ALASAN PEMILIHAN TEMA
Membangun dan mengusahakan kesejahteraan atau kemakmuran adalah tugas dan tanggungjawab setiap warga masyarakat. Demikian juga sebagai gereja (orang percaya) bertanggungjawab dan berpartisipasi aktif dalam membangun dan mengusahakan kesejahteraan sebagai ungkapan iman yang jujur dan tulus. Walaupun ada orang berpikir bahwa hal tersebut merupakan kewajiban dan tanggungjawab dari pemerintah saja. Itu sebabnya ada orang yang hanya menjadi penonton dan mengkritik tanpa memberi solusi. Usaha menyejahahterakan daerah di mana kita tinggal harus berbarengan dengan membangun iman kehidupan orang percaya melalui berdoa dan mengerjakan apa yang kita doakan. Doa adalah kekuatan gereja sebagai wujud membangun relasi dengan Tuhan Allah. Dalam kenyataan ada orang berpikir bahwa berdoa hanya tugas dari Pelayan Khusus.
Kota atau daerah yang sejahtera akan membentuk manusia yang cerdas sehingga memiliki sumber daya manusia yang handal, angka pengganguran minim, berkurangnya kejahatan dan angka kemiskinan semakin kecil. Hal ini dapat dicapai apabila kualitas hidup yang rajin bekerja keras, mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai serta menjaga nilai-nilai kehidupan agama, budaya, politik, keamanan, hak asasi manusia dan toleransi dalam interaksi sosial di tengah masyarakat yang majemuk. Untuk menuntun perenungan minggu ini maka dipilihlah Tema: “Usahakanlah dan Berdoalah untuk Kesejahteran Kota”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Yeremia berisikan cerita kehidupan seorang nabi yang dipanggil Tuhan Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Dalam kitab ini ditemukan pesan-pesan kehendak Tuhan Allah yang semestinya dilakukan oleh bangsa Israel. Juga menceritakan pekerjaan seorang Nabi yang bekerja pada masa-masa sulit yang dilalui umat Tuhan sebelum mereka diangkut ke pembuangan Babel dan setelah mereka di Babel. Yeremia adalah salah satu nabi yang dipilih Tuhan Allah sejak ia dalam kandungan ibunya (Yer.1:5). Yeremia berarti Tuhan Allah adalah tinggi, luhur.
Sekitar tahun +598 SM, raja Nebukadnezar mengangkut raja Yehuda, yaitu Yoyakhin dan sebagian besar penduduk Yerusalem, termasuk tua-tua, para imam dan nabi-nabi ke dalam pembuangan di Babel. Dari antara mereka yang tidak diangkut ke Babel dan tertinggal di Yerusalem, terdapat seorang nabi Allah yang masih muda, anak imam Hilkia dari Anatot di tanah Benyamin bernama Yeremia. Ia mengirimkan surat kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada imam-imam, kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel. Surat itu dikirim dengan perantaraan Elasa bin Safan dan Gemarya bin Hilkia yang diutus oleh Zedekia, raja Yehuda, ke Babel, kepada Nebukadnezar, raja Babel. (ay 1-3). Mereka dingatkan bahwa mereka berada di Babel karena kehendak Tuhan Allah akibat dosa. Sebab itu mereka tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan selama menjalani hidup dan berkiprah di negeri buangan. Walaupun keberadaan mereka di Babel adalah konsekuensi dari cara hidup yang tidak setia dan taat kepada TUHAN, namun Babel telah menjadi tempat tinggal. Karena itu mereka didorong agar hidup secara normal, membangun rumah tempat tinggal, membentuk keluarga, bertambah banyak dan berusaha sungguh-sungguh mengolah alam yang dianugerahkan Tuhan Allah bagi mereka. Juga mengusahakan kesejahteraan atau kemakmuran kota di mana Tuhan Allah menempatkan mereka.
Walaupun pemerintah Babel tidak mengenal Tuhan Allah dan sebagai penyembah berhala, namun rakyat Yerusalem di negeri itu harus bersikap loyal melalui perilaku hidup yang menghormati pimpinan, menjaga ketertiban/keamanan, memelihara ketenangan dan menciptakan kesejahteraan (ay.4-6). Bahkan mereka harus mengusahakan kesejahteraan dan mendoakan kota tempat di mana mereka berpijak (tinggal) atau menjalani hidup sehari-hari, sebab untuk sementara waktu kesejahteraan penduduk Yerusalem bergantung pada kemakmuran Babel.
Kata “usahakanlah” ini dari kata “darash” memakai bentuk piel. Bentuk ini menekankan kesungguhan dan secara waktu dilakukan terus menerus. Artinya dalam mengusahakan kesejahteraan kota, orang Israel harus melakukan dengan sungguh-sungguh dan terus menerus sampai kesejahteraan itu benar-benar terwujud. Sebab kesejahteraan kota Babel akan menjadi kesejahteraan mereka juga. Kata “berdoalah” diartikan “jadilah pendoa” yang sungguh-sungguh dan terus menerus untuk kota dan bangsa tempat di mana mereka tinggal sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu juga (ay. 7). Umat TUHAN diajak agar hidup tidak egois, eksklusif atau tertutup. Kesejahteraan merupakan milik semua orang dan kerinduan setiap individu.
Berdoalah untuk kota kepada Tuhan Allah. Doa menjadi landasan pewujudan komitmen iman umat kepada Tuhan Allah di manapun dan dalam keadaan apapun. Membangun kota bukan hanya dengan kemampuan umat tetapi juga dengan doa, termasuk kota tempat pembuangan. Bekerja dan berdoa menjadi kenyataan umat yang sesungguhnya. Doa tidak pernah egois, melainkan untuk kepentingan bersama.
Di Babel, rakyat Yerusalem dapat leluasa beraktifitas, tapi kerinduan mereka akan tanah perjanjian tidak dapat dihapus. Kembali ke Yerusalem adalah sebuah harapan tentang pembebasan yang besar dan kerinduan ini tidak dapat diabaikan. Namun dalam usaha meraih harapan akan pembebasan, umat diingatkan supaya tidak mudah percaya dan jangan menaruh harap kepada para nabi, tukang tenung dan juru mimpimu, yang memberi ajaran palsu dan menyesatkan serta penghiburan semu mengenai tahun pembebasan itu kian mendekat.(ay 8-9). Karena itu ajaran yang benar adalah usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu tinggal; dirikanlah rumah untuk kamu diami, buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya, kawinkan anak-anakmu supaya kamu bertambah banyak dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan Allah.
Makna dan Implikasi Firman
- Usahakanlah adalah sebuah bentuk perintah yang harus dilakukan. Ada orang berpikir bahwa usaha menyejahterakan kota atau daerah di mana kita tinggal adalah kewajiban pemerintah dan legislatif saja. Itu sebabnya ada orang hanya menjadi penonton dan tukang kritik dalam usaha mensejahterakan kota/daerah.
- Berdoa adalah bagian penting dalam kehidupan umat yang percaya, karena doa adalah cara satu-satunya kita berkomunikasi dengan Tuhan Allah. Yakobus 5:16.b berkata: Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Orang benar adalah mereka yang percaya kepada Yesus Kristus dan melakukan Firman- Hal ini menegaskan bahwa apabila orang benar berdoa kepada Tuhan Allah, dia akan memperoleh pertolongan, karena “mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar dan telinganya kepada teriak minta tolong” Dalam doa ada kuasa yang sangat dahsyat yang Tuhan Allah berikan kepada orang-orang benar yang sungguh-sungguh berdoa.
- Kehidupan sejahtera merupakan harapan semua orang. Sejahtera adalah suatu keadaan yang menggambarkan adanya hidup yang aman, damai, makmur dan tenteram. Jadi usaha menyejahterakan kota bukan hanya tanggungjawab pihak tertentu saja, melainkan menjadi tanggungjawab kita bersama dengan segenap elemen bangsa. Termasuk warga gereja dalam panggilan iman untuk menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah, dalam bentuk ketentraman, kemakmuran, kedamaian dan rasa aman.
- Umat Tuhan adalah mereka yang terus menerus membangun kesetiaan kepada-Nya melalui kerja, pelayanan dan dalam panggilan membangun kesejahteraan bersama. Tanggung jawabnya adalah untuk kesejahteraan bersama itu berarti keselamatan bersama. Yang satu sakit, yang lain juga merasakan, yang satu menderita yang lain juga turut merasakan penderitaan, yang satu dapat makan, minum dan sehat, memiliki tempat tinggal dan lain sebagainya, yang lain juga demikian.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang saudara pahami tentang “Usahakanlah dan Berdoalah untuk Kesejahteraan Kota” menurut Yeremia 29:1-9 ?
- Jelaskan, apa manfaat doa bagi orang percaya?
- Bagaimana upaya-upaya Gereja dan Pemerintah dalam mengusahakan kesejahteraan?
NAS PEMBIMBING : Nehemia 5:19
POKOK-POKOK DOA
- Gereja dan Pemerintah yang mengusahakan kesejahteraan.
- Pemerintah yang berjuang untuk kesejahteraan.
- Untuk Pemerintah dan Gereja dalam memaknai kemerdekaan
- Membangun kehidupan keluarga melalui doa dan kerja
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Persiapan: PKJ No. 2 Mulia, Mulia Nama-Nya.
Ses. Nas Pembimbing : Indonesia Bagi Kemuliaan-Mu.
Ses. Pengakuan Dosa: NNBT No. 31 Dalam Dunia Penuh Kemelut.
Ses. Pemberitaan Anugerah Allah: NKB No. 14 Jadilah Tuhan Kehendak-Mu.
Ses Pembacaan Alkitab: Firman-Mu P’lita Bagi Kakiku
Persembahan : NNBT No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan
Penutup: KJ No. 337 Betapa Kita Tidak Bersyukur
ATRIBUT Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.