Mazmur 25:12–14,
Kebahagiaan Orang Yang Takut Akan Tuhan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kita semua ingin bahagia bukan? Tuhan Allah juga menginginkan kita bahagia. Tak heran manusia berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan walau terkadang dengan cara yang keliru. Ada yang menjadikan harta benda dan jabatan sebagai landasan untuk mendapatkan kebahagiaan. Mereka berpendapat bahwa dengan memiliki harta benda semua keinginan bisa terpenuhi dan dengan memiliki jabatan bisa punya kekuasaan untuk mengendalikan orang lain. Orangtuapun sering merasa bangga ketika bisa mewariskan tanah, harta yang melimpah untuk anak cucu.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Mewariskan harta kekayaan kepada anak cucu tidaklah salah, namun kalau fokusnya terarah pada materi dengan mengabaikan pengajaran iman justru dapat mengakibatkan penderitaan bukan kebahagiaan. Karena yang diwariskan itu bersifat tidak kekal dan justru dapat membuat anak cucu menjadi generasi penikmat tidak yang siap berjuang bersusah payah dan serakah, maunya yang instan. Akibatnya harta yang seharusnya menjadi berkat justru sering menjadi sumber masalah. Banyak kasus kakak beradik bertengkar, saling mengancam bahkan saling membunuh karena harta warisan.
Firman Tuhan hari ini, menegaskan kepada kita bahwa bagi orang yang takut akan Tuhan Allah, “Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.” Hal ini harus diingat jangan sampai dilupakan sebagai resep bahagia. Orang yang takut akan Tuhan Allah ialah mereka yang bergaul akrab dengan-Nya dan fokus hidupnya merenungkan firman dan melakukan kehendak-Nya. Sementara orang yang mencari kebahagiaan di luar Tuhan Allah akan merasakan kebahagiaan semu, frustasi, kehancuran dan penderitaan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sebagai keluarga Kristen, marilah kita melandaskan kebahagiaan dengan hidup bergaul akrab dengan Tuhan Allah. Janganlah kita mudah tergiur oleh tawaran dunia yang seakan menyenangkan tapi menghanyutkan dan menjerumuskan dalam kesesatan. Jadikanlah keluarga kita sebagai basis pengajaran iman yang sehat, wariskan ketekunan, etos kerja keras dan ketaatan, maka Tuhan Allah akan menunjukkan jalan bagi kita untuk meraih kebahagiaan lahir dan batin. Kita akan menyaksikan anak cucu menjadi generasi pejuang yang tidak gampang menyerah. Tetapi setia dan siap mengikuti proses Tuhan Allah. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, jadikan dan mampukanlah keluarga kami menjadi basis pengajaran iman yang sehat, agar kami dapat mengerti kehendak-Mu dan hidup di dalamnya. Sehingga kami akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucu akan mewarisi bumi. Amin.