Surat Rasul Petrus ini ditujukan kepada anggota Gereja yang tinggal di lima provinsi Romawi di Asia kecil (sekarang terletak di Negara Turki). Melalui tulisan dalam suratnya ini Rasul Petrus memberikan nasehat bagaimana tetap kuat dalam iman kepada Kristus ditengah tekanan dan penganiayaan. Rasul Petrus menggunakan istilah “orang-orang yang dipilih ALLAH” untuk menyebut orang-orang yang telah menjadi pengikut KRISTUS, agar supaya mereka tetap memiliki kesadaran tentang identitas dan panggilan sebagai pengikut KRISTUS yang sesungguhnya.
Dalam Surat Rasul Petrus pasal 2 : 1 – 10 ini, Rasul Petrus hendak mengingatkan Jemaat bahwa sebagai orang-orang yang telah terpilih, kita seharusnya telah memiliki pengetahuan yang benar tentang Injil Kerajaan ALLAH. Yaitu satu-satunya Injil yang membawa kita untuk hidup kudus dan menjauhkan diri dari segala kejahatan. Dan sebagai orang-orang yang telah mengecap semua kasih setia dan kebaikan TUHAN, hendaklah kita belajar seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin minum air susu murni dan rohani, yaitu Firman TUHAN, supaya olehnya kita bisa bertumbuh, berkembang dan beroleh keselamatan. Rasul Petrus menggambarkan bahwa TUHAN YESUS KRISTUS adalah Batu yang Hidup, yang awalnya telah dibuang oleh manusia. Bangsa Israel yang adalah bangsa pilihan ALLAH telah menolak YESUS sebagai Juruselamat, tetapi ALLAH telah mejadikan YESUS sebagai Batu Terpilih, Batu Penjuru yang akan menjadi Dasar Bangunan Rohani kita.
Mengapa TUHAN YESUS disebut sebagai batu pilihan? Karena DIA telah dipilih secara khusus oleh ALLAH dan ditentukan sebagai pondasi kehidupan serta dasar keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepadaNYA. Sebagai Batu Penjuru, TUHAN YESUS adalah pusat dari segala aspek kehidupan kita.
Dalam praktek pembangunan suatu bangunan di zaman kuno dulu, batu penjuru adalah batu yang paling penting, yang merupakan batu pertama yang diletakkan dalam suatu fondasi untuk suatu proyek pembangunan yang baru. Karena fungsinya yang sangat penting, maka batu penjuru ini harus dipersiapkan dan ditempatkan secara sempurna dalam bentuk dan ukuran, karena akan menjadi patokan untuk semua batu lainnya yang akan diletakkan. YESUS KRISTUS adalah batu yang menentukan arah kehidupan kita. Karena itu kita harus menjadikan Tuhan Yesus sebagai prioritas dan tujuan hidup kita karena Dia adalah Pemegang kendali hidup kita, artinya Dia harus menjadi pusat dan tujuan hidup kita. Jika kita mengaku sebagai orang Kristen tapi tidak mengarahkan hidup sepenuhnya kepada YESUS, maka sama artinya kita sedang berusaha melepaskan diri dari bangunan tersebut.
Identitas atau status yang baru di dalam KRISTUS yang disebutkan Rasul Petrus dalam Perikop Firman TUHAN ini, yaitu bangsa yang terpilih, Imamat yang Rajani, bangsa yang kudus dan umat kepunyaan ALLAH sendiri, bukan hanya sekadar penambahan gelar bagi orang Kristen. Semua itu bukan gelar-gelar kosong tanpa makna dan bukan untuk kebanggaan kita belaka. Tujuan dari pemberian identitas yang baru itu harus berpusat pada ALLAH (theosentris).
Sesuai dengan identitas yang baru di dalam KRISTUS, kita harus memberitakan perbuatan-perbuatan ALLAH yang besar. ALLAH adalah Pribadi yang memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang. Ketika kita dahulu berada dalam kegelapan dan belum menjadi umat ALLAH, kita dikuasai oleh kebodohan, mewarisi kehidupan yang sia-sia, dan memuaskan hawa nafsu. Sekarang kita bukan hanya berada dalam terang, melainkan “terang yang ajaib”. Keselamatan rohani juga digambarkan dengan perubahan status dari “bukan umat” menjadi “umat ALLAH”. Apa yang dituliskan Rasul Petrus di sini merupakan penggenapan dari nubuat ilahi di Hosea 1:9-10.
ALLAH berkenan menjadikan kita umatNYA, walaupun kita dahulu bukan milikNYA. Hal ini dilakukanNYA bukan karena kesalehan dan kebaikan kita, melainkan berdasarkan belas kasihanNYA semata-mata. Panggilan dan keterpilihan itu diberikan untuk melakukan tugas dan tanggung jawab yang melekat, yaitu bersaksi tentang kebaikan-kebaikan dan karya penyelamatan ALLAH bagi dunia ini. Sebagai orang percaya, kita mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menyampaikan kepada semua orang dan dunia tentang ALLAH dan karyanya bagi dunia dan umat manusia. Amin.