Mengasihi Sesama Ciptaan
Membaca tema “mengasihi sesama ciptaan” pasti muncul pertanyaan siapakah yang dimaksud dengan sesama ciptaan? Pertanyaan ini mengingatkan kita tentang karya penciptaan Allah dalam Kejadian 1:25 “Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik”. Itu berarti bahwa manusia hidup bersama alam dan binatang yang memungkinkan manusia untuk menjaga, mengasihi dan melindungi. Singkatnya kita wajib menciptakan keseimbangan alam yang harmoni antara manusia dengan alam dan binatang.
Firman Tuhan hari ini berkata: “Juga bagi ternakmu, dan bagi binatang liar yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi makanannya.” Ternyata Tuhan menciptakan manusia sebagai ciptaan termulia dari ciptaan lainnya. Karena itu manusia harus peduli, tidak boleh egois , tidak boleh serakah. Tahun sabat bagi tanah mengingatkan kita tentang berbagi kasih. Tanah diciptakan Tuhan bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain, terutama mereka yang miskin dan lemah bahkan bagi binatang-binatang peliharaan yang dijadikan ternak dan margasatwa yaitu binatang-binatang liar di hutan. Hendaklah hasil tanah menjadi berkat bagi sesama ciptaan.
Sebagai keluarga Kristen, jika kita diberi kesempatan untuk menikmati berkat Tuhan, maka hendaknya terpanggil untuk menjadi berkat tidak hanya bagi sesama tapi juga bagi ternak dan binatang liar. Manusia diingatkan bahwa binatang pun butuh makan, karena itu manusia tidak boleh menahan berkat Tuhan yang wajib diteruskan untuk memelihara ternak dan binatang. Marilah kita menjadi keluarga Kristen yang hidup peduli dengan alam dan binatang sebab mereka juga adalah makhluk hidup yang perlu diperhatikan. Amin.
Doa: Ya Bapa sorgawi sumber segala berkat. Engkau Allah yang ajaib yang selalu mengaruniakan berkat bagi kami semua. Saat ini kami mohon Roh Kudus-Mu senantiasa mengingatkan kami untuk ikhlas berbagi kasih dengan makhluk hidup lainnya. Amin.