ALASAN PEMILIHAN TEMA
Menjadi pertanyaan, apakah orang Kristen masih percaya dan mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi di era modern ini? Pertanyaan ini menuntut jawaban yang jujur, sebab di era modern saat ini dengan perkembangan yang sangat pesat telah mempengaruhi kehidupan masyarakat termasuk keimanan orang percaya kepada Tuhan Allah. Terkadang jemaat melupakan dan meninggalkan Tuhan Allah sebagai Pencipta. Tidak lagi menjadikan Tuhan Allah prioritas utama dan idola dalam hidup. Yang terjadi Self Oriented (berpusat pada diri sendiri) dan menjadikan dirinya sebagai tuhan. Degradasi iman melanda warga jemaat.
Gaya hidup ini harus diubah dan dibaharui supaya melahirkan kesadaran penuh, bahwa manusia hanyalah ciptaanNya. Kita ada karena diciptakan Tuhan Allah. Kita tidak dapat menciptakan tuhan. Ada banyak tuhan yang disembah umat manusia. Namun sebagai orang percaya Firrnan Tuhan dalam Alkitab diyakini sebagai suber pemberitaan Inji1 dan ukuran iman yang benar bahwa Tuhan yang benar adalah Allah Abraham, Ishak, Yakub. Tuhan Allah itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14) Itu berarti hidup orang percaya hanya bergantung kepada-Nya dan han.s berkomitmen menyembah serta memuliakan-Nya dalam totalitas hidup. Bertolak dari kenyataan ini maka diangkat tema mingguan “Allah yang Benar, Hidup dan Raja Kekal”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Nabi Yeremia hidup pada waktu bangsa Israel mengalami pergolakan yang hebat. Kerajaan Yehuda yang kecil di tengahtengah persaingan kerajaan besar (Asyur, Babel, Mesir), yang berusaha menancapkan kekuasaan di kawasan itu. Ia anak Imam Hilkia dari Anatot di tanah Benyamin. Lokasinya 7 km di sebelah utara Yerusalem. Ia dipanggil menjadi Nabi Allah dalam usia yang relatif muda. Selama 40 tahun Ia bernubuat pada pemerintahan Iima Raja Yehuda: Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakin dan Zedekia (Yeremia 1 ayat 1- 3). Pekerjaannya sebagai Nabi tidak mudah. Ia harus menyampaikan Firman Tuhan Allah kepada bangsanya sendiri. Dari segi sosial politik mereka sementara dijajah oleh bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan Allah dan dari segi keagamaan mereka mengalami degradasi iman. Mereka hidup tidak lagi mengandalkan Tuhan Allah. Mereka berpaling dari-Nya dan hanya mengikuti kemauan sendiri bahkan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa sekitarnya. Mereka tidak lagi memelihara perjanjian-Nya, tidak menaati dan menempatkan Hukum Tuhan Allah di atas segalanya. Mereka tidak setia lagi kepada Tuhan Allah yang telah membebaskan mereka dari perbudakan di tanah Mesir, yang memimpin di padang gurun dan membawa masuk ke tanah Kanaan (Yeremia 2:6 – 7). Mereka berbuat dosa dengan beribadah kepada ilah-ilah lain/berhala. Para raja Yehuda (kecuali Yosia) lebih mengandalkan kekuatan militernya dan dan bantuan kekuasaan bangsa-bangsa asing dari pada meminta perlindungan kepada Tuhan Allah.
Dalam situasi demikian Yeremia yang masih muda menyampaikan berita tentang dua hal: Pertama, bahwa Yehuda akan dikalahkan dan kota Yerusalem akan dihancurkan. Kedua, karena kasih Tuhan Allah kepada umat-Nya tidak pernah berhenti maka Dia akan mengikat perjanjian yang baru dengan umat-Nya (Yeremia 31: 31-34) kendati malapetaka pasti akan terjadi, namun masa depan akan penuh pengharapan.
Khusus Yeremia pasal 10:1-10, Nabi Yeremia menyampaikan teguran keras kepada bangsa Israel yang telah terjebak pada penyembahan berhala. Mereka telah terpengaruh atau tertarik dengan penyembahan bangsa-bangsa sekitar mereka. Di samping oleh karena tekanan agama penguasa/ penjajah. Mereka percaya dan berpikir bahwa tanda-tanda langit (matahari, bulan, bintang) serta gejala alam seperti angin badai, api, air dan lain-lain dapat menentukan hidup manusia. Ada 3 kali kata JANGANLAH. Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa lain, janganlah gentar dengan tandatanda di langit (ayat 1) dan janganlah takut kepadanya/ berhala (ayat 5). Ini adalah perintah yang harus dilakukan oleh bangsa Israel.
Mereka harus meninggalkan penyembahan kepada berhala-berhala. Mengapa? Yeremia menjelaskan siapa berhala yang tidak boleh disembah dan siapa Tuhan Allah yang harus mereka sembah. Berhala itu hanyalah buatan tangan manusia: dari pohon kayu yang ditebang orang dari hutan kemudian dipahat oleh tukang kayu (ayat 3), diperindah dengan emas dan perak, diperkuat dengan paku dan palu (ayat 4), pakaiannya dari kain ungu tua dan kain ungu mudah (ayat 9), berhala itu tidak punya kekuatan apapun yang bisa diandalkan. Yeremia mengambarkan berhala itu seperti orang-orangan di kebun mentimun (hanya menakut-nakuti) tidak dapat berbicara, tidak dapat melangkah, tidak dapat berbuat jahat dan tidak dapat berbuat baik. Dan dengan keras Nabi mengatakan berhala itu bodoh dan dungu (ayat 8) dan kemudian nabi menjelaskan siapa Tuhan Allah. Ia dengan lantang menyampaikan tentang kemuliaan dan kuasa Tuhan Allah yang unik. Bahwa Tuhan Allah adalah Raja bangsa-bangsa dan hanya Dialah yang harus ditakuti dan dipuja. Dewa-dewa lain tidak berkuasa atas raja-raja dan tidak sebanding dengan kebijaksanaan dan kuasa Tuhan Allah. (ayat 6,7) Dialah Allah yang Benar, yang hidup dan Raja yang Kekal. Dan karena itu tidak ada yang dapat disamakan dan disejajarkan dengan-Nya.
Yeremia menyampaikan perbedaan yang sangat mencolok akan eksistensi Tuhan Allah dengan berhala. Berhala adalah kreasi dan rekayasa manusia dalam bentuk patung atau boneka yang tidak bernyawa. Sementara Tuhan Allah adalah hidup, yang empunya kehidupan, Raja yang berkuasa. Berhala adalah kesiasiaan dan Tuhan Allah pemberi jaminan hidup kekal. Tuhan Allah kekal dan abadi sedangkan berhala fana. Tuhan Allah adalah Pencipta dan berhala hanya diciptakan oleh manusia. Tuhan Allah Mahakuasa, Mahatahu dan hadir di mana-mana tanpa dibatasi ruang dan waktu sedangkan berhala tidak dapat berbuat apa-apa. Itulah sebabnya Nabi menyampaikan ajakan sekaligus perintah bagi orang Israel agar meninggalkan berhala, jangan lagi menyembah kepadanya seperti kebiasaan bangsa-bangsa lain tapi sembahlah Dia Tuhan yang adalah Allah yang benar, Hidup dan Raja yang Kekal.
Makna dan Implikasi Firman
- Di era digital ini orang Kristen selalu diingatkan agar seluruh hidup diarahkan kepada Tuhan Allah, yang kita panggil Bapa dalam Yesus Kristus agar tidak jatuh dalam dosa. Umat Tuhan harus menjadikan Tuhan Allah sebagai yang utama dalam hidupnya bukan hal-hal yang lain.
- Berhati-hatilah karena berhala-berhala modern juga ada di sekitar kita. Sebab setiap benda yang berpotensi mereduksi kualitas relasi hubungan kita dengan Tuhan Allah pantas disebut berhala, seperti: hand phone, uang, kekuasaan, jabatan, kesenangan duniawi dan lain-lain.
- Gereja baik secara Institusi maupun secara pribadi diingatkan, agar selalu menempatkan Tuhan Allah sebagai prioritas dalam kehidupan di segala tempat dan situasi.
- Gereja harus berani seperti Nabi Yeremia menyampaikan Firman Allah tentang larangan untuk tidak menyembah berhala dalam bentuk apapun karena itu adalah kesia-siaan dan kekejian bagi Tuhan Allah. Dan dengan berani dan lantang menyuarakan tentang Allah yang benar, yang Hidup dan Raja yang Kekal yang harus disembah. Hanya pada-Nya ada kepastian dan jaminan hidup yang kekal. Hidup orang yang tidak mengandalkan-Nya mendatangkan kutuk dalam hidupnya. Sebaliknya mendatangkan berkat bagi orang yang menyandarkan hidup dan menaruh pengharapan kepada-Nya (Yeremia 17: 5 — 8)
- Dalam kepercayaan Kristen, Ailah dikenal dari tindakan-Nya: Allah sebagai Pencipta segala sesuatu, Penyelamat dalam Yesus Kristus dan Pembaharu dalam Roh Kudus. Dan ini dituangkan dalam pengakuan GMIM. GMIM mengakui bahwa Tuhan Allah adalah Esa: Bapa, Pencipta alam semesta yang menyatakan diri dalam Anak-Nya Yesus Kristus sebagai Juruselamat, Kepala Gereja dan Tuhan Dunia yang dalam Roh Kudus menuntun, membaharui dan menggenapi segala sesuatu sesuai kesaksian Alkitab: Perjanjian lama dan Perjanjian baru. Dia, Allah yang berkuasa penuh atas semua ciptaan-Nya yang tak terbatas oleh ruang dan waktu dan karenanya kekal adanya. Pengakuan ini mengantar umat Kristen untuk bersyukur kepada-Nya, percaya dan bergantung sepenuhnya kepadaNya yang diwujudkan antara lain dalam ibadah yang teratur, mengasihi Tuhan Allah lebih dari segalanya dan berpen tiarapan akan masa depan yang lebih baik.
PERTANYAN UNTUK DISKUSI:
- Apakah yang saudara pahami tentang Tuhan Allah dan berhala dalam perikop Yeremia 10:1-10?
- Adakah berhala-berhala modern di sekitar anda dan bagaimanakah menghindari dan mengatasinya?
- Bagaimanakah kita menyatakan pengakuan tentang Tuhan adalah Allah yang Benar, Hidup dan Raja yang kekal dalam kehidupan sebagai orang yang percaya?
NAS PEMBIMBING : Mazmur 100 : 2- 3
POKOK-POKOK DOA
- Gereja berani melaksanakan tugas Bersekutu, Bersaksi, Melayani agar manusia mengenal dan percaya kepada Tuhan adalah Allah yang Benar, Hidup dan Raja yang kekal dalam diri Yesus Ktistus.
- Pelayan-pelayan Khusus untuk selalu tetap semangat melayani anggota Jemaat agar hanya menyembah Tuhan Allah dan kuat menghadapi berhala modern.
- Pemerintah sebagai hamba Allah melaksanakan tugas menopang pembinaan moral, etika dan spiritual masyarakat.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN
HARI MINGGU BENTUK IV NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Persiapan: KJ No 454 Indahnya Saat Yang Teduh
Pembukaan: KJ No 5 Tuhan Allah Nama-Mu
Pengakuan Dosa: KJ No 25 Ya Allahku, Di Cah’ya-Mu
Janji Anugerah Allah : NNBT No 32 Dunia S’makin Berkabut Ses.
Pembacaan Alkitab: KJ No 52 Sabda Tuhan Allah
Persembahan: NNBT No 30 Allah, Tuhan Kekuatanmu
Penutup: NKB No 194 Kau Tetap Tuhanku, Yesus
ATRIBUT Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Pen iu di atas Gelombang