DODOKUGMIM.COM, Minsel – Mengubah minat petani menggunakan pupuk organik dan meninggalkan pupuk kimia menjadi kendala berat yang dihadapi dalam program pemberdayaan Jemaat Sion Pinasungkulan. Demikian pernyataan Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat Sion Pinasungkulan Wilayah Modoinding Pdt Wailan Posumah, M.Th.
“Petani sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia. Jadi sulit bagi mereka untuk mengubah kebiasaan, karena memang menggunakan pupuk organik berarti menambah pekerjaan bagi mereka,” ujar Posumah. Padahal, lanjut dia, pupuk organik punya manfaat yang jauh lebih banyak.
Dibanding pupuk kimia, kata Posumah, pupuk organik memiliki keunggulan. Antara lain, meningkatkan hasil produksi, menghemat biaya produksi, ramah lingkungan, menyuburkan tanah untuk jangka panjang. “Tapi pupuk kimia masih lebih banyak diminati karena mudah didapat dan bisa langsung digunakan,” tambah Posumah.
Meski sulit, Posumah bersama sejumlah pelayan khusus terus menggalakkan penggunaan pupuk organik. “Kami sudah memulainya. Saya sendiri yang mengerjakan. Bersyukur ada vikaris pendeta yang menulis tentang lumbung pupuk, hal itu semakin membantu kami,” ujarnya.
Posumah mengakui adanya bantuan pemerintah. “Untuk jemaat diberikan dana Rp 25 juta. Tapi jemaat selalu diajarkan untuk memberdayakan semua potensi. Apa yang boleh beking, torang beking,” tutur dia. Untuk pengembangan daerah pertanian menuju destinasi wisata. hortikultura, Posumah mengatakan, sudah dimulai pembangunan pusat ketatalayanan dengan konsep hortikultura serta lahan untuk florikultura.(dodokugmim.com/arjunasuodi)