TEMA: “Tuhan Berjalan di Depanmu”
BACAAN ALKITAB: Yesaya 52 : 11 – 12
Saudara yang dikasihi oleh Tuhan,
Segala puji dan hormat hanya bagi Allah dalam Yesus Kristus dan dalam tuntunan Roh Kudus yang sungguh menyertai dan memberkati perjalanan hidup orang percaya. Beberapa saat lagi kita akan meninggalkan tahun 2019 dan akan memasuki tahun 2020 dengan keyakinan bahwa Tuhan berjalan di depan kita. Banyak hal yang kita alami dalam mengarungi perjalanan di tahun 2019 baik sebagai pribadi, keluarga dan jemaat. Ada pengalaman yang mendatangkan sukacita dan damai sejahtera namun ada juga yang mendukakan hati. Namun suka dan duka dipakai Tuhan untuk kebaikan kita.
Nabi Yesaya (arti namanya, Tuhan menyelamatkan) adalah anak bin Amos. Ia mengadakan pelayanan nubuatnya di Yerusalem pada masa pemerintahan empat raja Yehuda yaitu Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia (Yesaya 1:1). Nubuat Yesaya untuk para buangan Yahudi di Babel jauh setelah kema-tiannya yang menekankan kuasa Allah untuk menyatakan berbagai peristiwa khusus di masa depan melalui para nabinya termasuk datangnya Mesias. Khusus bacaan hari ini Yesaya 52:11-12, merupakan bagian dari cerita tentang masa depan baru yang Tuhan janjikan bagi umat Israel. Yerusalem tinggal puing-puing namun akan dibangun kembali dan umat akan bergembira. Allah akan memberkati, menyertai dan melindungi orang-orang yang kembali dari pembuangan. Pembebasan orang-orang Yahudi dari Babel adalah sebuah panggilan yang diberikan kepada orang-orang yang tetap tinggal di pembuangan untuk keluar demi kebebasan mereka kembali ke tanah air mereka di Yerusalem sebab Tuhan menyelamatkan mereka untuk hidup baru. Kata menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Ayat 11, merupakan suatu ajakan untuk keluar dari Babel yang selama ini menawan mereka. Setelah mereka mendapat izin untuk meninggalkan perbudakan, janganlah mereka membuang-buang waktu. Umat juga harus berjaga-jaga supaya mereka tidak membawa serta kecemaran dari Babel: Janganlah engkau kena kepada yang najis. Hal ini dimaksudkan supaya mereka harus meninggalkan dosa yang tidak berkenan kepada Tuhan. Apalagi mereka sering berubah setia kepada Tuhan serta melakukna perbuatan dosa. Mereka gampang sekali terpengaruh dengan penduduk setempat. Umat harus bergegas keluar dari tengah-tengah mereka dan menyucikan diri. Jadi ketika mereka menerima rahmat untuk sebuah pembebasan maka mereka harus menyucikan diri terutama orang-orang yang mengangkat perkakas rumah Tuhan yaitu para imam yang bertugas menjaga perkakas bait suci, Ezra 1:7. Mereka harus mengangkat perkakas rumah Tuhan sebagai tanggungjawab untuk menjaga ketetapan-ketetapan Allah supaya tetap murni dan utuh. Mereka yang dipercayakan untuk tugas ini, harus bersih, membasuh tangan mereka dalam ketidakbersalahan dan dengan begitu mengelilingi mezbah Allah dan mengangkat perkakas dan menjaga diri mereka sendiri supaya tetap murni. Mereka harus hidup kudus sebab Allah adalah kudus. Ayat 12, sungguh kamu tidak akan buru-buru keluar. Umat Tuhan harus mempersiapkan diri untuk keluar dari perbudakan termasuk membawa kembali barang-barang yang pernah dirampas oleh Babel untuk mengambil kembali barang-barang dari bait Allah ( 2 Raja-Raja 25:13-17). Allah mengingatkan mereka untuk mengumpulkan benda-benda kudus yang telah dirampas itu dan membawa kembali ke Yerusalem. Hendaknya mereka bergantung pada hadirat Allah bersama mereka atau yang menyertai mereka dalam perlindungan-Nya. Tuhan memberi kebebasan yang terhormat kepada umat Israel untuk keluar dari Bebel sebab Tuhan akan berjalan di depan mereka sebagai panglima dan komandan mereka, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisan mereka atau membentengi mereka. Allah akan mengumpulkan orang-orang yang tertinggal. Allah akan memimpin di depan mereka maupun menjaga di belakang mereka. Ia akan melindungi mereka dari musuh-musuh yang menghampiri mereka sebab dengan perkenanan-Nya, Ia akan menaungi mereka.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,
Suatu hal yang pasti bahwa Tuhan telah menyertai perjalanan hidup kita pada tahun yang hampir lewat walaupun harus diakui seringkali kita merasa takut dan cemas dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Ketakutan itu dapat disebabkan oleh karena pergumulan dan masalah ekonomi ataupun kesehatan yang dihadapi oleh pribadi dan keluarga. Tapi sebagai orang yang beriman kepada Tuhan yang Mahakuasa kita tetap menyakini bahwa Allah berserta bahkan Tuhan berjalan di depan kita memasuki tahun baru 2020. Karena itu sebagai orang Kristen dan warga gereja hendaknya kita menjauhkan diri dari kenajisan, mabuk-mabukkan, berjudi, korupsi dan perbuatan dosa lainnya dalam kehidupan pribadi dan berkeluarga. Hal ini dapat menghalangi berkat Tuhan untuk tahun yang baru. Dipenghujung tahun 2019 kita diajak untuk saling berdamai. Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang, 2 Korintus 5:17. Walaupun berat rasanya tetapi kita harus berani untuk memaafkan dan mengasihi sesama manusia. Kita harus berjuang untuk lebih giat dan rajin beribadah serta rajin bekerja supaya mendapatkan rejeki/uang untuk kebutuhan keluarga dan pelayanan gereja. Sebagai jemaat marilah kita memilih kehidupan yang berdasarkan cinta kasih Kristus. Hidup dalam kekudusan dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus sebab Dia akan menghantar kita memasuki tahun rahmat 2020. Perkakas Tuhan adalah kita jemaat sebagai satu persekutuan yang dipanggil untuk melakukan perbuatan yang baik sebagai jawaban atas kasih karunia Tuhan Allah dalam Yesus Kristus yang sudah terlebih dahulu menyelamatkan kita. Kita yakin bahwa di tahun baru, Tuhan akan berjalan di depan kita. Amin.