Mazmur 25:15–19,
Arahkan Matamu Kepada Tuhan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Berbagai pergumulan mengiringi hidup kita yang sering mendatangkan penderitaan, kesengsaraan dan ketiadaan harapan. Ada begitu banyak peristiwa yang mengenaskan diakibatkan oleh karena tidak mampu menanggung penderitaan dan kesengsaraan. Padahal penderitaan dan kesengsaraan terkadang dipakai Tuhan Allah untuk membawa seseorang fokus pada besarnya kuasa kasih-Nya.
Firman hari ini menceritakan ketika Daud mengalami penderitaan dan kesengsaraan ia mengarahkan pandangannya kepada Tuhan Allah. “Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring”(ay 15). Sikap hati yang sungguh hanya mau bergantung penuh kepada Tuhan Allah. Mata dan kaki adalah dua organ tubuh yang penting dalam perjalanan hidup manusia, di mana kaki akan terarah langkahnya, manakala fokus penglihatan terarah pada titik yang benar.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Daud memberikan kesaksian tentang imannya bahwa dalam keadaan tidak berdaya, menderita dan sengsara karena terkunkung oleh musuh, jangan tenggelam dalam masalah tetapi teruslah memandang kepada Tuhan Allah. Jangan membiarkan diri kita terbelenggu dalam penderitaan dan kesengsaraan atau mencari pertolongan di luar Tuhan Allah. Bangun terus komunikasi yang baik dengan-Nya dan bergaullah dengan karib bersama orang yang selalu mencari Tuhan Allah. Ketika pandangan kita terfokus pada Tuhan Allah maka mata kita akan terbuka melihat tindakan yang benar. Sikap hati yang terarah kepada Tuhan Allah akan memberikan komando kepada mata untuk terus memandang kepada kehendak-Nya dan akan bereaksi pada kaki untuk melangkah keluar dari kungkungan dosa.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Daud menyadari bahwa belenggu dosa seakan membuat Tuhan Allah berpaling dari padanya yang membuat ia sangat menderita, sengsara dan kesepian. Daud terus membangun komunikasi dengan Tuhan Allah, memohon belas kasihan-Nya. Sebab ia merasakan kesusahannya semakin besar ketika menjauh dari Tuhan Allah. Dalam keadaan yang sangat menderita matanya terus terarah pada Tuhan Allah dan berseru “Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku” (ay 16). Hanya oleh belas kasih Tuhan Allah, maka manusia bisa terbebas dari penderitaan karena dosa. Oleh karena itu, marilah mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Allah, sebesar apapun penderitaan dan kesengsaraan yang sedang kita alami, janganlah mata kita berkedip. Fokuslah melihat kepada Tuhan Allah maka kakimu akan diarahkan oleh kuasa kasih-Nya untuk melangkah penuh harap menggapai kemenangan dan kebahagiaan. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, ajarlah kami untuk mengerti bahwa Engkau sangat peduli dengan pergumulan hidup kami. Arahkanlah mata kami hanya melihat pada jalan-Mu, agar langkah kami dituntun untuk keluar dari belenggu dosa. Amin