Pengalaman-pengalaman hidup yang di alami oleh Yosua Bersama dengan Allah sungguh luar biasa. Yosua menyaksikan perbuatan Tuhan Allah yang dasyat atas dirinya dan bangsanya. Dengan tangan-Nya yang kuat, Tuhan telah membebaskan dan membawa bangsa Israel dari perbudakan Mesir menjadi bangsa yang Merdeka.
Yosua sungguh mengakui bahwa dengan tangan-Nya yang kuat, Tuhan telah menuntun bangsa Israel Melawati padang gurun, mengalami kemenangan demi kemenangan dalam peperangan, itu semua karena Allah yang turut berperang bersama dengan umat Israel.
Satu orang saja daripada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab Tuhan Allah-mu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepada-mu. (Yosua 23:20)
Banyak hal yang dialami Yosusa, baik secara pribadi hubungannya dengan Allah, melalui ketaatan dan kesetiaan kepada Allah, hidup yang mengasihi Allah, tetapi juga hubungan keluarganya bersama Allah (Yosusa 24:15b) tetapi aku dan seisi rumahku kami akan beribadah kepada Tuhan. Dalam kepemimpinannya bagi umat Israel, Yosua telah mempersembahkan hidupnya untuk memimpin umat Israel, dan Yosua telah menunjukan ketaatan dan kesetiaan bahkan keteladanannya dalam memimpin umat Israel.
Sebagai manusia, Yosua menyadari bahwa ada saat dan waktu dia harus berada dimasa tua; Ketika berada dimasa tua dalam mengakhiri kepemimpinannya, maka Yosua tahu bahwa warisan yang paling berharga bukanlah pada persoalan harta benda, melainkan pada iman yang teguh kepada Tuhan. Yosua menyadari bahwa jika generasi tua tidak menanamkan nilai-nilai iman yang teguh kepada Tuhan, maka genersi berikutnya akan mudah terseret dalam penyembahan berhala dan kehilangan hubungan mereka dengan Tuhan. Yosua sebagai pemimpin peka terhadap bahaya yang akan terjadi jika generasi berikutnya melupakan Allah.
Ketika Yosua ada dimasa tua dan lanjut umur, Yosua hendak mempersiapkan generasi yang selanjutnya, (ayat 2) dipanggilnya seluruh orang Israel, para tua-tuanya, para kepalanya, para hakimnya, dan para pengatur pasukannya. Yosua hendak memulai dengan pengalaman imannya tentang kebesaran Tuhan Allah. Kehadiran Allah, kemenangan yang mereka peroleh itu anugerah Allah. Sehingga Yosua hendak mengingatkan kepada mereka untuk tekun mengasihi Tuhan.
- Pelihara perinta Tuhan
Yosua mengingatkan bangsa Israel agar menguatkan hati dengan memelihara dan melakukan hukum Taurat agar mereka tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Tuhan Allah menginginkan komitmen dan ketaatan umat melalui praktik hidup yang sesuai dengan hukum Musa
- Tidak bergaul dengan bangsa kafir
Yosua mengingatkan umat untuk tidak mengakui allah (dewa) meraka, bahkan besumpah demi allah tersebut, serta beribadah atau sujud menyembah kepadanya. Mereka harus menjaga kekudusan sebagai umat Allah dan hidup dalam ketaatan.
- Hidup yang harus berpaut kepada Tuhan.
Yosua mengingatkan umat Israel untuk berpagang teguh kepada Tuhan Allah.
Hidup yang saling mengingatkan sampai diakhir hidup telah ditunjukan oleh Yosua sebagai pemimpin umat Israel waktu itu. Sambil diakhir hidupnya, Yosua berharap agar umat Israel untuk inshaf dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa. Yosua sangat memahami bahwa bangsa yang dipimpinnya seringkali memberontak dan melukai hati Tuhan. Sehingga Yosua mengingatkan mereka untuk selalu taat dan mengasihi Tuhan.
Belajar dari firman ini melalui Yosua 23:1-16
Mempersiapkan generasi kedepan adalah tanggung jawab kita sebagai gereja Tuhan. Sehingga menjadi perenungan bersama, sudah sampai sejauh manakah peran dan tanggung jawab kita sebagai pemimpin-pemimpin gereja dalam mempersiapkan generasi selanjutnya
Belajar dari Yosua bahwa sebagai pemimpin-pemimpin Gereja, kita sedang dan sementara mempersiapkan generasi yang taat, setia mengasihi Tuhan, hidup yang berpaut kepada Tuhan, sekalipun ini tidaklah mudah. Kadang kita diperhadapkan dengan begitu banyak tantangan. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin canggiih dan modern, kadang mempengaruhi generasi sekarang. Manakala mereka lebih memilih untuk mengikuti apa katahati mereka sambil mengabaikan warisan-warisan iman dari orang yang lebih tua. Namun ada juga yang di dapati, bahwa ada orang tua yang lebih memilih untuk meninggalkan warisan-warisan secara materi yaitu harta kekayaan, sambil melupakan warisan iman yaitu hudup mengasihi Tuhan.
Pesan firman melalu bacaan saat ini :
- Berusahalah untuk menjadi pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin yang mengasihi Tuhan sekalipun banyak tantangan yang di hadapi
- Berusahalah untuk menjadi pemimpin yang dapat diteladani, baik pemimpin dalam Masyarakat, Jemaat, maupun keluarga.
- Berusahalah untuk menjadi pemimpin yang sampai akhir hidupnya tetap taan dan setia kepada Tuhan.