Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Kita patut bersyukur pada Tuhan yang telah memberikan berkat kesehatan, kekuatan dan umur panjang. Saat ini kita masih diberi kesempatan untuk menikmati ibadah di hari ke 2 tahun baru 2023. Kita telah melewati tahun 2022, dalam pertolongan Tuhan dengan segala berkat yang kita terima dari- Nya. Dia yang memberikan kesempatan untuk berkarya dan menunaikan kerja pelayanan disepanjang tahun yang sudah berlalu. Di tahun yang baru ini, kita dituntun oleh Firman Tuhan supaya ada terobosan-terobosan yang dapat kita lakukan baik ditengah keluarga, gereja maupun masyarakat
Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Dalam Yeremia 17, nabi mengingatkan akan perilaku hidup umat yang telah berdosa, memberontak dan jauh dari Tuhan. Yeremia menubuatkan bahwa penghukuman dari Tuhan akan menimpa Yehuda, di mana kota itu akan hancur akibat dosa yang mereka lakukan sehingga ada kerugian yang luar biasa akan mereka alami datang dari bangsa Asyur dan Babel. Yeremia mengingatkan agar jangan mengandalkan manusia (ay.5), jika mengandalkan manusia berarti menganggap diri sebagai prioritas, orientasi hidup hanya ada pada dirinya, atau dengan kata lain mengandalkan kekuatan sendiri, tanpa perlu meminta campur tangan Tuhan. Konsekuensi dari hanya mengandalkan manusia yaitu hidup
sengsara bagai semak bulus di padang belantara yang tak beroleh keadaan baik bahkan keadaan yang mereka hadapi seperti hidup di padang asing yang tak berpenduduk (ay.6). Lebih jelasnya kesan yang kuat dari situasi dan kondisi demikian adalah kehancuran hidup.
Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Yeremia menyoroti. umat Tuhan yang hidup dalam kesombongan dan mengandalkan kekuatan manusia, di mana mereka merasa aman karena berkoalisi dengan sekutu- sekutunya dan menyembah allah-allah asing. Akibatnya Tuhan membuang mereka, ditindas oleh bangsa Iain, kepercayaan diri bangsa Yehuda yang mengandalkan kekuatan manusia dihancurkan oleh Tuhan dengan maksud supaya mereka bertobat. Hidup menderita dalam pembuangan menyadarkan mereka untuk kembali mengandalkan Tuhan yang adalah satu- satunya Allah yang berdaulat. Yeremia mengingatkan agar umat bertobat, ia menyerukan; Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan (ay.7a). Istilah “diberkati” (Ibrani “barak”): diberkati, berlutut dihadapan Allah dan atau menjalin kedekatan yang kuat. Apa yang dimaksud dengan mengandalkan Tuhan? Mengandalkan (Ibrani Batach): lebih yakin, lebih percaya diri karena mempercayakan diri sepenuhnya dalam kendali Tuhan. Hal ini menegaskan bahwa diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, mereka akan diberi kesehatan, kekuatan dan kesanggupan dalam menghadapi segala tantangan, ancaman dan pergumulan. Karena ia yakin ada Tuhan penolong dan berkuasa. Mengandalkan Tuhan berarti lebih percaya diri, lebih yakin dan lebih percaya dan menggantungkan segalanya pada Tuhan, itulah kehidupan beriman. Prioritas kehidupannya hanyalah Tuhan, tidak ada yang lain! Tuhan yang diandalkan adalah segala-galanya dalam hidup. Maka setiap rencana yang akan dikerjakan, datanglah kepada Tuhan memohon hikmat dan petunjuk-Nya. Dalam ayat 7 b, yang menaruh harapannya pada Tuhan, berarti mempercayakan seluruh kehidupan pada Tuhan kini dan masa yang akan datang. Harapan umat hanya
bertumpu pada Tuhan yang menjadikan harapan itu pasti atau menjadi nyata. Harapan kepada Tuhan, tidak akan membuat umat kecewa dan malu tapi mereka akan diberi kekuatan karena ditopang oleh Tuhan sendiri. Jadi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan. Makna orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati artinya Tuhan merangkul, mendekat dengan orang yang diberkati-Nya atau menjalin hubungan yang dalam, akrab dan intim dengan seseorang yang diberkati.
Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Ayat 8, merupakan bahasa simbol: di mana mereka yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan pada-Nya, diibaratkan seperti pohon yang di tanam di tepi air, artinya mereka dijaga, dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan. Mereka dibentengi oleh Tuhan sehingga umat tetap percaya pada-Nya dan menikmati berkat-Nya. la akan seperti pohon yang merambatkan akar-akarnya: ia tertanam dengan kokoh dan tidak akan mengalami kerusakan apapun karena panas yang menyengat di musim kemarau. Daunnya tetap hijau (tidak Iayu) dan mereka tidak akan kuatir dalam tahun kering ketika tidak datang hujan. Dan ia akan terus menghasilkan buah. Luar biasa, orang yang mengandalkan dan berharap pada Tuhan. Ia tidak kuatir terhadap tantangan dan pergumulan yang ada, segala sesuatu akan dijadikan berhasil atau mendapatkan solusi (jalan keluar). Sangat jauh berbeda dengan kondisi mereka yang dikutuk oleh Tuhan karena mengandalkan diri sendiri dan kekuatan manusia, mereka sengsara dan menderita. Namun yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan pada-Nya, diberkati. Mereka menikmati keselamatan, sukacita, damai sejahetra dan hidup rukun.
Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Bagi kita yang merayakan tahun baru, Firman Tuhan memberi pengajaran, penghiburan, dan penguatan serta semangat, ketika menjalani kehidupan dalam mewujudkan tugas, tanggungjawab, kerja dan pelayanan. Kita bertanya mengapa Tuhan mengajarkan jangan mengandalkan manusia dan kekuatan sendiri? Ada dua hal yang hams kita perhatikan; Pertama, mengandalkan manusia, dikatakan terkutuklah: hidup mereka sengsara dan menderita. Kita sebagai manusia memiliki kemampuan, tapi terbatas, kita sering lemah, sakit dan tak berdaya. Maka untuk apa mengandalkan kekuatan sesama manusia dan din sendiri padahal kekuatan Tuhan berkuasa dan memberkati. Kedua, janji manusia banyak kali melahirkan kekecewaan. Sering mengumbar janji yang muluk, manis apalagi sampai berucap “So nda percaya dang pa kita? “Kenyataannya diabaikan hanya “lips service”, semudah berucap semudah dilupakan dan tak ditepati. Padahal
janji Tuhan ya dan amin. Dengan menyadari bahwa manusia memiliki kemampuan terbatas dan dapat mengecewakan, menjadi pertanyaan bagi kita: Siapakah yang harus kita andalkan dalam kehidupan ini? Jawabannya: Datanglah kepada Tuhan sebab Dialah satu-satunya yang patut diandalkan dalam kehidupan ini. Dia selalu menepati janji-Nya dan tak pernah mengingkari. Tuhan tidak mengecewakan. Ia tidak dapat dibatasi, kemahakuasaan-Nya absolut (mutlak). Pertolongan dan berkat Tuhan selalu nyata disetiap kehidupan dalam kita mengisi tahun baru ini, asalkan andalkan Dia dalam hidupmu! Amin