Dosa dan Pembenaran Diri
1 Yohanes 1:10
Setiap orang punya naluri untuk melindungi dirinya. Apabila seorang anak kecil atau orang dewasa kedapatan mela-kukan kesalahan ataupun tindakan kejahatan maka mereka akan berupaya untuk proteksi dirinya dengan berdalih ataupun ber-dusta. Seringkali ketika seorang pelaku kejahatan diinterogasi, dia akan mengemukakan berbagai alasan untuk pembenaran diri atau berdalih. Manusia cenderung membenarkan tindakan salah yang dilakukannya karena dia merasa dirinya baik sehingga melakukan perbuatan tersebut. Bahkan ada orang yang percaya bahwa Tuhan membenarkan apa yang dia perbuat karena anggapan orang bersalah patut dihukum.
Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”.Alkitab secara tegas menga-takan bahwa Tuhan menentang dosa dan akibat kebinasaan yang ditimbulkannya. Karena “Upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Tuhan begitu membenci dosa dan telah mengatakan dalam firman-Nya. Karena itu setiap orang yang percaya kepada-Nya diharuskan Tuhan untuk mengakui segala dosanya, dan membasuh dirinya dengan iman dalam darah korban penghapus dosa yakni Yesus Kristus. Jikalau kita berkata tidak berdosa, maka berarti kita menyangkali kebenaran Firman Tuhan yang sudah dinyatakan tersebut. Seolah-olah apa yang dikecam Tuhan semenjak dosa Adam dan Hawa tidak benar. Sepanjang sejarah Israel Tuhan menegur dan menghukum Israel karena dosa. Apakah Tuhan berdusta ketika ia mengatakan Ia membenci Dosa? Saudaraku, setiap hari Iblis merayu dan membohongi supaya kita terus menerus jatuh di dalam kejahatan di mata-Nya. Banyak orang Kristen yang telah tersesat oleh karena tipuan setan. Manusia didustai dan ditipu si jahat. Akibatnya tidak ada lagi rasa takut, ngeri dengan hukuman Tuhan. Padahal ia telah terjebak dalam dosa. Akibatnya kebinasaan kekal harus ditang-gungnya.
Karena itu marilah sebagai keluarga kristen yang telah ditebus dan diselamatkan, kita tetap setia kepada-Nya. Bertekun dalam kebenaran firman Tuhan setiap hari serta bersaksi terus tentang kebenaran yang sejati. Hidup menyenangkan Tuhan. Menjadi keluarga yang kudus dan selanjutnya mampu menjadi garam dan terang bagi dunia ini. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami senantiasa hidup di dalam kebenaran dan jauhkanlah kami dari semua perbuatan dosa. Amin.