DODOKUGMIM. Saudara-saudara yang dikasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus, bacaan Alkitab kita dari Mazmur 138 : 1 – 8 diberi tema : Kasih Setia Tuhan, Fondasi Kekuatan Iman.
Saudara-saudaraku di dunia ini uang, jabatan, kekuasaan, harta benda sering menggoda manusia untuk menggantikan Tuhan, mengapa? Karena ada banyak orang berpikir tanpa uang, tanpa jabatan, tanpa kekuasaan, dan tanpa harta benda mereka tidak bisa hidup. Kebanyakan orang menjadikan uang, jabatan, kekuasaan, harta benda sebagai berhala dalam kehidupan mereka. Sebagai ukuran kebahagiaan mereka sebagai ukuran kesuksesan mereka. Dan ketika diperhadapkan dengan permasalahan hidup atau pergumulan hidup seperti corona, kemiskinan, kehilangan jabatan, sakit-penyakit dan pergumulan lainnya, manusia seakan-akan tidak bisa bahagia, tidak ada damai sejahtera, tidak ada sukacita dalam hidupnya. Karena itu raja Daud dalam Mazmurnya berucap : “Aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hatiku di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Para allah dalam Alkitab (BIS) dituliskan : di hadapan segala dewata. Para allah dalam Perjanjian Lama keberadaan mereka sebagai makhluk disangkal dalam Mazmur 115:4-7 : menuliskan : “Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. Disini Daud mau menunjukkan para allah/berhala hanyalah buatan tangan manusia sementara manusia adalah buatan tangan Allah. Berhala/ allah hanyalah sesuatu yang mati yang tidak dapat berkata-kata, yang tidak dapat melihat, yang tidak dapat mendengar dan yang tidak dapat menyelesaikan pergumulan hidup manusia. . Karena itu ketika kita berpikir uang, jabatan, kekuasaan, dan harta benda adalah sumber kehidupan kita sumber kebahagiaan kita itu adalah hal yang tidak dikehendaki Tuhan. Dari mazmurnya :“Aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hatiku di hadapan para allah, Daud mau menunjukkan dia bergantung pada Allah sepenuhnya bukan pada harta benda, pada jabatan,pada kekuasaan yang dimilikinya. Tetapi benar-benar hanya kepada Tuhan. Kita pun diingatkan bahwa pergumulan hidup bukanlah alasan untuk tidak bersyukur. Tidak mempunyai uang, kehilangan orang-orang yang kita cintai, kehilangan pekerjaan di PHK karena corona bukanlah penghalang untuk bersyukur kepada Tuhan.. Bahkan sekalipun masih bergumul dengan virus corona bukan menjadi penghalang untuk beribadah kepada Tuhan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dari Mazmur ini Daud mau menunjukkan mengucap syukur kepada Tuhan tidak menunggu masalah selesai, tidak menunggu corona habis, tidak menunggu sakit-penyakit sembuh, tidak menunggu jabatan yang diambil didapat kembali, tidak menunggu mendapat pekerjaan yang baik, tidak menunggu yang dicita-citakan tercapai tetapi dalam situasi apapun tetap bersyukur tetap beribadah kepada Tuhan. Karena itu Pemazmur mengajak untuk sujud ke arah bait-Nya yang kudus dan memuji namaNya. Karena bagi Pemazmur Tuhan Allah adalah : Allah yang penuh kasih dan Allah yang begitu setia. Dan karena Dia adalah Allah yang penuh kasih dan setia Dia selalu menepati janjiNya.
Saudara-saudaraku, berhala atau allah dalam dunia saat ini dapat didefinsikan sebagai:segala sesuatu di dunia ini di diluar Tuhan yang membuat kita tunduk, kuatir, menjadi hamba, budak, sesuatu yang menaklukkan kita seperti sakit penyakit, kehilangan harta benda,kehilangan orang-orang yang kita kasihi. Kita ingat bagaimana Ayub dalam kesalehannya diuji, ketika si penggoda iblis di Ayub 1 : 9 – 10 : mengatakan kesalehan dan kesetiaan Ayub disebabkan karena segala kekayaan yang Tuhan beri baginya dan ketika Tuhan mengambil itu dari Ayub pasti Ayub akan mengtuki Tuhan dan berpaling dari Tuhan. Akan tetapi sekalipun Ayub kehilangan segala harta benda dan anak-anaknya Ayub tetap berucap : Tuhan yang memberi Tuhan yang mengambil terpujilah nama Tuhan. Alkitab mencatat dalam Ayub 1 : 22 meskipun Ayub mengalami segala musibah, ia tidak berbuat dosa dan tidak mempersalahkan Tuhan.
Si penggoda iblis tidak hanya berhenti sampai disitu ia berkata kepada Tuhan nyawa dan kesehatan lebih berharga daripada harta, seandainya tubuh Ayub disakiti pasti ia langsung mengtuki Tuhan. Ketika si penggoda iblis membuat tubuh Ayub penuh borok dan istri Ayub berkata mana bisa engkau masih setia kepada Allah? kutukilah Dia, tetapi Ayub menjawab masakan kita hanya mau menerima apa yang baik dari Allah sedangkan yang tidak baik kita tolak.
Dari cerita Ayub kita melihat bagaimana Ayub mampu menghadapi penakluk-penakluk hidupnya/allah-allah/dewa-dewa : kehilangan harta benda, kehilangan anak-anak maupun sakit penyakit yang menimpanya semua ditaklukkan Ayub, semuanya tidak mampu menggoyakan kesetiaan kepercayaan Ayub yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Ayub percaya Tuhan adalah Allah yang setia dan mengasihinya juga setia menepati janji-janjiNya menyertai melindungi dan memberkati Ayub.
Saudara-saudaraku penakluk-penakluk hidup kita : uang, jabatan,kekuasaan, harta benda berupaya menaklukkan kita untuk tunduk padanya dan berpaling dari Tuhan, sehingga sekalipun Tuhan Allah sudah berjanji akan menyertai dan memberkati kita, terkadang kita tidak percaya, apalagi ketika kita merasa janji Tuhan terlambat ditepati kita tergoda dengan kata-kata dunia, dengan kata-kata medsos, kata-kata orang yang membuat kita pesimis, yang membuat kita berputus asa dan tidak yakin akan janji Tuhan. Satu hal yang pasti manusia harus menunjukkan pandangan kepada Tuhan tidak ada yg lain, manusia harus benar-benar mengenal Allah dengan sungguh-sungguh sehingga manusia percaya pada janji Tuhan. Karena kedua hal ini : nama Tuhan dan janjiNya selalu bersama- sama. Ungkapan Pemazmur di ayat 3 : “Sebab Kau buat namaMu dan janjiMu melebihi segala sesuatu” seperti para rasul memberitakan tentang nama Yesus.mereka begitu bersemangat memberitakan nama Yesus, menyembuhkan orang karena ada janji Tuhan Yesus : aku menyertai kamu kemana pun kamu pergi dan janji itu dikuatkan oleh kuasa Roh Kudus yang memampukan para rasul memberitakan Yesus dan melakukan mujizat-mujizat dalam nama Yesus. Dengan berpegang pada nama Yesus dan janji-janjiNya maka itu menjadi sumber pengharapan manusia dalam segala permasalahan.
Saudara-saudara yang dikasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus, di ayat yang ketiga dari Mazmur 138: Pemazmur berucap : pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. Kita melihat struktur Mazmur 138 ini di ayat pertama diawali dengan : Aku hendak bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hatiku, nanti di ayat 3 pemazmur mengungkapkan permohonan dan keluhannya kepada Tuhan. Kita pun diingatkan untuk beriman kepada Tuhan jikalau dalam doa kita yang diutamakan adalah keluhan dan permohonan kita bukan ucapan syukur, maka tanpa disadari kita memperalat Tuhan, menjadikan Tuhan sama dengan berhala, kita datang kepadanya hanya karena butuh bantuan Tuhan untuk menyelesaikan pergumulan-pergumulan kita atau Tuhan jadi alat untuk menyembuhkan kita. Jikalau demikian apa bedanya Tuhan dengan dokter . Selesai dokter memberikan obat kita membayar dan selesai, tidak ada hubungan atau relasi apapun. Dalam doa pemazmur mengajak kita untuk bersyukur dulu diatas masalah-masalah yang kita hadapi.karena di Mazmur 139 Tuhan sudah mengetahui seluk beluk kehidupan kita, setiap masalah kita. Tuhan ingin melihat prioritas hidup kita apakah masalah masalah kita atau Tuhan. Ketika kita memprioritaskan Tuhan di atas segala-galanya maka kita mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati. Sehingga sekalipun keadaan memaksa kita untuk menyerah, membuat kita menjadi egois tapi kita tetap setia memprioritaskan Tuhan. Karena hubungan Tuhan dan orang percaya bukan nanti dalam keadaan bahagia tapi hubungan itu berada di atas segala sakit-penyakit maupun,pergumulan hidup lainnya.
Saudara-saudaraku, kesetiaan Tuhan terhadap janjiNya meyakinkan para raja di bumi untuk bersukaria atas kemuliaan Tuhan.Di Mazmur 115 : 2 : Pemazmur berucap : mengapa bangsa-bangsa akan berkata : Dimana Allah mereka? Karena Israel menyembah berhala-berhala, tetapi di Mazmur 138 ini di ayat 4-6 : semua raja di bumi akan bersyukur kepada Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulutNya. Janji Tuhan tetap dialami Daud sekalipun dia pernah hidup dalam kesalahan, keberdosaan di ayat 6 : Tuhan itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina.
Orang yang hina di sini Pemazmur raja Daud merujuk pada dirinya sendiri yang begitu berdosa tapi diangkat oleh Tuhan, tidak dibiarkan jatuh sampai tergeletak (Mazmur 37 : 24 :apabila ia jatuh tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya).
Saudara-saudaraku Daud juga di ayat 6 ini berucap : Tuhan mengenal orang yang sombong dari jauh. Ketika ditanya kita ingin dikenal Tuhan sebagai orang yang rendah hati atau orang yang sombong? Yang pasti kita ingin menjadi orang yang rendah hati. St. Agustinus salah satu perkataannya yang tak terlupakan :”Bagi mereka yang mempelajari jalan-jalan Tuhan, kerendahan hati adalah yang pertama, kerendahan hati adalah yang kedua dan kerendahan hati adalah yang ketiga. Ini mungkin terkesan membesar-besarkan yang tidak perlu tetapi, itu jelas merupakan gaung kata-kata dalam Perjanjian Lama Mikha 6 : 8b: Dan apakah yang dituntut Tuhan daripadamu : selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?
Saudara-saudaraku, dibagian akhir Mazmur 138 ini Daud memberikan gambaran kehidupannya yang banyak mengalami persoalan hidup (di ayat 7: jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku), bagi Daud di setiap langkah hidupnya dia melihat bagaimana Tuhan menolongnya, menghiburnya, melindungi dan membela perkaranya.
Daud merasakan bagaimana Tuhan akan menyelesaikan persoalan hidupnya. Di ayat 8a Daud berkata : Tuhan akan meyelesaikannya bagiku! Tuhan mempertahankan hidup Daud, Pengalaman Daud meskipun jatuh dalam pergumulan, pencobaan tetapi ketika mengandalkan Tuhan, Daud merasakan kasih setia Tuhan dalam hidupnya karena itu di ayat 8b Daud berucap : Ya Tuhan kasih setiaMu untuk selama-lamanya, janganlah Kau tinggalkan perbuatan tanganMu. Tuhan pun tidak pernah meninggalkan kita buatan tanganNya. Karena ada banyak persoalan hidup yang telah Tuhan selesaikan bagi kita, disaat kita sakit Tuhan sembuhkan, disaat hati kita terluka dan tidak berdaya Tuhan pulihkan, disaat kita kelaparan, dan berkekurangan Tuhan puaskan. Karena itu dari Mazmur 138 ini kita pun diingatkan,bahwa beban hidup yang begitu berat jangan sampai membuat kita lupa bersyukur kepada Tuhan. John Piper mengatakan : jiwa tidak akan memiliki pelangi jika di mata tidak memiliki air mata. Kita selalu belajar untuk bangkit dan terus bersyukur dari setiap beban-beban hidup yang kita alami, bersyukur di hadapan para allah berhala kehidupan kita atau pergumulan hidup seperti corona, kemiskinan, kehilangan jabatan, sakit-penyakit dan pergumulan lainnya, semuanya tidak akan membuat kita kehilangan kebahagian, damai sejahtera, sukacita karena kita selalu merasakan kasih setia Tuhan dalam kehidupan kita. Amin