ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kita berada di tahun baru, tahun rahmat Tuhan seperti berada di suasana dan era baru. Era baru selalu diikuti dengan harapan yang lebih baik kiranya menjadi kenyataan. Entah dalam hidup pribadi, keluarga, jemaat dan masyarakat. Kendari tahun yang baru di dunia kita sementara dan akan menjalaninya menawarkan hal-hal yang mungkin membuat kita tertarik untuk menjadi bagian dalam hidup. Mungkin tawaran itu adalah hal yang menjanjikan masa depan yang indah dan terjawabnya kerinduan kita selama ini. Namun di pihak lain, mungkin juga tawaran-tawaran itu adalah tawaran yang awalnya kelihatan indah namun akhirnya akan menjerumuskan kita pada kenyataan yang mengecewakan atau bahkan membinasakan.
Sebagai orang percaya, sesungguhnya kita berada dalam realitas kenyataan yang akan menyediakan berbagai tawaran yang menuntut kita bijaksana menentukan pilihan. Pilihan yang tepat akan mengantar kita menuju pada kehidupan yang sesungguhnya. Tetapi pilihan yang salah akan membinasakan.
Oleh karena itu di minggu berjalan ini perenungan kita akan dituntun oleh tema, “Pilihlah Kehidupan, Supaya Engkau Hidup, Baik Engkau Maupun Keturunanmu.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Ulangan dalam bahasa Ibrani disebut Eleh Haddebarim (Inilah perkataan-perkataan). Nama kitab ini diambil dari kata-kata pertama kitab ini dalam bahasa Ibrani. Kitab ini memberi penekanan yang sangat penting terhadap Yerusalem sebagai pusat peribadatan atau pusat kultus Israel. Sementara itu, juga diberi penegasan bahwa hanya ada satu tempat kudus yang dipilih Allah yaitu Bait Allah di Yerusalem dan hanya ada satu Tuhan yaitu YHWH.
Teks Alkitab Ulangan 30:11-20 berisikan bagian dari pidato Musa yang disampaikannya kepada orang Israel manakala umat Tuhan akan memasuki tanah Kanaan. Israel akan memulaikan babak baru dalam hidup mereka setelah perbudakan di Mesir dan mengembara di padang gurun. Suatu kehidupan yang tentu berbeda dari keadaan sebelumnya. Sekarang Musa mengingatkan kembali bahwa perintah atau firman yang menjadi penuntun hidup sebagai umat Tuhan bukan lagi hendak dicari di mana-mana atau ditempat lain tapi sesungguhnya sangat dekat dengan mereka. “Sangat dekat” ( קָר֥וֹב qā-rō-wḇ ) artinya firman Tuhan (Torah) itu memang dekat dengan umat Tuhan sebab selalu dibacakan dan diingatkan dalam setiap perayaan hari-hari raya umat. “Di dalam mulut” berarti firman itu selalu dibacakan dan dihafalkan. Serta “di dalam hati” berarti selalu diingat karena menjadi bahan hafalan secara terus-menerus.
Oleh karena itu Musa memperhadapkan kepada mereka suatu keadaan yang dapat mereka pilih sebagai umat Tuhan tatkala mereka hendak menduduki tanah perjanjian itu. “Kehidupan” (הַֽחַיִּ֖ים ha-ḥay-yîm) dan “Keberuntungan” (haṭ-ṭō-wḇ; “Baik”) atau “Kematian” (הַמָּ֖וֶת ham-mā-weṯ) dan “Kecelakaan” (hā-rā‘. “Jahat). Itulah yang menjadi pilihan mereka sebagai umat Tuhan yang akan menduduki tanah perjanjian. Menarik bahwa di antara pilihan-pilihan yang mempunyai konsekuensi itu, Musa memberi tawaran sekaligus nasihat agar memilih mengasihi Tuhan Allah, hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya mereka hidup.
Hidup yang dimaksud adalah keadaan kehidupan yang utuh dan terpuaskan dalam persekutuan dengan Tuhan Allah. Bahkan hidup yang dipilih oleh karena taat dan setia kepada Tuhan Allah akan berakibat pada keturunan yang bertambah banyak (Bertambah banyak keturunan adalah tanda/simbol berkat dalam dunia perjanjian Lama) dan mewarisi tempat atau negeri yang diberikan Tuhan Allah. Sebaliknya apabila umat Tuhan menyembah allah lain dan beribadah kepadanya, maka konsekuensi yang akan mereka alami adalah kebinasaan (אָבֹ֖ד ’ā-ḇōḏ ) dan tidak akan lanjut umur, sebagai tanda tidak menikmati kehidupan yang diberkati. Bandingkan dengan “Hidup dan bertambah banyak” dalam ayat 16).
Lalu Musa sekali lagi mengulang apa yang ia perhadapkan kepada umat Tuhan untuk dipilih atau dijalani yaitu Kehidupan atau Kematian, berkat atau kutuk sambil “memanggil langit dan bumi menjadi saksi.” Dalam dunia Asia Barat Daya Kuno langit dan bumi dianggap mempunyai kuasa ilahi sehingga sering dijadikan sebagai saksi. Namun dalam kehidupan Israel, langit dan bumi itu bukan sebagai dewa-dewa tetapi sebagai ciptaan Tuhan Allah.
Musa menegaskan kepada umat Israel “Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup baik engkau maupun keturunanmu” (Ayat 19). Memilih kehidupan berarti Israel akan merasakan berkat di tanah yang diberikan Tuhan Allah sebagaimana janji-Nya sejak dari bapa-bapa leluhur Israel yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Juga umat akan hidup dan lanjut umur apabila mereka mengasihi Tuhan Allah, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya.
Makna dan Implikasi Firman
- Tahun yang baru ibarat fase dan era baru yang akan dijalani lagi oleh kita sebagai orang percaya pasti diperhadapkan dengan pilihan-pilihan hidup. Disadari pula bahwa setiap pilihan pasti mempunyai konsekuensi. Sebagaimana orang Israel yang akan masuk dan menduduki tanah perjanjian diingatkan Musa untuk memilih kehidupan dengan jalan mengasihi Tuhan Allah, mendengar perintah-Nya dan berpaut kepada-Nya maka umat akan menikmati berkat di tanah perjanjian itu. Demikian pula kita menjalani hidup di tahun yang baru ini agar memilih kehidupan yang setia kepada Tuhan Allah.
- Situasi dan kondisi apapun hidup yang kita jalani, hidup kita ada dalam pilihan berkat atau kutuk. Orang percaya diingatkan bahwa dalam keadaan apapun kita dan anak-anak kita harus hidup setia dan mendengarkan perintah Tuhan bukanlah sebuah pilihan tetapi harus menjadi ciri utama dalam hidup kita. Mengasihi Tuhan Allah, mendengar suara-Nya dan berpaut kepada-Nya adalah tuntutan hidup orang percaya sehingga hidup dan berkat senantiasa menjadi milik kita dan keturunan kita.
- Keadaan baik ataupun kemakmuran yang dialami dalam hidup orang percaya berpotensi untuk hidup meninggalkan Tuhan Allah dan tidak lagi mengasihi Dia. Firman Tuhan bacaan kita ini mengingatkan agar kita tidak akan berpaling kepada allah lain. Di manapun dan dalam keadaan apapun yang dialami, kita dan keluarga kiranya tetap mengasihi Tuhan Allah.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa dan bagaimana seharusnya kehidupan orang percaya berdasarkan Ulangan 30:11-20?
- Apa saja yang harus kita lakukan sebagai orang percaya sehubungan dengan tema Pilihlah Kehidupan, Supaya Engkau Hidup, Baik Engkau Maupun Keturunanmu ?
- Bagaimana kita menyikapi situasi dan kondisi hidup dengan tawaran-tawaran dunia dan pilihan-pilihan yang ada di hadapan kita?
NAS PEMBIMBING: Ulangan 7:9
POKOK-POKOK DOA:
- Mendoakan Gereja dan semua orang percaya agar diberkati Tuhan.
- Mendoakan pemerintah bangsa dan negara senantiasa diberikan hikmat oleh Tuhan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab.
- Mendoakan GMIM semakin diberkati dan terus menjadi berkat.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ No. 2 “Suci, Suci, Suci”
Ses. Nas Pembimbing : NKB No. 161 Tuhan, Ambil Hidupku
Ses. Pengakuan Dosa: NNBT No. 31 “Dalam Dunia Penuh Kemelut”.
Ses. Pemberitaan Anugerah Allah: NKB No. 73 “Kasih Tuhanku Lembut”
Ses Pembacaan Alkitab: FirmanMu P’lita Bagi Kakiku”
Persembahan : NKB No. 197 “Besarlah Untungku”
Penutup: NKB No. 211 Pakailah Waktu Anugerahmu
ATRIBUT : Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.