DODOKUGMIM.COM, MANADO – Keputusan BPMS GMIM tentang refungsionalisasi gedung gereja ditanggapi beragam oleh jemaat-jemaat GMIM. Ada yang siap menerapkannya, ada juga yang menolak untuk memulai di Bulan Juli ini. Semua keputusan punya dasar pertimbangan berbeda.
GMIM Sentrum Manado Wilayah Manado Sentrum, siap beribadah kembali di gedung gereja. “Kami sudah siap, karena sudah melakukan uji coba kemarin tanggal 5 Juli 2020,” tutur Ketua BPMJ GMIM Sentrum Manado Pdt. Florence Monigir-Laoh, M.Th, Senin (6/7/2020).
Ia menjelasan, berbagai persiapan telah di uji coba pada Hari Minggu (5/7/2020) dengan mengacu pada prosedur tetap yang dikeluarkan Pemerintah Sulawesi Utara. “Mengukur panas, menjaga jarak, menyiapkan tempat cuci tangan serta hand sanitizer dan juga penyemprotan disinfektan yang dilakukan satu jam sebelum dan sesudah ibadah,” ungkapnya.
Terkait kehadiran jemaat hanya 40% dari kapasitas gedung gereja, kata dia, maka ibadah diadakan sebanyak empat kali, mulai pukul 06.00, 09.00, 15.00 dan 18.00 di setiap Hari Minggu.”Lansia yang sehat atau tidak memiliki penyakit penyerta dapat beribadah di gereja,” ucap dia sembari menjelaskan Jemaat Sentrum memiliki 16 Kolom dengan 356 KK sebagai anggotanya.
GMIM Bukit Karmel Sarongsong II Wilayah Airmadidi II, juga sudah melakukan uji coba pada Minggu (5/7/2020) dengan melaksanakan ibadah di gedung gereja.“Karena melihat situasi, sudah bisa dilaksanakan maka keputusan ini diambil. Setelah sidang majelis jemaat kami langsung bergerak untuk mempersiapkan. Gedung gereja dibersihkan, tempat duduk diberi jarak dengan membuat tanda silang di bangku gereja dan menyediakan semua peralatan yang diperlukan seperti tempat cuci tangan, sabun, dan pengukur suhu tubuh juga di depan gereja dipasang baliho penjelasan protab kesehatan penanganan Covid 19” jelas Ketua BPMJ GMIM Bukit Karmel Sarongsong II Pdt. Femmy Warouw – Josephus, M.Th.
Ia menuturkan, protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat dan sebelumnya telah disosialisasikan kepada jemaat. “Pelaksanaan Ibadah Jemaat di gedung gereja diatur dengan pembagian kolom. Subuh jam 05.00 WITA Kolom 1 – Kolom 5, Pagi jam 09.00 WITA Kolom 6 – Kolom 10, Sore jam 18.00 WITA Kolom 10 – Kolom 14. Setiap minggu akan bergantian jadwalnya. Sebelum ibadah dimulai ruangan ibadah disemprot menggunakan desinfektan, juga setelah ibadah. Anggota jemaat yang sakit, lansia, bayi dan balita beribadah di rumah. Semua yang datang beribadah wajib menggunakan masker. Saat memasuki pagar gereja, jemaat memasukan persembahan yang sudah dipersiapkan, mencuci tangan, diukur suhu tubuhnya, masuk ke dalam ruangan ibadah, memilih tempat duduk yang sudah diberi jarak dan siap mengikuti ibadah,” terangnya.
Di GMIM Petra Wangurer Barat Wilayah Bitung VIII juga sudah dimulai refungsionalisasi gedung gereja. Minggu (5/7/2020) ibadah dilaksanakan di gedung gereja dengan mengikuti pedoman yang diberikan BPMS GMIM. “Senang bisa kembali beribadah digereja,” ungkap Dikdik Sebastian, anggota jemaat GMIM Petra Wangurer Barat. Ia datang dengan menggunakan masker dan langsung disambut oleh anggota Panji Yosua di gerbang gereja untuk dicek suhu badan, mencuci tangan, serta meletakkan persembahan sebelum masuk ke dalam gereja.
Ibadah dipimpin Ketua BPMJ GMIM Petra Wangurer Barat Pdt. Dicky Berty Paat S.Th, dengan durasi satu jam..“Kami mengacu dari surat edaran BPMS tentang persiapan New Normal dan juga telah mendapat surat izin dari gugus tugas kota Bitung. Sebelum ini dilaksanakan sudah disosialisasikan kepada jemaat,” jelas Paat.
Tapi tidak semua jemaat siap. Pemberitahuan BPMS ini ditanggapi berbeda Jemaat GMIM Efrata Paal 2 Wilayah Manado Timur IV. Ketua BPMJ GMIM Efrata Paal II Pdt Evangeli Karamoy, M.Th, MPd.K, menuturkan, Jemaat Efrata Paal II belum akan melaksanakan ibadah jemaat di gedung gereja. “Karena Manado masuk zona merah dan perlu ada surat dari gugus tugas Covid 19, juga perlu persiapan yang matang maka kami belum akan melaksanakan Ibadah Jemaat di gedung gereja,” tegas Karamoy yang juga Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah Manado Timur VI.
Meski diakuinya, keadaan masyarakat di wilayah Jemaat Efrata Paal 2 berkaitan dengan penyebaran Covid-19 sebenarnya tidak terlalu mengkhawatirkan. “Sampai hari ini belum ada anggota jemaat yang dinyatakan positif Covid-19. Memang di bulan Mei, pernah ada masyarakat di sekitar gedung gereja yang terpapar virus ini, tetapi bukan anggota jemaat dan sudah dinyatakan sembuh,” tutur Karamoy
Menurutnya, pihaknya akan melaksanakan refungsionalisasi gedung gereja secara bertahap di waktu mendatang. “Gedung Gereja nanti akan dibuka kembali, tapi tidak langsung dibuka setiap minggu, hanya sebulan sekali dan selanjutnya Ibadah dalam bentuk live streaming,” lanjut Karamoy
Di GMIM Markus Kinilow Wilayah Kakaskasen pun demikian. Mereka memilih masih melangsungkan ibadah di rumah masing-masing jemaat. “Kami belum bisa mengajukan permohonan ibadah di gedung gereja kepada pihak SATGAS karena salah satu jemaat kami masih dirawat dirumah sakit akibat COVID-19. Jadi kami masih beribadah dalam bentuk virtual, yakni melalui TV kabel dan live streaming media sosial,” kata Ketua BPMJ GMIM Markus Kinilow Pdt. Seska Kaparang, M.Th.
Meski begitu, ia mengatakan pihaknya akan mulai melakukan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru untuk refungsionalisasi gedung gereja yang nantinya akan diterapkan di jemaat. “Kami telah melakukan simulasi yang nanti dikemas dalam bentuk video guna sosialisasi. Kami akan berupaya sebaik mungkin agar supaya teknis pelayanan di normal baru nanti dapat dipahami bahkan melekat dalam diri jemaat,” lanjutnya.
Ia berharap keadaan membaik. “Kami akan terus melakukan evaluasi, tetapi harapan kami pada akhir Juli nanti kami akan mengajukan permohonan kepada pihak SATGAS COVID-19. Apabila diizinkan awal Agustus nanti jikalau semua berjalan dengan baik, kami boleh melansungkan ibadah di gedung gereja,” tutupnya.(dodokugmim/rogermentaruk/joukebambulu/geraldywantania/nandabonde)