Berita sukacita ini hendak “dibajak” dan “diubah” oleh para penyesat (gnostik) sehingga mereduksi sukacita orang Kristen karena kebingungan apa sebetulnya yang terjadi, bagaimana sebenarnya ceritanya dan oleh karena itu para penatua datang kepada rasul Yohanes untuk meminta pertanggung jawaban karena rasul Yohanes ini adalah sumber yang melihat/menyaksikan langsung rangkaian-rangkaian persitiwa tersebut. Istimewanya lagi rasul Yohanes ini adalah murid yang dikasihi atau yang paling dekat dengan Yesus dan juga satu-satunya murid yang menyaksikan peristiwa kematian Yesus. Jadi kredibilitas injil ini tidak diragukan lagi.
Mengulas pembacaan kita saat ini, tanpa sadar Yohanes memperkenalkan cerita Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dengan tawaran sebuah “Kesukacitaan/Kebahagiaan” dengan cara atau sudut pandang perkataan Yesus dalam diskusi dengan Tomas. Suatu narasi Firman yang menghentar kita semua dalam suatu peristiwa keajaiban yang tidak terpikirkan oleh pengikut Kristus walaupun mereka sudah mendengar berita kebangkitan ini. Dalam hal ini, situasi yang mencekam, menakutkan, dan sakit hati yang dirasakan oleh murid-murid-Nya dibuktikan dengan peristiwa atau kisah di mana Yesus menghampiri Tomas. Tempat, rumah, ruangan yang terkunci membuktikan kuasa Yesus menembus ruang dan waktu. Menyatakan sebuah pembuktian yang benar ketika mereka dalam keraguan. (ayat 19)
Pernakah kita meragukan kemahakuasaan Tuhan? Torang takut dibenci, torang takut salah, torang takut nda bisa makan, torang takut mati. Sebuah tanda keraguan yang menghilangkan kepercayaan kita. Begitupun Tomas. Tetapi ini suatu inisiatif diri Tomas yang merepresentasikan keraguan dari semua murid-murid-Nya. Dengan cara ini, penulis ingin menjadikan Tomas sebagai tokoh yang menghentar kita dalam esensi “percaya” yang sesungguhnya. Yesus menegur Tomas ketika sudah mendengar tentang pemberitaan Dia yang telah bangkit namun Tomas tidak percaya. Di sinilah kita bisa melihat kemahakuasaan Yesus yang peduli dengan murid-murid-Nya dalam ruang dan waktu Allah. Yesus rela datang kembali kepada murid-murid-Nya hanya untuk meyakinkan Tomas. Bentuk kasih yang luar biasa dari Guru kepada murid-Nya yang datang untuk mengembalikan dan meyakinkan arti kepercayaan yang sebenarnya tanpa ada keraguan diri. Yesus datang dengan kata-kata pastoral yaitu “Damai Sejahtera bagi kamu.” (ayat 19,20) Naluri manusia yaitu ragu. Tomas ragu sehingga menimbulkan ketidakpercayaan tentang berita Kebangkitan Kristus.
Penulis pun menggunakan Tomas yang ingin membuktikan bahwa yang menunjukkan diri pada saat itu adalah benar-benar Yesus dengan cara menyentuh tangan yang lubang dan lambung yang tertusuk (ayat 27). Ini membuktikan tindakan keraguan walaupun sudah berada dalam suatu “kedekatan” dengan Yesus. Tetapi kasih Kristus menembus batas manusia tentang hal itu. Tomas menampilkan kehidupan orang-orang yang hilang kepercayaannya karena keraguan akan kuasa dan kasih Kristus.
Allah tidak pernah berhenti untuk masuk dan mengingatkan kita melalui IMAN. Berita sukacita bagi kita semua memaknai Paskah ini, Yesus menawarkan Kebahagiaan. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (ayat 29). Suatu kalimat yang ingin meyakinkan kita. Iman membawa kita untuk selalu percaya Yesus itu hadir dalam setiap kehidupan kita. Krisis kepercayaan dewasa ini semakin menyebar. Tetapi bukti dari Tomas dan murid-murid-Nya yang ragu dan tidak percaya ketika menikmati kuasa, kekuatan dari kehadiran Allah. Maka mereka mampu mencapai semuanya dengan seutuhnya. Mereka menjadi penginjil dan marthir karena mereka sadar bahwa Kristus selalu memperhatikan dan mengasihi mereka.
Yesus pun adalah Tuhan yang sama bagi kita semua yang masih dibelenggu dengan keragu-raguan dan ketidakpercayaan walaupun kita hidup dalam ranah kekristenan. Gereja harus hadir seperti Yesus yang datang mengingatkan, meyakinkan Tomas dan murid-murid-Nya. Gereja harus menjangkau seperti yang Yesus lakukan dalam ruang-ruang yang terkunci. Gereja harus menyentuh dengan kelembutan yang Yesus sampaikan melalui pesan damai sejahtera dan kebahagiaan. Mereka yang Tuhan utus dalam kerja pelayanan di dalam gereja-Nya yaitu Diaken, Penatua, Guru Agama dan Pendeta hendaknya memahami serta peka akan hidup beriman jemaat dengan pendekatan secara pribadi maupun keluarga bahwa sesungguhnya kebangkitan Yesus menghempas segala yang tidak mengenakan hidup dipenuhi dengan kebahagian dan sukacita sehingga kita semakin dan semakin melihat karya-Nya di dalam kehidupan sekarang ini.
Itulah sebnabnya Kebangkitan Yesus yang kita maknai adalah sebuah bukti cinta kasih-Nya kepada kita. Namun dewasa ini masih ada warga jemaat yang belum menyadari sepenuhnya akan kasih-Nya itu sehingga muncul keragu-raguan sehingga ada yang mengatakan “Tuhan ditengah kesulitan, kesusahan dan pergumulan dimanakah Engkau mau menolong? Berita Pasakah membawa hidup dalam damai, tetapi kenapa rasanya itu tidak nampak dalam hidup ini? Kalaupun kita mempertanyakan kehadiran Yesus, apakah saudara tidak merasakan bahwa dia hadir dengan kehidupan yang masih merasakan nafas kehidupan ketika ada dalam pergumulan?
Yesus sementara memperhatikan kita supaya kita percaya akan rancangan-Nya yang terindah itu. Bawalah hidup ini senantiasa diproses oleh Yesus, maka kita akan menjadi orang yang selalu merasakan sukacita itu yang tak berkesudahan. Kuasa Roh Kudus akan memampukan kita dalam menjalani hidup. Pernahkah kita menggunakan tiktok, instagram, facebook? Adakah disini pernah fyp tentang firman dan renungan Kristen? Kecanggihan social media dalam algoritma yang mengantar kita tentang apa yang kita sukai seolah olah menjawab setiap kebutuhan yang ingin kita lihat. Kalo biasanya kita menyukai konten tentang music, pasti fyp kearah music. biasanya kita menyukai tentang makeup pasti fyp tentang konten makeup.
Dapatkah kita menarik keterkaitan firman ini dengan kecanggihan algoritma? Ya, firman ini yang menghentar kita tentang kepedulian Yesus terhadap kehidupan kita yang selalu mengingatkan kita agar kita tidak hidup dalam ketakutan, keragu-raguan, ketidakpercayaan, sama seperti konten yang dipahami dalam kehadiran Yesus kepada Tomas. Kalo torang masuk lebih dalam tentang kedekatan dan keintiman kita terhadap Yesus, maka kita sadar bahwa Yesus selalu hadir dalam setiap ruang-ruang kehidupan kita. Allah sendiri berinisiatif mengingatkan kita tentang kehadiran-Nya. Maka respon kita adalah “percaya” sehingga kebahagiaan dari Allah menyertai kehidupan kita. Amin.