Saudara-saudaraku yang Tuhan Yesus kasihi.
Salah satu sifat yang ada dalam diri manusia ada “rasa rindu“ (KBBI= Memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu, atau berharap benar terhadap sesuatu). Terkadang kerinduan sesorang diekspresikan dengan berbagai cara antara lain dalam bentuk nyanyian, puisi, drama dan lain lain yang dipercayai dapat didengar oleh oknum oknum yang berkepentingan. Di awal tahun setiap manusia pasti memiliki kerinduan kerinduan untuk kebutuhan kebutuhan hidupnya, entah itu secara pribadi, keluarga, studi, kerja dan karir. Dalam konteks kekristenan keselamatan adalah kerinduan dari setiap orang percaya yang diyakini secara iman Kristen tentang kehadiran Tuhan Yesus Kristus pemberi keselamatan dan kehidupan. Hanya mereka yang mau mencari Tuhan Yesus Kristus dengan tulus dan menjaga hidup yang akan melihat hal itu.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus
Rasa rindu untuk melihat Tuhan Allah menyatakan kehadiran Sang Mesias inilah yang dirasakan Simeon (Ibr: Shim’on = Allah telah mendengar penderitaanku) yang saleh dan hidup benar di hadapan Tuhan, ia menanti datangnya Mesias yang akan memulihkan keadaan Israel. Melalui Roh Kudus, Tuhan menyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi (Luk. 2:25-26). Simeon bukan hanya menunggu 1 atau 2 hari tetapi bertahun tahun untuk melihat kedatangan sang Mesias. Kerinduan terbesarnya terjawab ketika ia menyambut anak itu dan menatangnya sambil memuji Allah, maka puji-pujian pun terucap dari bibirnya karena penantian panjangnya berakhir (Luk. 2:27-28). Karena itu dalam pujiaannya Simeon berkata: “Sekarang, Tuhan biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu“ (Luk. 2:29-30). Setiap perkataan firman-Nya tidak pernah berubah dan selalu tergenapi karena firman itu Allah. Demikianlah yang disampaikan Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah Firman dan Firman itu besama sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah,” Dalam hubungan Allah dan manusia Firman Tuhan terus mengarahkan kehidupan orang percaya, membimbing, membaharui dan mengubahkan hidup agar dipenuhi dengan damai sejahtera. Simeon mengalami damai sejahtera karena matanya telah melihat keselamatan yang dari pada Tuhan.
Keselamatan dalam bhs Yun soterion artinya penyelamatan/kekuasaan penyelamat. Dimana hal ini telah dinubuatkan oleh Tuhan kepada umat Israel jauh sebelumnya dan bahkan telah diucapkan oleh para nabi-nabi dalam Alkitab Perjanjian Lama dan ia menjadi saksi mata dari kehadiran sang Mesias seperti dalam nubuatan Yesaya 9:5 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Dan nubuatan ini tergenapi di dalam Yesus Kristus yang adalah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat Israel.
Saudara saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus
Ada ungkapan “Langkah awal menentukan langkah selanjutnya untuk mencapai garis akhir”, di hari ini kita berada di hari kedua tahun baru 2025, kita percaya bahwa ini merupakan anugerah Tuhan. Mulailah melangkah di dalam Tuhan, bermohon kiranya Tuhan memberikan hikmat, kekuatan dan kemampuan karena tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Seperti halnya Simeon yang menanti dengan setia penyataan Tuhan, kita juga akan setia menanti Tuhan bertindak, jangan mendahului langkah Tuhan, tapi biarlah kita berjalan di belakang Tuhan. Di saat menanti Tuhan bertindak, maka kita juga diajak untuk tetap setia di dalam Dia, sosok Simeon mengajarkan tentang kesetiaan sampai masa tua, ia yakin apa yang difirmankan Tuhan pasti tergenapi. Demikian juga dengan kita orang percaya di masa kini untuk tetap setia di dalam Tuhan. Kesetiaan yang diwujudnyatakan dalam bersekutu, bersaksi dan melayani. Setia mulai dari keluarga, suami kepada istri, istri kepada suami, orangtua kepada anak-anak dan anak-anak kepada orangtua. Kesetiaan dalam kerja dan tanggungjawab yang Tuhan anugerahkan untuk kita jalani. Setia menjalani kepelayanan yang Tuhan percayakan sebagai Pelayan Khusus, yakni: Diaken, Penatua, Guru Agama dan Pendeta. Begitu juga ketika dipercayakan sebagai motivator UPK di Kolom, BIPRA, Komisi-Komisi Kerja, KPL dan Penasihat.
Bagian Firman Tuhan hari ini juga mengajarkan kepada kita untuk berani menjadi saksi Tuhan, seperti halnya Simeon yang sudah melihat nubuatan Tuhan melalui kelahiran Yesus Kristus, maka kita juga terpanggil untuk bersaksi. Jadilah saksi Yesus Kristus dimanapun kita berada, beritakanlah karya selamat-Nya yang sudah menebus dosa umat manusia. Jadilah saksi Kristus yang militant, sekalipun banyak tantangan dan pergumulan yang dihadapi, karena Ia pasti akan memampukan dan menyertai kita sampai pada kesudahan zaman. Amin