Matius 20:26-28
DODOKUGMIM.COM – Apa saja yang diajarkan Yesus mengenai karakter yang harus kita miliki untuk menjadi kawan sekerja-Nya? Contohi teladan Yesus,
Pertama, Memiliki inisiaif yang tinggi (ay.26). Inisiatif adalah suatu kemampuan untuk menemukan ide, mengembangkan ide serta cara-cara baru dalam memecahkan permasalahan.
Dalam perikop yang kita baca ini menjelaskan tentang permintaan ibu Yakobus dan Yohanes kepada Yesus agar anak-anaknya mendapatkan posisi yang paling baik dalam kerajaan Allah nantinya. Posisi kiri dan kanan Yesus memiliki arti bahwa mereka harus lebih dari murid yang lainnya. Menjadi orang kepercayaan dan dinomorsatukan.
Namun, Yesus menjawab bahwa itu akan diberikan kepada orang-orang pilihan Allah. Kemudian Yesus memberikan paradigma yang baru bagi mereka mengenai konsep menjadi orang kepercayaan atau yang dinomorsatukan. Jika pemerintah memerintah rakyatnya dengan tangan besi sangat berbeda dengan orang-orang yang akan menjadi pelayan-Nya.
Ay.26 menjelaskan bahwa sikap inisiatif yang tinggi sangat dibutuhkan dalam mengerjakan tugas tanggung jawab dari Allah yaitu pelayanan. Menjadi yang terbesar harus menjadi pelayan. Yesus telah memberikan teladan bagaimana Dia berinisiatif untuk melayani manusia yang berdosa dengan mati di kayu salib. Dia merendahkan diri-Nya untuk menjadi manusia sama seperti kita agar manusia terlayani dan mendapatkan hidup yang kekal.
Kedua, Memiliki motivasi yang murni (ay.27). Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya.
Murni adalah tidak bercampur dengan yang lain dan belum dapat pengaruh luar. Hal yang kedua Yesus katakan bahwa seseorang yang ingin terkemuka harus menjadi hamba. Hamba dalam bah.Yunani doulos (budak). Pada zaman PB, seorang budak dapat dibeli atau dijual sebagai komoditi.
David Watson menyatakan: “Seorang budak adalah seorang yang sama sekali tidak memiliki kepentingan diri sendiri. Dalam ketaatan penuh kerendahan hati ia hanya bisa berkata dan bertindak atas nama tuannya. Yesus telah memberikan contoh dan teladan bagaimana pengorbanan-Nya di Kalvari merupakan kerinduan hati yang lahir karena motivasi yang murni.
Siapakah kita manusia sehingga layak menerima kasih Allah? apa yang dapat manusia berikan sebagai gantinya? TIDAK ADA! Kasih Allah menyelamatkan manusia tanpa pamrih dan tidak menuntut balas.
Ketiga, Memiliki hati yang rela berkorban (ay.28). Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri.
Ay. 28 merupakan penekanan dari kedua hal yang telah Yesus jelaskan sebelumnya. Di sini diberikan contoh nyata bagaimana Anak Allah dengan inisiatif yang tinggi datang ke dunia dengan motivasi yang murni yaitu untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (melayani bukan dilayani).
Dia meninggalkan tahta-Nya dan melepaskan semua keTuhanan-Nya untuk melayani manusia. Padahal sebagai Tuhan di atas segala tuan, harusnya Ia mendapatkan perlakuan istimewa dari semua manusia. Namun, Dia rela berkorban untuk melayani manusia. Raja yang berhati hamba telah Yesus teladankan bagi setiap kita umat yang percaya.
Kita adalah orang-orang yang telah diciptakan Allah dengan sempurna, dipilih Allah untuk diselamatkan dan dipanggil untuk menjadi kawan sekerja-Nya. Milikilah inisiatif yang tinggi, milikilah motivasi yang murni dan milikilah sikap yang rela berkorban dalam mengerjakan pelayanan! AMIN. (dodokugmim/rogermentaruk)