Karunia Kerukunan
Roma 15:5-6
Kerukunan berarti hidup bersama, sepakat, tidak bertengkar atau damai, bersatu hati dan satu suara. Kerukunan bukanlah sesuatu yang mudah didapat, tetapi harus melewati banyak proses sampai pada sikap yang berani mengambil keputusan demi kepentingan banyak orang. Komunitas apapun tanpa spiritualitas kerukunan: satu hati dan satu suara tidak akan pernah mencapai tujuan hidup tenang dan damai.
Firman Tuhan saat ini, merupakan permohonan doa Paulus. Dalam banyak pelayanan, Paulus selalu meng-ungkapkan doa-doa dalam segala kondisi. Doa-doanya banyak ragam dan tujuan, di antaranya doa syafaat untuk jemaat-jemaat. Paulus sangat sadar akan kekuatan rohani melalui permohonan doa, untuk menggelorakan semangat hidup rukun di antara jemaat. Paulus memohon untuk terbentuknya satu hati, satu suara dalam persekutuan jemaat. Paulus mengerti bahwa hanya dengan cara demikianlah, sehati sejiwa, jemaat boleh memuliakan Allah Bapa yang di sorga. Kerukunan tidak tercipta karena kekuatan manusia, tetapi hanya oleh rahmat/belas kasihan Tuhan.
Keluarga Kristen, adalah suatu beban jika dalam kehidupan orang percaya, kerukunan tidak nampak. Suasana seperti ini adalah kondisi yang memprihatinkan karena Tuhan tidak dipermuliakan dan ini membutuhkan pertobatan selagi masa kesabaran Tuhan berlaku. Tidak boleh berlambat-lambat untuk bertindak bijak dan segeralah mulai dengan meren-dahkan diri, kemudian bertekun dalam kekudusan seperti yang terdapat dalam kebenaran kitab suci. Tuhan tidak membiarkan jemaat yang datang memohon (berdoa) pertolongan. Ia pasti menjawab menurut kehendak-Nya. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, kami membutuhkan spiritualitas/ semangat kerukunan. Mohon anugerah-Mu dicurahkan bagi kami agar nama Tuhan terus dipermuliakan. Hancurkanlah segala rintangan yang bisa melemahkan kami, baik yang muncul dari lingkungan kami maupun yang muncul dari dalam diri kami sendiri. Amin.