Zakharia 8:18-19
(18) Datanglah firman Tuhan semesta alam kepadaku, bunyinya:
(19) ”Beginilah firman Tuhan semesta alam: Waktu puasa dalam bulan yang keempat, dalam bulan yang kelima, dalam bulan yang ketujuh dan dalam bulan yang kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah kebenaran dan damai!”
Cintailah Kebenaran Dan Damai
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Kata cintailah kebenaran dan damai sangat mudah diucapkan, namun dalam praktik hidup sehari-hari yang diperlihatkan justru bertolak belakang dengan apa yang dikatakan. Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan dari orang-orang yang mendengar dan melihatnya. Bahkan masih ditemui realitas hidup dalam kepalsuan, memanipulasi sesuatu hal untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Dapat dipastikan bahwa sesuatu yang tidak benar dan jujur akan menciptakan suasana hidup yang tidak ada kedamaian. Bagaimana agar orang percaya dapat mencintai kebenaran dan damai?
Firman saat ini, Nabi Zakharia menyampaikan firman Tuhan bahwa: “Waktu berpuasa dalam bulan yang keempat, dalam bulan yang kelima, dalam bulan yang kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan yang mengembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah kebenaran dan damai.” (Ayat 19). Ternyata berpuasa membawa umat untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan Allah, fokus perhatian pada kehendak-Nya, tidak sibuk dengan urusan sendiri, memberi perhatian untuk menunjukan kasih kepada sesama dan terhindar dari berbuat jahat. Berpuasa menjadikan hati sanubari memancarkan kegirangan dan sukacita dalam perayaan yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Berpuasa mengajak umat untuk cintailah kebenaran dan damai. Puasa adalah satu cara menumbuhkan rasa mencintai kebenaran dan damai.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Bagi kita keluarga Kristen saat ini, berpuasa sering hanya dipahami tidak makan dan tidak minum. Namun apalah artinya berpuasa jika tidak mencintai kebenaran, keadilan dan damai. Kaena itu marilah kita berpuasa, mengendalikan kehendak diri untuk mengikuti kehendak-Nya. GMIM mengajak jemaat berpuasa dengan menghasilkan tindakan-tindakan diakonal bagi sesama yang layak untuk mendapatkan sentuhan kasih yang konkrit. Juga kita saat ini melaksanakan kemitraan antar jemaat. Hal ini merupakan wujud nyata dari kita mencintai kebenaran sehingga yang tercipta suasana keseimbangan dan saling menolong yang penuh dengan damai sejahtera. Jangan takut, lakukanlah firman ini pasti Tuhan Allah memberkati kita sekalian. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukanlah kami untuk senantiasa mencintai kebenaran dan menciptakan damai. Kiranya tekad kami benar-benar terwujud dalam tindakan-tindakan yang konkrit dari ibadah-ibadah dan puasa yang kami dilakukan. Amin.