Menangkal Serangan Hoaks
Kejadian 3:1-5
Shalom, Selamat Hari Minggu
Sebagai warga gereja, kita selalu diajarkan untuk membaca, mendengar dan menghayati Firman Tuhan. Melalaikan dan mengabaikan firman Tuhan membuat iman kita tidak bertumbuh, menjadi lemah, mudah goyah dan melakukan dosa.
Pembacaan kita hari ini memperlihatkan ular sebagai binatang paling cerdik: pandai menipu, pandai merumuskan pemikiran ambigu (bermakna ganda sehingga dapat membawa keraguan/ketidakjelasan). Ular itu menghampiri manusia dan bertanya: “tentulah Allah berfirman, semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”. Ular seakan-akan ingin mendapatkan kebenaran. Olehnya dengan santun manusia perempuan itu memberi jawaban dan membuat koreksi, buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi dalam ayat 3 memperlihatkan si perempuan kurang tepat mengutip firman Tuhan “tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman : jangan kamu makan atau raba buah itu nanti kamu mati. Dalam hal ini manusia itu membuat penafsiran berlebih-lebihan atau keliru menambahkan dan mengurangi makna dari firman Tuhan. Di satu sisi perempuan itu memperberat larangan, namun meremehkan dengan menambahkan kata-kata “ataupun raba”dan“nanti kamu”.
Perempuan itu telah menghilangkan hal yang esensial dari Firman Tuhan, menurut aslinya (Kej 2:17), di situ tidak ada kata raba atau nanti kamu melainkan pastilah engkau mati. Kesalahan penafsiran ini menjadi titik lemah yang digunakan ular untuk menyampaikan hoaks/ menanamkan kebohongan (ayat 4,5).
Melalui pembacaan dan perenungan ini keluarga Kristen diingatkan bahwa kelalaian dan kesalahan dalam memahami menjadi kesempatan bagi kebohongan dan pemikiran jahat untuk melemahkan dan merusak hati, otak dan iman bahkan seluruh hidup kita. Memperhatikan dan melakukan dengan benar adalah benteng pertahanan terhadap kebohongan. Marilah kita tak jemu-jemu membaca dan belajar firman Tuhan. Amin.
Doa: Terima kasih Tuhan untuk kesempatan memahami Firman-Mu. Tolonglah kami untuk melakukan-Nya agar tidak terjebak pada kesalahpahaman atau propaganda yang jahat yang dapat merusak kehidupan. Amin.