saling berdampingan, saling menghargai, dan menghormati satu dengan yang lain.
Perenungan kita saat ini berbicara tentang KASIH, kitab Roma 12:9-21 menjadi pokok perenungan kita. Dalam ayatnya yang ke-9-12 di sana di katakan bahwa ”Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. ” dalam terjemahan kitab yang lain di sana di katakan bahwa Kamu harus mengasihi orang lain dengan tulus hati, itu berarti kata mengasihi dalam ayat ini, menekankan kepada kita untuk tidak berpura-pura dalam mengasihi orang. Bukan hanya di tuntut untuk mengasihi orang lain, tapi kita juga di ajarkan untuk menjauhi atau membenci hal yang jahat. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara: Kata Yunani untuk saling mengasihi hanya muncul di sini dalam PB dan khususnya digunakan untuk menggambarkan kasih antara anggota-anggota keluarga.
Kalau kita dapat membaca ayat ini secara berulang kali kita pasti dapat menemukan apa yang sebenarnya ingin Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita, sebagai manusia kita sangat menyadari semua keterbatasan kita, kita tidak mampu untuk mengasihi sesama kita, kita tidak mampu mengasihi musuh kita, bahkan mungkin secara tidak sengaja kita tidak mampu untuk mengasihi diri kita sendiri, apalagi untuk mengasihi Tuhan Yesus Kristus yang sudah lebih dahulu mengasihi kita. Terkadang, kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita, atau mungkin kita terlalu sibuk dengan pelayanan kita, atau kadangkala kita terlalu sibuk untuk sesuatu yang sudah di luar kemampuan kita, sampai akhirnya kewalahan untuk mengatasi hal yang sebenarya bukan porsi kita untuk kita kerjakan. Dan di saat itulah kasih yang seharusnya dapat kita terapkan dalam kehidupan sebagai orang percaya tidak dapat kita lakukan.
Ayat 13-18 Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang, Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan. Tetapi berilah tempat kepada murka Allah Secara harfiah dikatakan ”tetapi berilah tempat kepada murka”. Namun ”murka” di sini memang menunjuk pada murka Allah. Sebagai orang yang percaya Kita di izinkan Tuhan untuk bekerja, untuk mengusahakan kehidupan kita, tapi kita juga di berikan hikmat dari Tuhan untuk mengerjakan bagian kita masing-masing sesuai dengan semangat dari Roh yang Allah berikan. Supaya kita dapat bergembira, kita mampu untuk bersabar di dalam kesusahan, dan dalam setiap waktu kita bisa mengucap syukur dalam doa kita kepada Tuhan. Jauhkanlah diri kita dari setiap hal yang kita tahu membawa kita dalam pencobaan. kita pun bisa minta pertolongan kepada Tuhan Yesus Kristus supaya Tuhan dapat memberkati orang-orang yang kejam dalam kehidupan kita, karena kita di ajarkan untuk tidak saling mengutuk apalagi kepada sesama kita manusia, walaupun kita sadar ini bukan hal yang mudah tapi dengan pertolongan TUHAN, dan hati yang mau membuka diri kita akan mampu melakukan hal yang tidak mudah menjadi sumber kedamaian dalam kehidupan kita.
Ayat 18-21: Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! Dari ayat ini menolong kita Sebagai orang yang percaya untuk hidup di zaman yang semakin modern, dengan segala kemajuan zamannya, dan dengan segala mode kehidupan yang di lalui, kita menyadari bahwa gaya hidup menjadi sumber utama dalam hal perbedaan, ketika kita melihat fenomena bahwa, banyak sekali di dalam media sosial masalah yang muncul hanya karena sifat yang menuntut untuk gaya hidup melebihi orang lain, bahkan tanpa kita sadar kita selalu berusaha untuk memperbudak diri kita sendiri untuk mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman yang ada, tanpa kita sadari ternyata itu salah satu yang membuat hidup kita jauh dari rasa damai. Karena itu lah firman Tuhan pun mengingatkan kita untuk mari berbahagia ketika melihat orang lain berbahagia, dan mari kita lebih menangis ketika melihat orang lain menangis, itu tandanya bahwa ketika ketika melihat sesama kita berhasil, hidupnya berkelimpahan, mari kita turut bersukacita dengan apa yang Tuhan anugerahkan kepada mereka, karena itu yang Tuhan inginkan, bukan iri hati, bukan dendam, bukan hawa nafsu terhadap dunia, Tuhan juga menekankan lewat firmannya bahwa, ketika melihat orang lain menangis kita seharusnya lebih menangis untuk memperlihatkan bahwa kita memiliki kasih yang tidak pura pura kepada sesama kita, jauhkanlah dalam pikiran kita untuk bersukacita ketika melihat orang lain ada dalam pergumulan, karena bukan hal itu yang Tuhan inginkan dari orang orang yang percaya kepadaNyaAjarkanlah diri kita untuk dapat bergembira ketika kita melihat orang lain berbahagia, dan ajarkanlah kita untuk dapat lebih menangis ketika melihat orang lain menangis.
Kalau kita merasa ini adalah hal yang sangat sulit untuk kita lakukan dalam kehidupan kita, lakukanlah sampai dimana kita mampu untuk melakukan dan selebihnya biarkan cara TUHAN untuk melanjutkan bagiannya, kita hanya perlu membuka hati dan biarkan Tuhan untuk masuk dalam hidup kita dengan semua hal yang ingin DIA kerjakan, kesusahan, pergumulan, dan penderitan tidak akan melebihi kasih Tuhan Yesus kepada kita orang percaya, asal kita bersedia untuk hidup dengan apa yang dikehendaki TUHAN.
Pesan Firman Tuhan bagi kita sekalian, janganlah membalas kejahatan, buatlah apa yang dianggap baik oleh semua orang. Tanamkanlah dalam hati dan pikiran kita selaku orang percaya bahwa ”kita akan berusaha sedapat mungkin untuk hidup berdamai dengan semua orang, dengan tidak membalas dendam, dan membiarkan Alah yang menghukum, karena di dalam Alkitab tertulis Akulah yang membalas. Aku yang akan menghukumnya, ” dan dengan tidak berpura-pura kita akann memberikan pertolongan kepada mmereka yang membutuhhkan pertolongan kita. Karena itu ketahuilah firman Tuhan ini, dan janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
TUHAN YESUS MENOLONG KITA SEMUA UNTUK MELAKUKAN FIRMAN-NYA