ALASAN PEMILIHAN TEMA
Warga gereja dipanggil untuk bersekutu, bersaksi dan melayani di mana saja ia hidup dan berada. Dalam melaksanakan tugas mulia itu ia sering terluka, apakah dikarenakan tindakan atau ulah sendiri, atau disebabkan oleh pihak yang lain. Luka-luka kehidupan itu bermanifestasi dalam berbagai wujud. Ada dalam bentuk luka-luka fisik, yang menyerang tubuh manusia, dan ada bentuk luka-luka social lainnya, yakni aksi terror yang dilakukan para teroris, atau berbagai intrik-intrik sosial dan politik yang memecah belah masyarakat. Ada juga dalam bentuk luka-luka spiritual – berkaitan dengan kehidupan rohani yang terluka, seperti seseorang yang menganggap bahwa doa-doa tidak dikabulkan Tuhan, ia merasa telah ditinggalkan Tuhan. Seringkali luka-luka fisik, sosial dan spirituali bagai tali temali yang saling berikatan. Untuk itu diperlukan pemulihan. Sumber dan akar pemulihan adalah dari Allah sendiri. Sebab terkadang Tuhan mengiizinkan luka-luka itu, dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkanNya. Karena Ia adalah sumber dan akar dari pemulihan itu maka apabila Ia melakukan-Nya selalu akan baik pada waktunya dan selalu terindah dengan cara-cara-Nya. Bahkan, Firman Tuhan adalah Allah sendiri, di dalamnya mengalir kuasa-kuasa yang membentuk, mengubahkan dan menyembuhkan, maka tema minggu ini adalah: “Firman Tuhan dan Janji Pemulihan.”
PEMBAHASAN TEMATIS
◼ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Yeremia 30:1-24 berisi Firman Tuhan yang didengar nabi Yeremia untuk disampaikan kepada Umat Tuhan. Bukan cuma disampaikan secara lisan, tapi Yeremia ditugaskan untuk menyusunnya dalam satu kitab atau gulungan agar Firman Tuhan ini di waktu-waktu kemudian dapat dibacakan kembali. Ungkapan “aku akan memulihkan” (Ibrani “shuwb”= memulangkan, membalikkan, menyegarkan) dari keadaan berada di tanah pembuangan kembali ke negeri yang telah diberikan Tuhan kepada nenek moyang mereka.
Yeremia menyampaikan keadaan sakit yang akan dipulihkan: (1) “seperti laki-laki yang hendak melahirkan” (ayat 5-7), tangannya berada di pinggang menahan rasa sakit seperti seorang perempuan yang hendak melahirkan, sedangkan muka setiap orang dalam keadaan pucat ketakutan. Ini gambaran penderitaan dan luka batin yang sangat mengenaskan. (2) “penyakit yang sangat payah” (ayat 12-13), seperti luka yang tidak dapat disembuhkan. Bila itu berbentuk luka sosial, saat semua hak yang dimiliki dicabut, tak ada orang yang dapat membela hak-hak mereka. Luka-luka sosial itu tak ada obatnya. (3) “semua kekasih melupakan engkau” (ayat 14). Luka ini adalah yang paling parah dan berat, bangsa itu tidak lagi memiliki kekasih. Bangsabangsa sekitar tidak mau bersahabat dengan mereka, bahkan Allah yang dulunya melihat Israel sebagai “bija-mata-Nya” tidak lagi mengakuinya dan menolaknya. Bagi Israel, luka terdalam yang dirasakan saat Allah tidak mengakui mereka sebagai umat-Nya. Bagaimana Allah memulihkan (“shuwb”) Israel. Yeremia menyampaikan:
- “Allah akan mematahkan kuk dari tengkuk mereka” (ayat 8). Kuk, gambaran beban dan tekanan yang memberatkan dan melukai. Allah akan mematahkannya (Ibrani, “shabar” = dipatahkan, dihancurkan, dimusnahkan dan dikalahkan) pada hari Tuhan memulihkan bangsa itu. Juga “tali-tali pengikat” yang mengikat bangsa itu diputuskan. Kesudahannya bangsa itu tidak akan mengabdi dan tunduk kepada bangsa penjajah dengan segala kekuatannya karena Allah mengembalikan kesetiaan umat-Nya sehingga melekat pada-Nya.
- “Allah akan menyelamatkan mereka dari tempat jauh” (ayat 10). Tanah pembuangan dilihat sebagai tempat yang jauh. Kerajaan Israel dan Yehuda tidak memiliki kekuatan untuk memulangkan rakyat dan umat Tuhan. Tetapi dengan kekuatan Tuhan maka bangsa penjajah itu akan dihabiskan Tuhan dengan cara-Nya. Israel sebagai keturunan Yakub akan kembali hidup tenang, aman dengan tidak ada yang menakuti dan mengejutkan.
- “Allah akan membuat semua lawan menjadi tawanan” (ayat 16, 23- 24). Saat bangsa itu ditawan, semua kepunyaan mereka dirampok dan dijarah, namun saat Tuhan memulihkan keadaan akan terbalik, di mana semua lawan menjadi tawanan, mereka yang menelan menjadi tertelan. Mereka yang menjarah akan dibuat Tuhan menjadi jarahan. Bahkan dalam ayat 23-24, “angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, – angin puting beliung – dan turun menimpa kepala orang-orang fasik. Murka TUHAN yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya;..”
- “Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN,” (ayat 17) Allah akan mendatangkan kesembuhan. Luka-luka nyeri yang seperti tidak ada obatnya, akan disembuhkan Tuhan. Dia sendiri yang menjadi obatNya. Sakit seperti perempuan yang hendak melahirkan akan sembuh. Semua tangisan akan berubah menjadi kesukaan. Saat Yehuda diserbu musuh, maka di kemah-kemah Yakub ada teriakan dan tangisan yang memilukan hati. Tetapi saat Tuhan memulihkan maka kemah-kemah itu akan tenang dan aman, demikian juga puri tempat tinggal yang rusak akan kembali seperti semula sebagaimana aslinya.
- ali seperti semula sebagaimana aslinya. 5. “Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi.” (ayat 19) Allah mengubahkan tangisan pilu menjadi nyanyian syukur. Nyanyian syukur itu berisi tentang: umat sedikit itu kembali menjadi banyak dan tidak akan berkurang, dari keadaan umat dan bangsa yang terhina sekarang dipermuliakan oleh Allah sendiri, anak-anak akan memiliki masa depan seperti keadaan dahulu sebelum terbuang. Dan semua orang yang menindas bangsa itu akan dihukum.
- Allah akan membangkitkan pemimpin dari bangsa itu (ayat 21-22). Pemimpin yang akan dibangkitkan Allah, bukan saja menjadi pemimpin secara politis, tapi terutama menjadi pemimpin spiritual dengan integritas yang teruji. “Aku akan membuat dia maju, dan mendekatkan diri kepada-Ku”. Pemimpin yang dekat dengan Allah tidak akan meninggalkan-Nya, sebagaimana Daud, pemimpin yang adalah hamba Tuhan.
◼ Makna dan Implikasi Firman
1. Firman Tuhan adalah perkataan Allah sebagai kekuatan yang memulihkan. Firman Allah yang tertulis tidak hanya dalam bentuk kata-kata yang statis dan mati, tetapi di dalamnya mengalir kuasa Allah yang mengubahkan dan menyembuhkan. Yeremia dipanggil untuk menyampaikan secara lisan dan tulisan perkataan-perkataan Tuhan. Tuhan Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi daging (Yohanes 1:14). Ia datang untuk memulihkan semua akar kerusakan manusia dan dunia ini.
2. Pemulihan dari Allah tidak berjalan menurut rencana umat Israel atau menurut pengasihan penguasa Asyur dan Babel, tetapi pemulihan itu berada dalam rencana Tuhan. Waktunya telah ditetapkan-Nya sehingga sekalipun kuasa-kuasa asing seperti tidak ada yang dapat mengalahkannya, namun mereka tidak akan dapat bertahan membendung kuasa Allah yang memulihkan umat-Nya. Demikian juga, sekalipun Israel sedang berada dalam titik nadir kesengsaraan terendah di tanah pembuangan, sebagaimana dikatakan Yeremia: setiap laki-laki melahirkan, mereka menaruh tangannya pada pinggang seperti seorang perempuan yang hendak melahirkan – ini gambaran penderitaan yang sangat berat – namun bila telah datang masa pemulihan dari Allah maka tak ada satupun penyakit yang tidak dapat disembuhkan-Nya.
3. Pengucapan syukur atas pemulihan dari Allah. Bukan karena keinginanan manusiawi sebagai balasan atas jasa ilahi sehingga umat itu mengucap syukur, tetapi pengucapan syukur sejati adalah gerakan dari kuasa Allah yang menyentuh dan menggerakan hati terdalam dari umat-Nya sehingga mereka bersukaria dan bergembira. Umat Allah atau gereja masa kini dipanggil untuk mengucap syukur senantiasa (Filipi 4: 4a), bukan saja di saat menerima langsung berkat-berkat, tetapi juga di saat-saat kesusahan dan penderitaan. Sebab rancangan pemulihan Tuhan telah disusun-Nya sangat jauh dari peristiwa kita mengalami masa-masa kesusahan. Artinya sebelum umat menerima ujian dan pencobaan maka Allah telah merencanakan bagaimana cara kita keluar atau dipulihkan dan disembuhkan dari keadaaan-keadaan itu.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Daftarkan dan uraikan luka-luka umat dan penyebabnya dalam bacaan Alkitab Yeremia 30:1-24
2. Bagaimanakah cara pemulihan Allah dalam naskah ini
3. Bagaimanakah bentuk program pemulihan yang mesti dilakukan gereja pada saat ini (mulai dari aksi di kolom)
NAS PEMBIMBING: ROMA 8:28
POKOK- POKOK DOA
1. Agar warga gereja menyadari bila terluka, Tuhan Yesus tidak pernah membiarkan dan melupakan umat-Nya.
2. Agar warga gereja menyadari bahwa seringkali Tuhan ijinkan luka-luka untuk membentuk dan memurnikan kesetiaan umat-Nya.
3. Agar warga gereja terpanggil untuk saling memulihkan luka-luka dengan senantiasa memohon Tuhan Yesus sumber Pemulihan Sejati.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Panggilan Beribadah NKB No.16. “Hidup Yang Penuh Berbeban”
Ses.Nas Pembimbing: “Waktu Tuhan Pasti Yang Terbaik”
Ses.Pengakuan Dosa: KJ.No. 467. “Tuhanku Bila Hati Kawanku”
Ses.Berita Anugerah: NKB No. 19. “Dalam Lautan Yang Kelam”
Ses.Pengakuan Iman: KJ.No.37. “Batu Karang Yang Teguh”
Sesudah Hukum Tuhan: “Kasih Allah Melingkupi Saya”
Ses. Pemb. Alkitab: NKB. No.119. “Nyanyikan Lagi Bagiku Firman Kehidupan”
Persembahan: KJ.No. 387. “Ku Heran Allah Mau Memb’ri”
Nyanyian Penutup: “Janji-Mu S’perti Fajar Pagi Hari”
ATRIBUT Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang