Jemaat Tuhan,
Apa arti juruselamat? Juruselamat bahasa aslinya Yunani: soter; Juruselamat, Penyelamat, Pemelihara. Juruselamat adalah seseorang yang menyelamatkan nyawa orang lain. Firman Tuhan mengatakan bahwa semua orang berdosa dan upah dosa ialah maut. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:23-24). Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23) Jadi orang percaya kepada Yesus Kristus diselamatkan nyawanya dari maut, yaitu kematian kekal dalam api neraka. Tuhan Allah mengutus Juruselamat karena kebutuhan manusia yang terutama adalah pengampunan dan pembebasan dari dosa. Yesus Kristus, “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29) dengan memberikan nyawa-Nya di kayu salib dan bangkit dari kematian mengalahkan maut. Sehingga orang percaya akan mengalami kebangkitan dalam kehidupan kekal (1 Korintus 15:20-22). Kebangkitan Yesus Kristus menguatkan iman kita bahwa Ia Juruselamat yang hidup.“Telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.” adalah jawaban untuk menyelamatkan umat manusia dari kehancuran akibat dosa.
Jemaat Tuhan,
“Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Yesus Kristus lahir dalam palungan memiliki makna yang sangat mendalam. Paling tidak ada dua makna penting tentang kelahiran-Nya dalam palungan; Pertama, Akses. Lahir dalam palungan memungkinkan semua orang memiliki akses berjumpa dengan Yesus Kristus. Baik orang kaya, penguasa, kelas atas maupun kelas rendah, miskin dan tidak berkuasa dapat menemui-Nya. Bahkan yang datang pertama-tama menjumpai-Nya adalah para gembala miskin dan dianggap kasta paling rendah dalam mayarakat pada waktu itu. Seandainya Yesus Kristus lahir di istana sebagai Raja maka tidak semua orang akan mempunyai akses berjumpa dengan-Nya. Kedua, Kesederhanaan. Kesederhanaan menunjukkan kerendahan hati dan sifat pelayanan-Nya. Yesus Kristus datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, (Yohanes 1:14)… telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (Filipi 2:7) Hal ini mengajarkan kita pentingnya kesederhanaan dan kerendahan hati dalam mengikuti Yesus Kristus. Yesus Kristus sebagai Juruselamat adalah pusat dari rencana keselamatan Tuhan Allah bagi manusia, memberikan jalan kepada hidup yang baru, berdamai dengan Tuhan Allah dan memiliki pengharapan akan kehidupan kekal.
Jemaat Tuhan,
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Ada dua ungkapan yang memiliki makna penting dari ayat ini yaitu: kemuliaan Allah dan damai bagi manusia. Kelahiran Yesus Kristus menyatakan kemuliaan dan kasih Tuhan Allah yang tak terbatas dan membawa damai sejahtera bagi manusia. Yesus Kristus datang untuk mendamaikan kita dengan Bapa. Bagi mereka yang menerima-Nya, ada damai sejahtera dan hidup yang kekal, baik di dunia ini maupun dalam kehidupan yang akan datang.
Damai sejahtera Ibrani shalom dan Yunani eirene. Kedua kata itu merujuk pada damai sejahtera yang lebih dari sekadar tidak adanya konflik atau peperangan. Damai sejahtera berarti hubungan antara manusia dan Allah dipulihkan. Dosa yang memisahkan kita dari Tuhan Allah didamaikan oleh Yesus Kristus. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma 5:1) Shalom atau eirene yang dibawa Yesus Kristus: Pertama, membawa ketenangan batin. Kehidupan tenang meski di tengah krisis “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:7). Damai dalam Yesus Kristus memberi kita kekuatan untuk tetap tenang dan berserah kepada kehendak Tuhan Allah, meskipun di tengah tantangan dan kesulitan hidup. Kedua, membawa damai dengan sesama. Damai sejahtera berkaitan hubungan harmonis dengan orang lain seperti; rekonsiliasi hubungan yang retak, kesediaan untuk mengampuni dan pelayanan kasih di tengah perbedaan. Jika damai sejahtera Yesus Kristus mengisi hati kita maka akan mengubah kehidupan kita dan memungkinkan kita untuk hidup berdampingan dengan orang lain dalam kasih. Yesus Kristus mengatakan, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:9) Karena itu, kita dipanggil untuk menjadi pembawa damai, memperjuangkan hubungan yang sehat dan damai dengan orang lain, menghindari konflik yang tidak perlu dan berusaha menciptakan rekonsiliasi di tengah perpecahan. Ketiga, Kehidupan sejahtera. Damai sejahtera (shalom/eirene) artinya kesejahteraan atau keutuhan hidup. Ini mencakup segala aspek kehidupan fisik, emosional, spiritual dan sosial. Tuhan Allah menghendaki umat-Nya hidup dalam keadaan penuh dengan kasih, keadilan dan kesejahteraan. Shalom/eirene berarti ada kesejahteraan di mana manusia menikmati berkat Tuhan Allah secara penuh, dalam hubungan dengan-Nya, sesama dan ciptaan. Damai sejahtera adalah keadaan harmoni yang berasal dari hubungan yang benar dengan Tuhan Allah, dengan diri sendiri, dengan orang lain dan ciptaan-Nya yang lain. Dalam Yesus Kristus, kita menemukan damai yang sejati dan penuh, yang membawa kita pada kehidupan yang berkelimpahan dan penuh berkat, baik di dunia ini maupun di kekekalan.
Jemaat Tuhan,
Setelah para gembala mendengar berita dari malaikat, mereka segera mencari Yesus Kristus. Demikian juga respon kita orang yang percaya kepada-Nya seharusnya seperti mereka; mencari dan menyambut Yesus Kristus dalam hidup kita dengan hati yang penuh sukacita. Berita kelahiran-Nya yang membawa damai sejahtera bukan sekedar ceritera sejarah untuk dihafal, tetapi mengingatkan panggilan setiap orang percaya agar menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi dan memuliakan-Nya dalam kehidupan. Kita diajak untuk memuliakan Tuhan Allah seperti para malaikat dan para gembala, serta membawa damai itu kepada orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Amin